Tiga Batalion TNI Dikerahkan untuk Memulihkan Perekonomian Palu
Reporter
Taufiq Siddiq
Editor
Amirullah
Selasa, 2 Oktober 2018 17:26 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Tentara Nasional Indonesia atau TNI menurunkan tiga batalion pasukan keamanan untuk memulihkan perekonomian. Ini dilakukan setelah sebelumnya TNI mengirimkan pasukan kesehatan dan penanganan kepada korban gempa dan tsunami di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah.
Baca: Hari Batik, TNI Pecahkan Rekor 5 Ribu Orang Membatik Canting
"Pasukan pengamanan ini untuk memastikan perekonomian di Palu tetap berjalan," ujar Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto, saat di temui di Markas TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa 2 Oktober 2018.
Hadi melanjutkan 500 personel TNI telah diterbangkan menuju Palu pada Selasa pagi. Setiba di sana, lanjut dia, pasukan akan ditempatkan pasar-pasar, toko, SPBU, ATM, serta bandara udara untuk memberikan pengawalan pengamanan bagi masyarakat.
Hadi menyebutkan dengan dikawal oleh pasukan TNI, perekonomian di sana bisa berjalan. "Kami mengimbau masyarakat untuk tetap membuka tokonya, SBPU dan ATM, agar perekonomian di sana tetap berjalan," kata dia.
Selain itu, Hadi melanjutkan, pasukan tersebut juga akan mengawal pendistribusian bantuan kepada masyarakat yang terkena gempa dan tsunami. Pengaman dilakukan dari pintu masuk utara Parigi dan selatan Mamuju.
Hadi pun hari ini berencana bertolak ke Palu bersama Menteri Kordinator Politik Hukum dan Keamanan. "Kami akan kawal pendistribusian bantuan dari pintu masuk sampai diterima oleh masyarakat," ujarnya.
Baca: TNI Kirim Pasukan untuk Pengamanan Toko dan SPBU di Palu
Sebelumnya, menurut pantauan Tempo di Palu, beberapa warga korban gempa dan tsunami Palu menjarah mini market yang ada di sekitar kota. Penjarahan ditengarai terjadi karena belum meratanya pasokan bantuan kebutuhan pokok ke para pengungsi bencana gempa dan tsunami Palu yang terjadi pada Jumat lalu.
Warga menjarah minimarket Alfamidi di kawasan Jalan Veteran. Warga bergerombol membuka pintu Alfamidi dan mengambil barang-barang. "Ambil makanan, makanan bayi-bayi," kata salah seorang penduduk yang turut mengambil barang, Sabtu, 29 September 2018.