Kontroversi Video Sawit PSI

Reporter

M Rosseno Aji

Editor

Juli Hantoro

Sabtu, 15 September 2018 10:48 WIB

Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia Grace Natalie beserta rombongan menyerahkan daftar nama calon legislatif (caleg) ke kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta, Selasa, 17 Juli 2018. PSI memastikan 100 persen bakal caleg bukan mantan narapidana kasus korupsi. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Unggahan video Partai Solidaritas Indonesia atau PSI bertajuk Gadget Murah Karena Sawit di akun Instagramnya menuai kontroversi.

Baca juga: Sejarah Bisnis Kelapa Sawit dan Dampaknya

Sejak diunggah sehari yang lalu, video itu sudah dilihat 10.283 dan mendapat 177 komentar.

Dalam videonya PSI menyinggung pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat menyebabkan harga gawai menjadi mahal. Menurut PSI, untuk membuat rupiah menguat, ekspor Indonesia, terutama ekspor kelapa sawit perlu didorong dengan menghapus biaya tambahan di sektor perkebunan ini.

Dengan meningkatnya ekspor sawit, PSI yakin devisa akan bertambah dan rupiah akan kembali menguat. Dua hal itu akan berakibat pada menurunnya harga barang impor, seperti gawai di dalam negeri.

Advertising
Advertising

Solusi yang ditawarkan PSI lewat videonya mendapat komentar positif dari sejumlah warganet. Akun sumarjono. Saragih mengatakan kontribusi sawit untuk perekonomian Indonesia tak terbantahkan. Namun, menurut pria yang mengaku sebagai pekerja di sektor sawit ini, industri yang dia geluti mendapat stigma buruk karena adanya kampanye hitam. “Bila salah urus, sawit bisa menyusul komoditi lain yang dulu jaya namun kini sudah jadi dino,” kata dia.

Namun, video itu juga menuai banyak kritik. Sejumlah warganet menilai keberadaan perkebunan kelapa sawit lebih banyak mudaratnya bagi kelestarian lingkungan. Akun agungrapriazi mengaku kaget dengan rekomendasi PSI soal sawit. Menurut dia, sawit adalah penyebab gundulnya hutan di Indonesia. “Padahal masih banyak potensi Indoensia yang lain,” kata dia.

Akun merdana_jg yang mengaku berasal dari Dewan Pengurus Cabang PSI di Karangasem Bali menyatakan meningkatkan ekspor kelapa sawit, berarti mendorong semakin banyaknya perkebunan. Munculnya banyak perkebunan, kata dia, bakal memusnahkan hutan di Kalimantan dan Sumatera yang merupakan paru-paru dunia.

Akun desrates_iskandar mengatakan butuh waktu lama memulihkan kerusakan lahan yang diakibatkan perkebunan sawit. Dia mengatakan pernah melewati lahan bekas perkebunan sawit yang tandus. “Dampak perkebunan sawit lama bro kepada alam,” kata dia.

Selain itu, akun novanputranto mengatakan pesan PSI kurang pas. Menurut dia, menjaga nilai tukar rupiah tak semudah menggenjot ekspor produk mentah, seperti crude palm oil (CPO) yang harganya fluktuatif. Berbeda bila eskpor Indonesia adalah barang industri manufaktur. Menurut dia pelemahan rupiah justru bisa membuat harga produk Indonesia lebih kompetitif. “Untuk sawit saya setuju industri ini perlu dikembangkan terlebih untuk hilirisasi, supaya kita gak cuma ekspor CPO saja,” kata dia.

Baca juga: Fakta Semu Ekonomi Sawit

Mendapat banyak kritik, PSI kemudian mengklarifikasi video tersebut.

PSI menyatakan hanya pro bisnis perkebunan kelapa sawit yang tidak melanggar aturan alias sawit putih dan menolak bisnis sawit hitam yang melanggar aturan.

“Sekali lagi kami tegaskan bahwa kami mendukung bisnis ‘sawit putih’ dan menolak bisnis ‘sawit hitam’,” kata juru bicara PSI Bidang Ekonomi, Industri dan Bisnis, Rizal Calvary Marimbo dalam keterangan tertulis, Jumat, 14 September 2018.

Namun, Rizal berdalih pesan utama dalam video itu sebenarnya bukan soal sawit. Menurut dia, lewat video itu PSI ingin menyampaikan salah satu upaya menstabilkan nilai rupiah, yaitu dengan menggenjot ekspor. “Ini semacam insentif agar defisit perdagangan kita kembali bisa diperkecil untuk memperkuat rupiah,” kata dia.

Rizal mengatakan PSI tak menutup mata atas banyaknya masalah lingkungan yang timbul akibat sawit. Namun tak bisa dipungkiri bahwa sawit masih menjadi tumpuan ekonomi di Indonesia. “Kami tidak menutup mata dan masalah itu juga harus mendapat perhatian,” kata dia.

Berita terkait

Kaesang Ungkap Pesan Jokowi untuk PSI Hadapi Pilkada 2024

20 jam lalu

Kaesang Ungkap Pesan Jokowi untuk PSI Hadapi Pilkada 2024

Kaesang mengingatkan kader PSi untuk ikut berpartisipasi dalam Pilkada 2024 pada wilayah dengan potensi jumlah kursi terbanyak.

Baca Selengkapnya

MK Gelar Sidang Sengketa Pileg Mulai Pekan Depan, KPU Siapkan Ini

1 hari lalu

MK Gelar Sidang Sengketa Pileg Mulai Pekan Depan, KPU Siapkan Ini

Terdapat 16 partai politik yang mendaftarkan diri dalam sengketa Pileg 2024.

Baca Selengkapnya

Kaesang Berharap PSI Dapat Satu Kursi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

1 hari lalu

Kaesang Berharap PSI Dapat Satu Kursi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Tak sedikit kader PSI yang minta dua jatah kursi. "Satu-satu dulu, lobby-nya susah," ujar Kaesang menimpali.

Baca Selengkapnya

PSI Resmi Buka Pendaftaran Calon untuk Pilkada 2024

1 hari lalu

PSI Resmi Buka Pendaftaran Calon untuk Pilkada 2024

Kaesang berharap putra-putri terbaik bangsa mau ikut membangun negeri dengan mendaftarkan diri menjadi kepala daerah lewat PSI.

Baca Selengkapnya

Fakta Seputar Sirekap yang Digunakan Lagi oleh KPU di Pilkada 2024

3 hari lalu

Fakta Seputar Sirekap yang Digunakan Lagi oleh KPU di Pilkada 2024

KPU berjanji mengevaluasi dan memperbaiki Sirekap untuk Pilkada 2024 sesuai dengan putusan MK.

Baca Selengkapnya

MK Gelar Sidang Sengketa Pileg Mulai Pekan Depan, Ini Tahapannya

5 hari lalu

MK Gelar Sidang Sengketa Pileg Mulai Pekan Depan, Ini Tahapannya

MK menyebutkan registrasi perkara sengketa Pileg dimulai pada 23 April 2024.

Baca Selengkapnya

Pemilu Rawan Politik Uang Kaesang Usulkan Sistem Pemilu Proporsional Tertutup, Ini Bedanya dengan Proporsional Terbuka

6 hari lalu

Pemilu Rawan Politik Uang Kaesang Usulkan Sistem Pemilu Proporsional Tertutup, Ini Bedanya dengan Proporsional Terbuka

Ketua Umum PSI yang juga putra Jokowi, Kaesang Pangarep usulkan pemilu selanjutnya dengan sistem proporsional tertutup karena marak politik uang.

Baca Selengkapnya

Anwar Usman Tak Akan Tangani Sidang Sengketa Pileg PSI di MK

10 hari lalu

Anwar Usman Tak Akan Tangani Sidang Sengketa Pileg PSI di MK

Mantan Ketua MK, Anwar Usman, tidak akan menangani sengketa Pileg untuk PSI.

Baca Selengkapnya

Simpatisan Desak Kaesang Rombak Pengurus PSI Jawa Tengah, Ada Dugaan Politik Uang di Pemilu 2024

17 hari lalu

Simpatisan Desak Kaesang Rombak Pengurus PSI Jawa Tengah, Ada Dugaan Politik Uang di Pemilu 2024

Simpatisan PSI Solo menuding ada penyelewengan hingga kecurangan yang dilakukan sejumlah pihak di internal PSI selama pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Alasan PKS Sebut Sudah Selayaknya Kadernya Pimpin Jakarta

19 hari lalu

Alasan PKS Sebut Sudah Selayaknya Kadernya Pimpin Jakarta

PKS menyatakan pihaknya tidak kekurangan stok pemimpin berkualitas.

Baca Selengkapnya