BNPB: H+8, Lumpur Gempa Palu Mulai Mengering

Sabtu, 6 Oktober 2018 20:40 WIB

Tentara dan tim penyelamat membawa korban tewas akibat gempa Palu di Balaroa, Palu, Sulawesi Tengah, 6 Oktober 2018. Perumahan Balaroa lenyap karena kondisi tanah yang fluktuatif. REUTERS/Darren Whiteside

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana atau BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan lumpur di kawasan terdampak gempa dan tsunami sekitar Sulawesi Tengah telah mengering. Lumpur ini mulai kering pada hari kedelapan pasca-bencana melanda Palu dan Donggala pada 28 September lalu.

Baca: Pemerintah Terima Bantuan Asing Rp 220 Miliar untuk Gempa Palu

"Lumpur kering tentunya memudahkan kami mengevakuasi korban yang tertimbun reruntuhan bangunan," kata Sutopo di kantornya, Jalan Pramuka, Jakarta, Sabtu, 6 Oktober 2018. Tidak hanya membantu proses evakuasi korban yang terjepit puing bangunan, menurut Sutopo, keadaan ini akan menggampangkan tim mencari orang hilang yang tertimbun longsor.

Dalam keadaan tanah mengeras, tim evakuasi mulai leluasa mengoperasikan sejumlah alat berat. Saat ini, ada 51 alat berat diterjunkan. Sebanyak 39 alat berat dioperasikan di Palu, sedangkan 12 lainnya di Donggala.

Sebelumnya, tim gabungan kesulitan menggunakan alat berat untuk memgevakuasi korban. Musababnya, longsor dan tanah berlumpur membuat mesin itu tidak beroperasi maksimal. Karenanya, evakuasi pun dilakukan secara manual di beberapa kantong wilayah yang terdampak gempa.

Advertising
Advertising

Baca: Konser kemanusiaan untuk Palu, 10 Jam Terkumpul Rp 17,8 M

Sutopo optimistis, dengan kondisi seperti saat ini, proses evakuasi semakin cepat.
Apalagi personel bantuan makin bertambah. BNPN mendata, pemerintah telah dibantu oleh 8.223 personel untuk mengevakuasi korban. Sebanyak 6.338 di antaranya berasal dari anggota militer, 1.560 orang dari sipil, dan 325 merupakan personel luar negeri.

"Tidak akan seberat hari-hari sebelumnya," kata Sutopo. Ia mengenang, proses evakuasi oleh tim lapangan yang paling berat dirasakan sesaat setelah gempa terjadi. Hari kedua dan ketiga, misalnya. Saat itu, kondisi tanah masih basah. Bangunan runtuh pun telah bercampur dengan lumpur sehingga menyulitkan tim untuk terjun dengan alat.

Berita terkait

Hari Kesiapsiagaan Bencana 2024, Muhadjir Effendy: Bencana Bukan Urusan Sembarangan

19 jam lalu

Hari Kesiapsiagaan Bencana 2024, Muhadjir Effendy: Bencana Bukan Urusan Sembarangan

Menko PMK Muhadjir Effendy meminta Sumatera Barat bisa mencanangkan sadar bencana setiap harinya dalam puncak Hari Kesiapsiagaan Bencana 2024.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

22 jam lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Sekilas Nama Mirip, Jangan Salah Bedakan Gunung Ruang dan Gunung Raung

2 hari lalu

Sekilas Nama Mirip, Jangan Salah Bedakan Gunung Ruang dan Gunung Raung

Gunung Ruang dan Gunung Raung, meskipun memiliki nama yang mirip merupakan dua gunung berapi yang berbeda.

Baca Selengkapnya

Status Gunung Ruang Turun, Warga Dilarang Memasuki Kampung Pumpente dan Laingpatehi

2 hari lalu

Status Gunung Ruang Turun, Warga Dilarang Memasuki Kampung Pumpente dan Laingpatehi

Kampung Pumpente dan Laingpatehi masuk dalam radius kawasan rawan bencana di kaki Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

2 hari lalu

Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

Kendati mulai surut, BNPB mengantisipai banjir susulan.

Baca Selengkapnya

BNPB: Hujan Lebat 10 Jam, Lebih dari 100 Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Luwu

2 hari lalu

BNPB: Hujan Lebat 10 Jam, Lebih dari 100 Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Luwu

BNPB menyatakan, hujan lebat selama 10 jam menyebabkan banjir di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

Ma'ruf Amin Sebut Penurunan Risiko Bencana Sepatutnya Jadi Indikator Kepala Daerah

3 hari lalu

Ma'ruf Amin Sebut Penurunan Risiko Bencana Sepatutnya Jadi Indikator Kepala Daerah

Wapres Ma'ruf Amin meminta dalam penanggulangan bencana berbagai tindakan preventif penyelamatan dan rehabilitasi harus dieksekusi secara sinergi.

Baca Selengkapnya

BNPB: Banjir Tiga dari Lima Kecamatan di Musi Rawas Utara Surut

3 hari lalu

BNPB: Banjir Tiga dari Lima Kecamatan di Musi Rawas Utara Surut

Sebelumnya banjir merendam lima daerah di Kabupaten Musi Rawas Utara sejak 16 April lalu.

Baca Selengkapnya

Data Terbaru Banjir Musi Rawas: 51 Ribu Warga Terdampak dan 292 Hunian Rusak Berat

4 hari lalu

Data Terbaru Banjir Musi Rawas: 51 Ribu Warga Terdampak dan 292 Hunian Rusak Berat

Banjir di Musi Rawas Utara merusak hunian dan berbagai fasilitas di lima kecamatan. BNPB mendata ada 51 ribu warga lokal terdampak.

Baca Selengkapnya

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

4 hari lalu

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes mengirimkan tim khusus ke area banjir Musi Rawas Utara. Salah satu tugasnya untuk antisipasi penyakit pasca banjir.

Baca Selengkapnya