Polisi Tangkap ES dalam Kasus Tewasnya Harimau Sumatera di Riau

Reporter

Andita Rahma

Editor

Juli Hantoro

Kamis, 27 September 2018 17:04 WIB

Bangkai Harimau Sumatera yang Dibunuh Warga Mandailing Natal,Ahad 4 Maret 2018. Dok.Polda Sumut.

TEMPO.CO, Jakarta - Polisi menangkap seorang warga berinisial ES, yang diduga bertanggung jawab atas tewasnya seekor harimau Sumatera. Harimau itu ditemukan tewas mati terjerat dalam kondisi hamil di Muara Lembu, Kabupaten Kuantan Singingi, Provinsi Riau.

Baca juga: Kawanan Harimau Sumatera Berkeliaran di Desa Alu Rambot, Aceh

"Dari pemeriksaan kepada beberapa saksi, ES mengaku memasang jerat," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Hubungan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal Dedi Prasetyo melalui pesan singkat, Kamis, 27 September 2018.

Berdasarkan hasil keterangan ES, kata Dedi, dia mengaku jerat yang dipasang bukan untuk menjebak harimau, melainkan untuk menjerat babi hutan yang sering merusak ladang ES. Akhirnya ES memutuskan memasang 50 jerat di sekeliling ladangnya.

Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau Suharyono mengatakan harimau Sumatera ini ditemukan tewas terjerat kabel sling yang dipasang warga untuk menjebak hama babi. Warga yang melihatnya lantas melapor ke petugas BBKSDA Riau.

Advertising
Advertising

Awalnya, saat dilaporkan masyarakat, tim tidak menemukan harimau tersebut di lokasi yang disampaikan warga. Setelah pencarian, tim mendapati bangkai harimau Sumatera menggantung di pinggir jurang dengan tali jerat membelit pinggangnya.

Diperkirakan harimau tersebut berhasil meloloskan diri dari jerat, tapi tali jebakan itu tersangkut di semak belukar dan membelit pinggangnya sehingga menggantung di tepi jurang. Suharyono menduga harimau itu sempat berupaya melepaskan diri, dan ini yang menyebabkannya makin terbelit kuat oleh sling kabel.

"Tim kemudian membebaskan dan mengevakuasi harimau Sumatera betina ini," ujar Suharyono.

Baca juga: Seorang Warga Tembilahan Tewas Diterkam Harimau Sumatera

Dari lokasi awal harimau Sumatera ini terperangkap jeratan ke tepi jurang tempat dia ditemukan mati, jaraknya sekitar 100 meter. Tim BBKSDA Riau lantas mengevakuasi bangkai harimau ke Pekanbaru guna proses nekropsi.

Dari hasil otopsi, pihak berwenang memastikan bayi yang dikandungnya tidak dapat diselamatkan. Padahal struktur tubuh bayi harimau Sumatera tersebut sudah lengkap dan siap dilahirkan dalam waktu dekat.

"Hasil nekropsi sudah diketahui, harimau dalam kondisi hamil. Ada dua anak, jenis kelaminnya jantan dan betina. Struktur tubuhnya sudah lengkap. Kukunya ada lima, giginya, sudah siap untuk menyusui," ucap Suharyono.

Saat ini, ES masih menjalani pemeriksaan. "Kalau terbukti ada tindak pidana langsung dari hasil gelar perkara bersama dan keterangan dari saksi ahli, yang bersangkutan akan ditingkatkan statusnya menjadi tersangka," tutur Dedi Prasetyo.

Berita terkait

Pria di Riau Edit Suara Hakim MK Soal Putusan Sengketa Pilpres, Tambah Narasi Selamat Pendukung 02

19 hari lalu

Pria di Riau Edit Suara Hakim MK Soal Putusan Sengketa Pilpres, Tambah Narasi Selamat Pendukung 02

Polda Riau menciduk seorang pria di Rokan Hilir Riau karena mengedit suara hakim MK soal putusan sengketa pilpres. Ada narasi jogetin aja.

Baca Selengkapnya

Libur Lebaran 2024: 5 Rekomendasi Destinasi Wisata di Pekanbaru dan Sekitarnya

21 hari lalu

Libur Lebaran 2024: 5 Rekomendasi Destinasi Wisata di Pekanbaru dan Sekitarnya

Pekanbaru dan sekitarnya menawarkan pengalamanbaru bagi para wisatawan libur Lebaran 2024. Antara lain Istana Siak dan Asia Farm Pekanbaru.

Baca Selengkapnya

Konflik Buaya dan Manusia Tinggi, BBKSDA NTT Desak Pemulihan Hutan Mangrove

25 hari lalu

Konflik Buaya dan Manusia Tinggi, BBKSDA NTT Desak Pemulihan Hutan Mangrove

Sepanjang tahun lalu, 5 warga Timor mati digigit buaya dan 10 luka-luka. Tahun ini sudah satu orang yang tewas.

Baca Selengkapnya

Satu Anak Gajah Sumatera Lahir di Pusat Konservasi Gajah Riau

28 hari lalu

Satu Anak Gajah Sumatera Lahir di Pusat Konservasi Gajah Riau

Satu anak Gajah Sumatera lahir di Pusat Konservasi Gajah Provinsi Riau, Sabtu 6 April 2024.

Baca Selengkapnya

Teralihkan Covid-19, Sehelai Rambut Harimau Jawa Sempat Mendekam 3 Tahun di Bandung

38 hari lalu

Teralihkan Covid-19, Sehelai Rambut Harimau Jawa Sempat Mendekam 3 Tahun di Bandung

Lewat publikasi ilmiah, sampel sehelai rambut itu dipastikan dari seekor harimau jawa.

Baca Selengkapnya

Publikasi Penelitian Harimau Jawa di Jurnal Ilmiah, Peneliti Sempat Sepelekan Temuan

38 hari lalu

Publikasi Penelitian Harimau Jawa di Jurnal Ilmiah, Peneliti Sempat Sepelekan Temuan

Baru-baru ini ada publikasi hasil analisis pemeriksaan DNA dari sehelai rambut yang membuktikan keberadaan harimau jawa di Sukabumi, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Cara BRIN Meneliti Jejak Harimau Jawa di Sukabumi, Spesies yang Dikategorikan Punah Selama 40 Tahun

42 hari lalu

Cara BRIN Meneliti Jejak Harimau Jawa di Sukabumi, Spesies yang Dikategorikan Punah Selama 40 Tahun

Peneliti BRIN menelisik DNA pada temuan rambut yang diduga milik Harimau Jawa, hewan yang dkategorikan punah sejak puluha tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Penyebab Harimau Sumatera Masuk Kampung dan Timbulkan Konflik Manusia dan Satwa Liar

42 hari lalu

Penyebab Harimau Sumatera Masuk Kampung dan Timbulkan Konflik Manusia dan Satwa Liar

Ekolog satwa liar Sunarto menjelaskan konflik Harimau Sumatera dengan manusia akibat beberapa faktor termasuk kondisi individual dan habitatnya.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Mahasiswa Pelaku Persetubuhan Anak di Bawah Umur di Riau

42 hari lalu

Polisi Tangkap Mahasiswa Pelaku Persetubuhan Anak di Bawah Umur di Riau

Mahasiswa yang menyetubuhi anak di bawah umur diciduk polisi Riau. Terungkap setelah korban cerita ke orang tua.

Baca Selengkapnya

Lebih Dekat Ihwal Harimau Sumatera yang Dilaporkan Berkeliaran di Pasaman Barat Sumbar

43 hari lalu

Lebih Dekat Ihwal Harimau Sumatera yang Dilaporkan Berkeliaran di Pasaman Barat Sumbar

Setelah dikonfirmasi BKSDA kembali, satwa dilindungi harimau sumatera itu diketahui sudah keluar dari saluran air namun masih sempat berkeliaran.

Baca Selengkapnya