Pengamat: Suara Gusdurian Punya Efek Elektoral Signifikan

Kamis, 27 September 2018 07:21 WIB

Yenny Wahid bersama jaringan Gusdurian berfoto dengan lukisan Jokowi seusai deklarasi dukungan kepada pasangan capres-cawapres nomor urut 01, Joko Widodo atau Jokowi dan Ma'ruf Amin, di Jakarta, Rabu, 26 September 2018. Yenny Wahid memimpin dukungan barisan Gusdurian untuk Jokowi dalam pilpres 2019. TEMPO/Amston Probel

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat politik dari lembaga survei Indikator, Burhanuddin Muhtadi menilai, kalangan Gusdurian memiliki efek signifikan terhadap perolehan suara dalam Pilpres 2019. "Data kami September 2018, ada 41 persen orang Islam yang merasa dekat dengan NU. Semakin merasa dekat, semakin mereka terasosiasi dengan pemikiran, jejak, serta kharisma Gus Dur," kata Burhanuddin di Kantor Indikator, Jakarta Pusat pada Rabu, 26 September 2018.

Baca: Yenny Wahid: Bismillah..., Jokowi Akan Memimpin Kembali

Menurut Burhanuddin, 41 persen pemilih muslim bukan angka yang kecil. Hal itu pula yang membuat keluarga dan jaringan Gusdurian pun direbutkan oleh dua kubu calon presiden 2019, Joko Widodo maupun Prabowo Subianto. "Ini yang mejelaskan kenapa kedua tokoh ini silaturahmi ke Sinta Nuriyah (istri Gus Dur) dan keluarga di Ciganjur (rumah Gus Dur)," kata dia.

Burhanuddin menjelaskan, kantong suara Gus Dur beririsan dengan kantong NU. Wilayah yang menjadi pusat jaringan Gus Dur ialah Jawa Timur, disusul Jawa Tengah. Kemudian menyebar ke Jawa Barat, DKI Jakarta, Sumatera Selatan, Lampung, Kalimantan Selatan, Nusa Tenggara Barat dan Sulawesi Utara. Banyaknya kantong suara Gus Dur, kata Burhanuddin, disebabkan oleh pemikiran presiden keempat itu masuk ke kelompok minoritas.

Masalahnya, kata Burhanuddin, belum tentu pendukung Gus Dur bisa ditarik menjadi salah satu kekuatan politik tertentu. Meski ada aspirasi sebagian kalangan yang ingin membawa kelompok pendukung Gus Dur untuk mendukung salah satu capres, Burhanuddin melihat bahwa sebagian besar dari mereka cenderung otonom. "Dia tidak mau terlibat politik praktis," ujarnya.

Advertising
Advertising

Baca: Hasto: Yenny Wahid Menempati Posisi Strategis di Tim Kampanye

Zannuba Ariffah Chafsoh Rahman Wahid atau biasa disapa Yenny Wahid resmi menyatakan dukungannya untuk pasangan Joko Widodo atau Jokowi dan Ma'ruf Amin di pemilihan presiden 2019. Putri kedua Gus Dur itu mengumumkan dukungannya di rumah pergerakan Gus Dur pada Rabu, 26 September 2018. "Dengan mengucapkan bismillahirrahmanirrahim kami akan mendukung pasangan nomor urut 1. Bismillah, Presiden Jokowi akan memimpin kita kembali," ujar Yenny.

Yenny sebelumnya mengaku belum mengetahui apakah dukungannya akan mendongkrak suara calon presiden yang didukungnya karena jaringan Gusdurian tidak berpolitik. Yang pasti, kata dia, kelompok pendukung Gus Dur yang berpolitik mengacu pada keputusannya.

Pengumuman dukungan kepada Jokowi-Ma'ruf juga betepatan dengan silaturahmi nasional, yang di antaranya dihadiri Barikade Gus Dur, Gatara (Gerakan Kebangkitan Nusantara), Jaringan Perempuan Nusantara, Forum Silaturahmi Santri Nusantara, Forum Alumni Timur Tengah, Forum Kiai Kampung Nusantara.

Baca: Kubu Prabowo Hormati Pilihan Yenny Wahid Dukung Jokowi - Ma'ruf

Berita terkait

Ma'ruf Amin Berharap Hak Angket Pemilu Tak Berujung Pemakzulan Jokowi

7 Maret 2024

Ma'ruf Amin Berharap Hak Angket Pemilu Tak Berujung Pemakzulan Jokowi

Wakil Presiden Ma'ruf Amin juga menginginkan supaya pergantian pemerintahan berjalan dengan baik-baik saja tidak terjadi hal-hal yang tidak inginkan seluruh elemen bangsa.

Baca Selengkapnya

Jaringan Gusdurian Ungkap Pelanggaran Pemilu 2024, Minta Jokowi Netral

9 Februari 2024

Jaringan Gusdurian Ungkap Pelanggaran Pemilu 2024, Minta Jokowi Netral

Jaringan Gusdurian mencatat ada 105 dugaan pelanggaran pemilu selama masa kampanye sampai 8 Februari 2024.

Baca Selengkapnya

Mahfud Md Sindir Subsidi Pupuk yang Naik Tiap Tahun tapi Petani Berkurang

1 Februari 2024

Mahfud Md Sindir Subsidi Pupuk yang Naik Tiap Tahun tapi Petani Berkurang

Mahfud Md mempertanyakan subsidi pupuk yang naik tiap tahun padahal petani berkurang. Dia curiga ada orang yang korupsi di sana.

Baca Selengkapnya

Gerakan Salam 4 Jari Disebut Beda Ideologi, Masyarakat Diminta Bersabar

30 Januari 2024

Gerakan Salam 4 Jari Disebut Beda Ideologi, Masyarakat Diminta Bersabar

Gerakan Salam 4 Jari, Koalisi Kubu Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud dinilai sulit terjadi karena perbedaan ideologi.

Baca Selengkapnya

Soal Salam 4 Jari, Yenny Wahid Sebut Masih Ada Perbedaan Ideologi antara Ganjar-Mahfud dan Anies-Muhaimin

29 Januari 2024

Soal Salam 4 Jari, Yenny Wahid Sebut Masih Ada Perbedaan Ideologi antara Ganjar-Mahfud dan Anies-Muhaimin

Yenny Wahid menyadari adanya titik temu perbedaan ideologi itu di antara para pendukung Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud.

Baca Selengkapnya

Yenny Wahid Ajak Warga Pilih Capres Sesuai Hati Nurani Bukan karena Diberi Bansos

28 Januari 2024

Yenny Wahid Ajak Warga Pilih Capres Sesuai Hati Nurani Bukan karena Diberi Bansos

Yenny Wahid, mengajak masyarakat untuk memilih pasangan calon presiden dan wakil presiden sesuai hati nuraninya meskipun diberikan bansos.

Baca Selengkapnya

Kampanye Ganjar-Mahfud di Kulon Progo, Yenny Wahid: Kita Hormati Pemimpin Negara tapi Lebih Cintai Rakyat Jelata

28 Januari 2024

Kampanye Ganjar-Mahfud di Kulon Progo, Yenny Wahid: Kita Hormati Pemimpin Negara tapi Lebih Cintai Rakyat Jelata

Di negara hukum, ujar Yenny Wahid yang hadir dalam kampanye Ganjar-Mahfud, tidak ada yang boleh diistimewakan.

Baca Selengkapnya

Gimik Gibran Sepanjang Debat Cawapres Menuai Respons dari Cak Imin, Yenny Wahid, hingga Hasto PDIP

23 Januari 2024

Gimik Gibran Sepanjang Debat Cawapres Menuai Respons dari Cak Imin, Yenny Wahid, hingga Hasto PDIP

Gimik Gibran pada debat cawapres terutama kepada Mahfud Md mengundang sorotan. Apa kata Cak Imin, Yenny Wahid, hingga Hasto PDIP?

Baca Selengkapnya

PBNU Resmi Nonaktifkan 63 Caleg dan Tim Sukses Capres: Ada Khofifah hingga Yenny Wahid

21 Januari 2024

PBNU Resmi Nonaktifkan 63 Caleg dan Tim Sukses Capres: Ada Khofifah hingga Yenny Wahid

PBNU resmi menonaktifkan sebanyak 63 fungsionaris pengurus yang mencalonkan diri sebagai caleg atau menjadi tim sukses capres

Baca Selengkapnya

Pidato di Harlah ke-78 Muslimat NU, Khofifah: NU-nya Saya Asli apa Tidak?

20 Januari 2024

Pidato di Harlah ke-78 Muslimat NU, Khofifah: NU-nya Saya Asli apa Tidak?

Khofifah menyinggung kembali soal ke-Nu-an dirinya yang sempat menjadi percakapan akibat Cak Imin mempertanyakan ke-NU-an Khofifah

Baca Selengkapnya