Gempa Palu, Ketua Kwarnas Budi Waseso Kirim Tim Pramuka Peduli
Reporter
Tempo.co
Editor
Untung Widyanto
Minggu, 7 Oktober 2018 09:35 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Gerakan Pramuka telah mengirim obat-obatan dan anggotanya untuk membantu korban gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah.
“Ketua Kwarnas yang baru Kak Budi Waseso memberi arahan kepada kami untuk melakukan koordinasi melalui Pramuka Peduli,” kata Muhammad Herindra, Wakil Ketua Kwarnas Bidang Pengabdian Masyarakat dan Siaga Bencana kepada Tempo pada Minggu, 7 Oktober 2018.
Baca juga: Terpilih Menjadi Ketua, Budi Waseso: Pramuka Akan Jadi Agen Bulog
Tim dari Kwarnas dipimpin Eko, andalan nasional (pengurus) Kwarnas, telah tiba di Palu sejak pekan lalu. Dia membawa bantuan makanan dan obat-obatan. Kwartir Daerah Jawa Tengah mengirim belasan anggota Ubaloka, unit khusus untuk membantu korban bencana.
Begitu juga dengan Pramuka Peduli dari Kwarda Jawa Barat, Maluku, Sulawesi Selatan dan lainnya. Para anggota pramuka dari berbagai daerah itu bersama-sama Kwartir Daerah Sulawesi Tengah terjun ke lokasi bencana di Palu dan Kabupaten Donggala.
Herindra yang saat ini menjabat Inspektur Jenderal TNI, menjelaskan Tim Pramuka Peduli telah berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan TNI/Polri. “Harapan saya bahwa tim Pramuka Peduli dapat meringankan beban masyarakat yang terkena musibah,” ujar Herinda.
Tim Pramuka Peduli telah dibentuk sejak tahun 2000. Pada sejumlah kwartir daerah, mereka mengembangkankannya sesuai kondisi geografi, potensi bencana dan karakteristik lokal lainnya.
Pada gempa dan tsunami di Aceh tahun 2004, ratusan anggota Pramuka Peduli dari berbagai daerah telah hadir sejak pekan-pekan pertama bencana atau masa tanggap darurat.
Pada masa pasca bencana Aceh, Kwarnas mengadakan Community Development Camp (Comdeca) yang diikuti pramuka penegak dan pandega utusan kwarda seluruh Indonesia. Kegiatan ini didukung World Organization of the Scout Movement (WOSM).
Simak juga: Budi Waseso Jadi Ketua Pramuka 2018-2023, Ini Harapan Kemenpora
Herindra menjelaskan kwarda memiliki sumber daya manusia yang dapat diberdayakan. “Mereka yang lebih menguasai permasalahan yang ada di wilayahnya,” ujarnya.
Dia berharap kwarda pramuka lain yang akan mengirim bantuan ke Sulawesi Tengan dapat disalurkan melalui kwarnas dan akan didistribusikan ke lapangan. “Jika mengirimkan anggotanya ke lokasi bencana, harus dapat mandiri,” katanya.