Kontras: Ada Sesat Pikir dalam Memandang Isu Komunisme dan PKI

Reporter

Tempo.co

Editor

Juli Hantoro

Sabtu, 6 Oktober 2018 05:30 WIB

Presiden Joko Widodo berbincang dengan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto saat mengikuti upacara peringatan HUT TNI ke-73 di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta, Jumat, 5 Oktober 2018. Perayaan HUT TNI ke-73 ini diperingati dengan cukup berbeda tanpa menggelar aksi kendaraan alutsista milik tiga matra, yakni Angkatan Udara, Angkatan Laut, dan Angkatan Darat. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengajak Tentara Nasional Indonesia atau TNI memberantas ideologi komunisme dan warisan Partai Komunis Indonesia (PKI). Ajakan itu ia ucapkan dalam pidato pada HUT TNI ke-73 di Markas Besar Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat 5 Oktober 2018.

Baca juga: Kisah Jess Melvin Menelusuri Pembunuhan Massal Pasca G30S 1965

Jokowi menjelaskan ideologi yang dianut oleh Indonesia hanyalah Pancasila. Sebabnya ideologi di luar itu dilarang.

"Sebagai panglima tertinggi Angkatan Laut, Angkatan Udara, Angkatan Darat tugas saya adalah bersama saudara-saudara menjaga NKRI, Pancasila, UUD 1945, dan Bhineka Tunggal Ika. Bersama-sama saudara-saudara melawan ideologi lain selain Pancasila, memberantas komunisme dan warisan PKI (Partai Komunis Indonesia) agar lenyap dari negeri Indonesia selamanya," katanya.

Pidato itu seakan ingin menepis isu yang beredar bahwa Jokowi adalah keturunan PKI dan mewarisi paham komunisme. Padahal Jokowi sebelumnya juga kerap menyuarakan bantahannya soal kabar tersebut.

Advertising
Advertising

Pesan Jokowi kepada TNI itu dianggap tak tepat lagi. Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan atau Kontras Feri Kusuma mengatakan pernyataan Jokowi itu malah akan menimbulkan masalah.

Feri mengatakan tak ada alasan lagi Jokowi mengungkit isu PKI dan komunisme saat ini. Menurut dia, sebagai partai PKI telah berakhir sejak puluhan tahun lalu. Ia tak mungkin muncul lagi. "Kementerian Hukum dan HAM pasti tidak akan mengizinkan pembentukan partai tersebut lantaran ideologi yang tidak sesuai dengan ideologi Indonesia," kata dia di Jakarta, Jumat 5 Oktober 2018.

Jika bicara ideologi, Feri mencatat tak ada bukti komunisme masih hidup. Dalam TAP MPR dituliskan larangan terhadap ideologi marxisme, komunisme, dan leninisme.

Baca juga: Komunisme dan PKI: Yang Telah Mati, yang Terus Dipolitisasi

Selain itu, Feri melihat ada sesat pikir dalam memandang PKI. Partai tersebut masih dicap bersalah atas gerakan 30 September atau G30S 1965 sehingga mereka ditumpas hingga ke akar-akarnya. Sementara sejumlah data justru menunjuk TNI Angkatan Darat sebagai dalang dalam peristiwa tersebut.

Menurut Feri, Jokowi seharusnya meluruskan anggapan terkait PKI terlebih dulu sebelum menyatakan ingin memberantas PKI dan komunisme. Dia menyarankan pemerintah mengungkap kebenaran terkait kasus 1965-1966. "Dalam hal apa PKI melakukan kejahatan, siapa korbannya," kata dia. Perdebatan mengenai PKI bisa diselesaikan dengan pengungkapan kebenaran tersebut.

Berita terkait

Kabinet Prabowo: antara Orang Toxic dan Nomenklatur 40 Menteri

16 menit lalu

Kabinet Prabowo: antara Orang Toxic dan Nomenklatur 40 Menteri

Prabowo Subianto aktif membuka komunikasi dengan partai-partai yang sebelumnya berseberangan dalam Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Jokowi soal Penambahan Menteri di Kabinet Prabowo, Orang Toxic, hingga Parpol Baru

22 menit lalu

Jokowi soal Penambahan Menteri di Kabinet Prabowo, Orang Toxic, hingga Parpol Baru

Apa kata Jokowi mengenai wacana penambahan menteri di Kabinet Prabowo hingga partai baru setelah tidak dianggap PDIP.

Baca Selengkapnya

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

34 menit lalu

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

Kanselir Jerman Olaf Scholz meminta Cina memainkan peran lebih besar dalam membantu negara-negara miskin yang terjebak utang.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Tanggapan Jokowi Atas Fenomena Pabrik Tutup, Cerita Pengguna Starlink hingga Viral Pajak Rp9 Juta

1 jam lalu

Terpopuler Bisnis: Tanggapan Jokowi Atas Fenomena Pabrik Tutup, Cerita Pengguna Starlink hingga Viral Pajak Rp9 Juta

Presiden Joko Widodo atau Jokowi memaklumi usaha selalu ada kondisi naik turun.

Baca Selengkapnya

Ma'ruf Amin Sebut Prabowo Perlu Berupaya Lebih Keras Bikin Presidential Club

10 jam lalu

Ma'ruf Amin Sebut Prabowo Perlu Berupaya Lebih Keras Bikin Presidential Club

Wapres mengatakan presidential club ini bisa dalam bentuk konsultasi baik secara personal maupun informal, jika sulit diformalkan

Baca Selengkapnya

Jerry Sambuaga Dorong IEU-CEPA Selesai sebelum Jokowi Lengser dari Jabatan Presiden

10 jam lalu

Jerry Sambuaga Dorong IEU-CEPA Selesai sebelum Jokowi Lengser dari Jabatan Presiden

Jerry Sambuaga mengatakan baik Jerman maupun Indonesia memegang posisi penting di regional masing-masing.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan PPDS: Pendidikan Dokter Spesial Gratis, Dapat Gaji Lagi

10 jam lalu

Jokowi Resmikan PPDS: Pendidikan Dokter Spesial Gratis, Dapat Gaji Lagi

Kementerian Kesehatan membuka Program Pendidikan Dokter Spesialis atau PPDS berbasis rumah sakit pendidikan gratis.

Baca Selengkapnya

Terkini: Viral Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta Ini Tanggapan Bea Cukai, Kata Jokowi soal Pabrik Sepatu Bata yang Tutup

12 jam lalu

Terkini: Viral Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta Ini Tanggapan Bea Cukai, Kata Jokowi soal Pabrik Sepatu Bata yang Tutup

Bea Cukai menanggapi unggahan video Tiktok yang mengaku mengirim cokelat dari luar negeri senilai Rp 1 juta dan dikenakan bea masuk Rp 9 juta.

Baca Selengkapnya

Daftar 12 Laboratorium di Indonesia Digital Test House yang Diresmikan Jokowi Hari Ini

13 jam lalu

Daftar 12 Laboratorium di Indonesia Digital Test House yang Diresmikan Jokowi Hari Ini

Indonesia Digital Test House menjadi laboratorium uji perangkat digital terbesar di Asia Tenggara. Simak pesan peresmian Jokowi.

Baca Selengkapnya

Pabrik Bata di Purwakarta Ditutup, Ini Komentar dari Jokowi hingga Pj. Gubernur Jabar

14 jam lalu

Pabrik Bata di Purwakarta Ditutup, Ini Komentar dari Jokowi hingga Pj. Gubernur Jabar

Presiden Jokowi menilai tutupnya pabrik sepatu Bata karena pertimbangan efisiensi dan tidak menggambarkan kondisi perekonomian Indonesia.

Baca Selengkapnya