KRI Rencong-622 Terbakar di Sorong, Semua Awak Selamat

Reporter

Antara

Editor

Elik Susanto

Rabu, 12 September 2018 06:07 WIB

KRI Rencong 622. Foto/antaranews.com

TEMPO.CO, Jakarta - Semua awak selamat ketika KRI Rencong-622 terbakar di perairan Sorong, Papua Barat, sekitar 20 mil laut dari dermaga Komando Armada III TNI Angkatan Laut di Sorong. Keterangan yang diterima Antara di Jakarta, Selasa, 11 September 2018, TNI AL membenarkan peristiwa itu.

Baca: KRI Rencong-622 Terbakar Saat Akan Mengisi Pasokan Air

Menurut Kepala Subdinas Penerangan Umum Dinas Penerangan TNI AL Kolonel Khusus Heddy Sakti, kapal sudah tidak dapat dipertahankan lagi serta seluruh personel di KRI Rencong-622 diperintahkan meninggalkan kapal.

Di dalam tradisi TNI Angkatan Laut, kata dia, perintah itu dinamakan "peran peninggalan" adalah "peran" alias perintah tindakan aksi dari komandan kapal yang paling akhir. Perintah ini dikeluarkan jika suatu kapal perang ada dalam keadaan sangat kritis dan tidak bisa dipertahankan lagi keberadaannya.

Mereka dapat meninggalkan kapal dalam keadaan aman dan selamat serta saat ini sudah dievakuasi ke Markas Komando Armada III TNI AL Sorong. Hingga berita ini diturunkan, penyebab kebakaran masih belum diketahui sehingga akan dibentuk Tim Penyidik TNI AL untuk penyelidikan lebih lanjut.

"Apabila ada perkembangan dari berita ini akan disampaikan lebih lanjut dalam keterangan pers Dinas Penerangan TNI AL," katanya.

Advertising
Advertising

KRI Rencong-622 ada di kelas kapal cepat berpeluru kendali. Kapal perang ini dibuat di galangan kapal Tacoma SY, Masan, Korea Selatan, pada tahun 1979. Saat musibah terjadi, Heddy Sakti ada di sana dalam penugasan di bawah kendali Gugus Keamanan Laut Komando Armada III TNI AL itu.

Kapal lain dalam kelas yang sama adalah KRI Mandau-621, KRI Badik-623, dan KRI Keris-624. Cikal bakal kapal perang ini berasal dari rancang-bangun kapal patroli kelas Dagger/Ashville, buatan Amerika Serikat.

Kapal dengan bodi dari alumunium itu--bobotnya ringan dan lincah--digerakkan mesin gas turbin General Electric LM 1.500 selain dua mesin diesel untuk kecepatan rendah. Jika semua sistem propulsi ini dioperasikan, kapal itu bisa mencapai kecepatan 40 knot (setara 74,08 kilometer per jam untuk wahana darat).

Yang menarik dari kapal perang yang dirancang-bangun dan dioperasikan pada masa Perang Dingin ini adalah kehadiran empat peluru kendali permukaan-ke-permukaan atau permukaan-ke-udara MM-38 Exocet buatan Aeropastiale, Prancis, yang legendaris. Perang Falkland menjadi kampanye efektif bagi MM-38 Exocet.

Sejak ada kerja sama alih teknologi dengan Cina, kehadiran peluru kendali yang sudah terbukti itu digantikan peluru kendali C-802 buatan SACCADE, Cina.

KRI Rencong-622 juga dilengkapi sistem pertahanan titik meriam Bofors 40/70 dan 57/70 mm buatan Bofors/Saab, Swedia, pemandu tembakan Signaal WM28, kanon penangkis serangan udara Rheinmetall 20 mm, dan kapal ini mampu membawa satu helikopter. Di ruang sistem manajemen tempurnya, terdapat sistem radar MR-302/Strut Curve untuk memandu tembakan sistem pertahanan MR-123 Vympel/Muff Cob.

Berita terkait

Anggota TNI AL Cekcok dengan Pengendara di Bogor, Danpuspom: Ada Miskomunikasi

1 hari lalu

Anggota TNI AL Cekcok dengan Pengendara di Bogor, Danpuspom: Ada Miskomunikasi

Video viral anggota TNI AL yang cekcok dengan sopir truk katering di kawasan Cileungsi, Kabupaten Bogor pada Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Bedah Buku Karya KSAL, Bamsoet Tegaskan Dukung Peningkatan Alutsista

11 hari lalu

Bedah Buku Karya KSAL, Bamsoet Tegaskan Dukung Peningkatan Alutsista

Peningkatan Alutsista sangat diperlukan seturut posisi Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia.

Baca Selengkapnya

Mengenal Bintang Jalasena, Penghargaan TNI AL yang Berjiwa Kesatria

14 hari lalu

Mengenal Bintang Jalasena, Penghargaan TNI AL yang Berjiwa Kesatria

Tak hanya prajurit TNI AL, Bintang Jalasena juga diberikan kepada WNI bukan prajurit, bahkan WNA yang telah berjasa.

Baca Selengkapnya

Bentrok TNI AL dan Brimob di Sorong, Mabes Polri: Penyelesaian Berjalan Baik

15 hari lalu

Bentrok TNI AL dan Brimob di Sorong, Mabes Polri: Penyelesaian Berjalan Baik

Mabes Polri bungkam untuk penjelasan berikutnya perihal proses hukum terhadap anggota Brimob yang terlibat bentrok.

Baca Selengkapnya

TNI AL Kerahkan Kapal Perang untuk Evakuasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

15 hari lalu

TNI AL Kerahkan Kapal Perang untuk Evakuasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

TNI AL mengerahkan Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Kakap-811 untuk mengevakuasi masyarakat terdampak erupsi Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

Bentrok TNI AL Vs Brimob di Sorong Berakhir Damai, Patroli Bersama Digalakkan Usai Baku Pukul

15 hari lalu

Bentrok TNI AL Vs Brimob di Sorong Berakhir Damai, Patroli Bersama Digalakkan Usai Baku Pukul

Pasca-bentrokan antara Brimob dan TNI AL di Pelabuhan Sorong, diketahui sebelumnya di beberapa daerah di Indonesia, konflik serupa pernah terjadi.

Baca Selengkapnya

Bentrok TNI AL dan Brimob di Sorong, Pengamat Singgung Cara Pandang Keliru tentang Jiwa Korsa

16 hari lalu

Bentrok TNI AL dan Brimob di Sorong, Pengamat Singgung Cara Pandang Keliru tentang Jiwa Korsa

Menurut Al Araf, TNI dan Polri harus mengubah pola pikir tentang jiwa korsa untuk menghentikan bentrok TNI vs Polri yang kerap terjadi.

Baca Selengkapnya

Top 3 Hukum: Admin Akun IG Ikut Jadi Tersangka Kasus Perselingkuhan Anggota TNI, Bentrok Brimob - TNI AL Dinilai Memalukan

17 hari lalu

Top 3 Hukum: Admin Akun IG Ikut Jadi Tersangka Kasus Perselingkuhan Anggota TNI, Bentrok Brimob - TNI AL Dinilai Memalukan

Admin akun Instagram @ayoberanilaporkan6 ikut terseret dalam kasus dugaan perselingkuhan anggota TNI di Polres Denpasar.

Baca Selengkapnya

Bentrok Brimob-TNI AL di Papua Dinilai Memalukan, Kompolnas: Jiwa Korsa yang Kebablasan

17 hari lalu

Bentrok Brimob-TNI AL di Papua Dinilai Memalukan, Kompolnas: Jiwa Korsa yang Kebablasan

Kompolnas menyebut bentrokan antara anggota Brimob dan TNI AL di Sorong, Papua Barat, peristiwa yang memalukan

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Bentrok TNI vs Polri di Sorong Tak Boleh Dianggap Hanya karena Salah Paham, Ini Alasannya

17 hari lalu

Pengamat Sebut Bentrok TNI vs Polri di Sorong Tak Boleh Dianggap Hanya karena Salah Paham, Ini Alasannya

Polda Papua Barat akan menyelidiki penyebab terjadinya bentrok TNI vs Polri di Sorong.

Baca Selengkapnya