Kata Sekolah di Riau Soal Siswa Sayat Tangan karena Minum Torpedo

Selasa, 2 Oktober 2018 14:51 WIB

Ilustrasi Siswa Menengah Pertama Korea Selatan. Yonhap

TEMPO.CO, Jakarta - Berita 56 siswa SMP di Riau yang nekat menyayat tangannya seusai mengkonsumsi minuman kemasan merek Torpedo membuat warga Pekanbaru heboh. Minuman seharga Rp 1000 itu disebut mengandung zat benzo, semacam zat anastesi (bius) yang biasa digunakan kedokteran.

Berita yang dimuat media online itu menyebar dengan cepat melalui media sosial. Sebuah temuan dari Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Pekanbaru saat melakukan assesment di SMP Negeri 18, Pekanbaru, beberapa waktu lalu.

Kepala Sekolah SMP Negeri 18, Pekanbaru Lily Deswita membenarkan bahwa beberapa siswa kedapatan menyayat tangannya. Namun mengenai penyebab mereka menyayat tangannya, Lily membantah karena dipicu minuman merek Torpedo. Menurut Lily, para siswa itu ketahuan menyayat tangannya karena mengikuti video viral tentang penyayatan tangan untuk melampiaskan sakit hati atas masalah yang dialaminya.

"Ini tidak seperti yang sudah diberitakan media online," kata Lily, saat ditemui wartawan, Selasa, 2 Oktober 2018.

Lily menceritakan, temuan itu bermula pada Jumat, 7 September 2018 lalu saat seorang guru melihat ada bekas sayatan di tangan kiri siswanya di kelas VIII. Guru itu melihat keganjilan lantaran tidak hanya satu siswa, tetapi banyak siswa yang memiliki luka sayatan di tangan. "Hari itu juga kami lakukan razia, periksa semua handphone siswa," katanya.

Advertising
Advertising

Temuan itu membuat sejumlah guru khawatir adanya indikasi narkoba. Pada Senin, 10 September 2018, pihak sekolah mengundang BNN Kota Pekanbaru untuk sosialisasi saat upacara, sekalian menyampaikan temuan 56 anak menggores tanggannya dengan benda tajam.

Pada Rabu, 14 September, sebanyak 56 anak tersebut di-assesment oleh petugas BNN Pekanbaru. Hasilnya, tidak ada anak terindikasi narkoba. "Hasilnya semua negatif," kata dia.

Kebanyakan siswa mengaku menggores tangan dengan benda tajam hanya karena mengikuti video viral yang dibagikan lewat aplikasi pertemanan WhatsApp dan Instagram. Tujuannya melampiaskan kekesalan dan kemarahan atas masalah yang mereka alami, dengan demikian mereka mengaku merasa tenang. "Hanya karena video viral, untuk melampiaskan kemarahan," ujarnya.

Karakter anak yang dinilai masih labil disebut menjadi alasan mereka menirukan video yang dilihat di media sosial saat punya masalah. "Jadi tidak ada gara-gara Torpedo," ucapnya.

Namun ada satu siswa yang yang dinyatakan positif. "Urin-nya mengandung benzo," ucapnya. Kepada petugas BNN, anak tersebut mengaku baru saja mengkonsumsi minuman kemasan merek Torpedo lebih dari satu.

Lantas kata Lily, hanya karena satu anak justru dikait-kaitkan dengan anak lainnya, padahal anak yang lain tidak ada meminum minuman Torpedo tersebut. "Hanya karena satu anak ini, semua kena getahnya," tukasnya.

Berita terkait

Gibran Ajak Perusahaan Sepatu Lokal Bantu Siswa Kurang Mampu

1 hari lalu

Gibran Ajak Perusahaan Sepatu Lokal Bantu Siswa Kurang Mampu

Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka menggandeng perusahaan sepatu lokal membantu siswa kurang mampu dengan memberikan alas kaki sekolah.

Baca Selengkapnya

56 Siswa SMK Ini Jalani Program Backpacker dari Sekolahnya ke 20 Negara

23 hari lalu

56 Siswa SMK Ini Jalani Program Backpacker dari Sekolahnya ke 20 Negara

Selain mencari pengalaman dan ilmu di kampus-kampus tujuan, siswa santri ini juga membagikan ilmu dan pengetahuan di bidang teknologi informasi.

Baca Selengkapnya

SNBP 2024: Jumlah Pendaftar Terus Meningkat, Terbanyak dari Siswa SMA

31 hari lalu

SNBP 2024: Jumlah Pendaftar Terus Meningkat, Terbanyak dari Siswa SMA

Berikut data hasil SNBP 2024 untuk peserta yang mendaftar dan dinyatakan lulus.

Baca Selengkapnya

Soal Pencabutan KJMU dan KJP Plus, Apa Kata Pj DKI Jakarta Heru Budi?

50 hari lalu

Soal Pencabutan KJMU dan KJP Plus, Apa Kata Pj DKI Jakarta Heru Budi?

Heru Budi mengatakan pencabutan KJMU dan KJP Plus terjadi karena adanya mekanisme baru dalam tahap pertama penerimaan.

Baca Selengkapnya

Ramai Disorot karena Disebut akan Dicabut, Apa Itu Program KJMU?

50 hari lalu

Ramai Disorot karena Disebut akan Dicabut, Apa Itu Program KJMU?

KJMU dan KJP Plus merupakan sebuah program strategis yang diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk meningkatkan mutu pendidikan.

Baca Selengkapnya

2 Ribu Siswa SMA Program Double Track di Jawa Timur Dapat Pelatihan Digital

58 hari lalu

2 Ribu Siswa SMA Program Double Track di Jawa Timur Dapat Pelatihan Digital

Ribuan peserta itu terdiri dari siswa asal 52 SMAN maupun SMA swasta, serta remaja dari 10 lembaga non formal di Jawa Timur.

Baca Selengkapnya

Dua Rombongan Siswa Bertolak ke Istanbul dan New York Hari Ini

27 Februari 2024

Dua Rombongan Siswa Bertolak ke Istanbul dan New York Hari Ini

Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Kota Malang, Jawa Timur, akan mengirim 18 siswa mengikuti Istanbul Youth Summit (IYS) 2024.

Baca Selengkapnya

Irjen Kemendikbud Bantah ABH Kasus Bullying di Binus School Serpong Dikeluarkan

27 Februari 2024

Irjen Kemendikbud Bantah ABH Kasus Bullying di Binus School Serpong Dikeluarkan

Irjen Kemendikbud menyebut jika status anak berhadapan hukum (ABH) di kasus bullying Geng Tai siswa Binus School Serpong masih sebagai pelajar.

Baca Selengkapnya

Peran Guru untuk Mencegah Bullying di Sekolah

23 Februari 2024

Peran Guru untuk Mencegah Bullying di Sekolah

Perbuatan bullying memungkinan dikurangi risikonya atau dicegah tak hanya peran orang tua, tapi juga para guru

Baca Selengkapnya

Daftar Pemenang Festival Vokasi AHM 2023, Simak Hadiahnya

23 Februari 2024

Daftar Pemenang Festival Vokasi AHM 2023, Simak Hadiahnya

Astra Honda Motor (AHM) kembali melaksanakan Festival Vokasi Satu Hati (FVSH). Berikut daftar pemenang lengkapnya:

Baca Selengkapnya