Pengungsi Gempa dan Tsunami Palu Kekurangan Makanan dan Air

Minggu, 30 September 2018 06:49 WIB

Foto udara Jembatan Kuning atau Palu IV yang ambruk akibat gempa dan tsunami di Palu, Sulawesi Tengah, Sabtu, 29 September 2018. Dampak dari gempa Donggala menyebabkan ribuan bangunan hancur dan sejumlah warga dievakuasi ke tempat yang lebih aman. ANTARA/Muhammad Adimaja

TEMPO.CO, Palu - Pengungsi gempa dan tsunami Palu, Sulawesi Tengah, masih mengeluhkan kurangnya kebutuhan pokok seperti air minum dan makanan. Salah seorang pengungsi, Murna, mengatakan kekurangan air dan makanan sejak terjadi gempa Jumat (28/9) sore lalu.

Baca: Tsunami Palu, BNPB Temukan Banyak Korban di Pantai

Murna merupakan salah satu pengungsi di halaman rumah Gubernur Sulawesi Tengah. Menurut dia, makanan di pengungsian terbatas. "Banyak kekurangan, orang makan hanya mie," kata Murna kepada Tempo, Sabtu, 29 September 2018.

Pantauan Tempo, di lokasi pengungsian masih belum dibentuk dapur umum. Makanan sehari-hari berupa mie dan nasi di masak oleh masyarakat dan para relawan yang ada di lokasi pengungsian secara ala kadarnya.

Selama menelusuri lokasi gempa di Palu, Tempo memang mendengar keluhan pengungsi yang kekurangan makanan dan air. Sepanjang menyisir lokasi pengungsian banyak yang meneriakkan kekurangan air minum.

Advertising
Advertising

Murna menuturkan, ia masih memiliki bekal makanan ringan berupa biskuit dan roti yang dibawa dari rumah. Dia berkata penduduk masih kesulitan stok makanan pokok berupa nasi. "Nasi ada juga, cuma sedikit-sedikit," kata dia. Selain itu, kata Murna, warga juga mengeluhkan kekurangan air minum.

Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan kementeriannya sudah menyiapkan bantuan dari kota terdekat seperti Gorontalo, Makassar, serta Jakarta. Namun, kata dia, penyaluran bantuan memang terkendala di akses jalan yang rusak. "Kalau cepat kami juga maunya cepat, Kemensos mau memobilisasi berbagai macam jenis bantuan," katanya.

Sebelumnya, gempa berkekuatan 7,7 skala Richter (SR) mengguncang Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, pada pukul 17.02. Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa tersebut berada di 0.18 Lintang Selatan dan 119.85 Bujur Timur atau 27 kilometer timur laut Donggala.

Simak juga: BNPB: Sebagian Besar Korban Tewas Akibat Tsunami Palu

Hingga Sabtu sore, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sudah ada 384 korban meninggal. Selain itu, 500 orang diperkirakan luka-luka akibat gempa dan tsunami Palu. Terdapat banyak bangunan seperti rumah, kantor, dan fasilitas umum rusak.

Berita terkait

Bima NTB Diguncang Gempa Magnitudo 4,9, Dampak Pergerakan Lempeng Indo-Australia

9 jam lalu

Bima NTB Diguncang Gempa Magnitudo 4,9, Dampak Pergerakan Lempeng Indo-Australia

Gempa M4,9 di area Bima, NTB, dipicu aktivitas lempeng Indo-Australia. Tidak ada gempa susulan dan tidak berpotensi tsunami.

Baca Selengkapnya

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

18 jam lalu

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

BMKG mencatat 106 kali gempa di Jawa Barat pada April 2024. Dari 6 guncangan yang terasa, gempa Garut M6,2 jadi yang paling besar.

Baca Selengkapnya

4 Kali Gempa Menggoyang Garut dari Berbagai Sumber, Ini Data BMKG

3 hari lalu

4 Kali Gempa Menggoyang Garut dari Berbagai Sumber, Ini Data BMKG

Garut dan sebagian wilayah di Jawa Barat kembali digoyang gempa pada Rabu malam, 1 Mei 2024. Buat Garut ini yang keempat kalinya sejak Sabtu lalu.

Baca Selengkapnya

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

3 hari lalu

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

BMKG melaporkan gempa berkekuatan M4,2 di Kabupaten Bandung. Ditengarai akibat aktivitas Sesar Garut Selatan. Tidak ada laporan kerusakan.

Baca Selengkapnya

Korban Gempa Garut Belum Dapat Bantuan dari Pemda

4 hari lalu

Korban Gempa Garut Belum Dapat Bantuan dari Pemda

Korban gempa di Kabupaten Garut, Jawa Barat, belum mendapatkan bantuan, baik bantuan sosial pangan ataupun yang lainnya. Pemerintah daerah beralasan masih melakukan pendataan. Bantuan akan diberikan setelah verifikasi dan validasi data.

Baca Selengkapnya

Korban Gempa Garut Belum Tersentuh Bantuan Pemkab, Kerugian Mencapai Rp 12,6 Miliar

4 hari lalu

Korban Gempa Garut Belum Tersentuh Bantuan Pemkab, Kerugian Mencapai Rp 12,6 Miliar

Data terakhir korban gempa mencapai 464 rumah rusak.

Baca Selengkapnya

Potensi Bahaya Gempa Deformasi Batuan Dalam, Ahli ITB: Lokasi Dekat Daratan

4 hari lalu

Potensi Bahaya Gempa Deformasi Batuan Dalam, Ahli ITB: Lokasi Dekat Daratan

Lokasi sumber gempa lebih dekat dengan daratan sehingga potensi untuk merusak lebih besar

Baca Selengkapnya

Intensitas Gempa di Jawa Barat Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Adaptif dan Proaktif Mitigasi Bencana

4 hari lalu

Intensitas Gempa di Jawa Barat Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Adaptif dan Proaktif Mitigasi Bencana

Wilayah Garut, Cianjur, Tasikmalaya, Pangandaran dan Sukabumi memiliki sejarah kejadian gempa bumi yang sering terulang sejak tahun 1844.

Baca Selengkapnya

BMKG Minta Warga Waspada 5 Potensi Bencana Susulan Akibat Gempa Bumi

4 hari lalu

BMKG Minta Warga Waspada 5 Potensi Bencana Susulan Akibat Gempa Bumi

Gempa bumi seperti yang terjadi di Garut, menurut BMKG sering disusul dengan bencana lainnya seperti tanah longsor, pohon tumbang, bahkan tsunami.

Baca Selengkapnya

Hari Ketiga Usai Gempa Garut, 267 Rumah Warga Terdampak dan 11 Warga Terluka

5 hari lalu

Hari Ketiga Usai Gempa Garut, 267 Rumah Warga Terdampak dan 11 Warga Terluka

Sebanyak 267 rumah warga terdampak gempa yang terjadi pada Sabtu malam, 27 April 2024.

Baca Selengkapnya