Gatot Nurmantyo, Isu PKI Bangkit, dan Perintah Putar Film G30SPKI
Reporter
Dewi Nurita
Editor
Endri Kurniawati
Sabtu, 22 September 2018 10:16 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Meski sudah pensiun dari jabatan Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI), Jenderal (purn) Gatot Nurmantyo masih tampil di hadapan publik. Dia masih aktif mencuit di sosial media. Cuitan teranyar-nya menantang Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Mulyono menggelar nonton bareng film Penumpasan Pengkhianatan G30SPKI sebagaimana dilakukannya saat menjabat panglima.
Gatot menyebut KSAD penakut jika tak berani mengintruksikan pemutaran kembali film besutan sutradara Arifin C Noer itu. Dia juga mempertanyakan kemampuan KSAD memimpin prajurit pemberani seperti Komando Strategis Angkatan Darat, Komando Pasukan Khusus, prajurit TNI AD jika tak berani memerintahkan nonton bareng itu. "Kok KSAD-nya penakut, ya sudah pantas lepas pangkat." Gatot mencuit melalui akun Twitternya, @Nurmantyo_Gatot pada Kamis, 20 September 2018. Saat dikonfirmasi melalui pesan, Gatot mempersilakan cuitannya itu untuk dikutip.
Baca: Gatot Nurmantyo Tantang KSAD Instruksikan Pemutaran Film G30S/PKI
Bagaimana Gatot menangkal isu PKI bangkit saat menjadi Panglima TNI? Saat isu PKI merebak lagi, Gatot memerintahkan pemutaran film G30S. Alasannya untuk mengajak bangsa Indonesia agar tidak melupakan sejarah kelam dan mencegah terulang kembali sejarah kelaman itu.
"Tujuannya adalah bukan untuk mendiskreditkan, tetapi peristiwa tersebut agar diketahui generasi muda," ujar Gatot seusai berziarah di makam Presiden Soeharto di Astana Giribangun, Yogyakarta, Selasa, 19 September 2017. Film itu dianggapnya penting untuk diputar lagi agar bangsa Indonesia tidak terprovokasi dan terpecah-pecah lagi. “Kalau kita tidak ingatkan, dalam kondisi seperti ini, orang tidak tahu bahwa ada gerakan-gerakan yang mengadu domba.”
Baca: Relawan Gatot Nurmantyo Sejak Awal Diprediksi ...
Film Pengkhianatan G30SPKI yang ditulis naskahnya dan disutradarai Arifin C. Noer di masa Presiden Soeharto. Film ini mengisahkan pemberontakan anggota Partai Komunis Indonesia pada 30 September 1965 dan disebut-sebut sebagai upaya pembelokan sejarah demi kekuasaan dan hegemoni kepemimpinan Soeharto.
Orde Baru mewajibkan pemutaran film Penumpasan Pengkhianatan G30SPKI di televisi tiap 30 September. Seluruh sekolah mengharuskan murid-muridnya menonton film dan meresensi film itu. Pada 1998, bersamaan dengan lengsernya kekuasaan Orde Baru, peraturan itu dihapus.B anyak pihak mempertanyakan kebenaran narasi sejarah yang dibangun Orde Baru untuk menggambarkan peristiwa 30 September 1965 itu.
Simak: Dikabarkan Gabung ke PAN, Gatot Nurmantyo ...
Perintah Gatot Nurmantyo untuk nonton bareng film yang dirilis tahun 1984 itu, berujung polemik. Pro dan kontra penayangan kembali film G30SPKI menyita perhatian masyarakat luas termasuk Presiden Indonesia saat ini, Joko Widodo atau Jokowi. Jokowi menekankan bahwa menonton film apalagi mengenai sejarah itu penting. Tetapi untuk anak-anak milenial yang sekarang, menurut Presiden, seharusnya dibuatkan lagi film yang disesuaikan dengan gaya mereka.