Kapolri Minta Pengungsi Tak Percaya Hoax Gempa Susulan Lombok

Sabtu, 25 Agustus 2018 10:40 WIB

Selembar foto di reruntuhan bangunan terdampak gempa bumi di Desa Jeringo, Kecamatan Gunungsari, Lombok Barat, NTB, Rabu, 22 Agustus 2018. BNPB mengatakan korban meninggal gempa Lombok mencapai 515 jiwa sejak rentetan bencana terjadi pada 27 Juli lalu. ANTARA/Ahmad Subaidi

TEMPO.CO, Jakarta - Informasi tak benar atau hoaks tentang gempa susulan yang lebih besar pada 26 Agustus 2018 di kawasan Nusa Tenggara Barat masih meresahkan sejumlah pengungsi di Lombok. Jupri, 36 tahun, salah satu pengungsi gempa Lombok masih mempercayai kabar tersebut.

"Iya ini nanti ada gempa susulan tanggal 26 itu," kata dia ditemui di tenda pengungsian di Desa Jeringo, Kecamatan Gunung Sari, Lombok Barat, Jumat, 24 Agustus 2018.

Baca: Temui Korban Gempa Lombok, Kapolri dan Panglima TNI Janjikan Ini

Jupri mengaku tahu informasi yang nyatanya bohong itu dari mulut ke mulut. Dia berharap gempa susulan itu tidak terjadi. "Mudah-mudahan saja enggak ya," kata pria dua anak ini.

Hoax gempa susulan 26 Agustus tersebar melalui media sosial belakangan ini. Postingan itu berjudul 'ada apa dengan tanggal 26?' dan 'ada apa dengan hari Minggu?'. Postingan tersebut mencocok-cocokan peristiwa bencana dan gempa yang terjadi pada tanggal 26 dan hari Minggu dengan gempa susulan di Lombok.

Advertising
Advertising

Kepala Kepolisian RI Jenderal Tito Karnavian mengimbau masyarakat tidak percaya dengan kabar hoax itu. Dia meminta masyarakat hanya percaya pada kabar dari instansi resmi, seperti Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG). "Jangan percaya pada isu yang tidak jelas," kata dia di Lombok, Kamis, 23 Agustus 2018.

Baca: Panglima TNI Minta Pembersihan Puing Gempa Lombok Selesai 1 Bulan

Sebelumnya, BMKG telah menyatakan kabar gempa susulan itu palsu. Menurut BMKG, belum ada teknologi yang bisa memprediksi kapan, di mana dan berapa kekuatan gempa bumi secara akurat hingga hari dan tanggal kejadian. BMKG meminta masyarakat hanya percaya pada informasi gempa dan tsunami yang berasal dari lembaganya.

Kepolisian Daerah NTB juga tengah menelusuri penyebar hoaks tentang gempa susulan yang lebih dahsyat. Tim Cyber Crime Polda NTB bekerjasama dengan Mabes Polri untuk menyelidikinya. "Akan ada sanksi yang cukup berat untuk pelaku," kata Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda NTB Komisaris Besar Syamsuddin Baharuddin dikutip dari Antara, Jumat, 23 Agustus 2018.

Baca: JK: Rehabilitasi Dampak Gempa Lombok Segera Dilakukan

Berita terkait

Komitmen untuk Pariwisata, Bandara Lombok Tetap Berstatus Internasional

7 hari lalu

Komitmen untuk Pariwisata, Bandara Lombok Tetap Berstatus Internasional

Bandara Lombok merupakan pintu masuk utama bagi wisatawan yang ingin berlibur ke Lombok dan destinasi lain di Nusa Tenggara Barat.

Baca Selengkapnya

AirNav Indonesia Pastikan Kabar Pesawat Jatuh di Perairan Bengga NTT Hoax

15 hari lalu

AirNav Indonesia Pastikan Kabar Pesawat Jatuh di Perairan Bengga NTT Hoax

AirNav Indonesia memastikan kabar adanya pesawat terbang rendah yang jatuh di perairan Bengga Nagekeo yang tersebar luas adalah tidak benar alias hoax

Baca Selengkapnya

Video Viral Penangkapan Paksa Istri Anggota TNI yang Laporkan Suami Selingkuh, Polda Bali: Hoax

22 hari lalu

Video Viral Penangkapan Paksa Istri Anggota TNI yang Laporkan Suami Selingkuh, Polda Bali: Hoax

Polda Bali buka suara perihal penangkapan paksa istri anggota TNI yang mempunyai anak usia 1,5 tahun dan menyusui di sel tahanan.

Baca Selengkapnya

Bandara Lombok Buka Posko Terpadu Angkutan Udara untuk Arus Mudik dan Balik

33 hari lalu

Bandara Lombok Buka Posko Terpadu Angkutan Udara untuk Arus Mudik dan Balik

Posko terpadu Bandara Lombok yang beroperasi selama 16 hari ini akan melakukan pemantauan dan pengendalian selama musim libur Lebaran.

Baca Selengkapnya

Mengulik Keragaman Kuliner Khas Jawa Timur, Banjarmasin, hingga Lombok

39 hari lalu

Mengulik Keragaman Kuliner Khas Jawa Timur, Banjarmasin, hingga Lombok

Ada tiga episode web series dalam format dokumenter membahas tentang filosofi, cara hingga tips memasak kuliner setiap daerah

Baca Selengkapnya

Beredar Video Dampak Gempa di Pulau Bawean, BMKG: Hoax

46 hari lalu

Beredar Video Dampak Gempa di Pulau Bawean, BMKG: Hoax

BMKG menyatakan bahwa video tersebut bukan dampak dari gempa magnitudo 6,5 di Laut Jawa pada Jumat sore.

Baca Selengkapnya

Apresiasi MK Hapus Pidana Berita Bohong, ICJR: Jaminan Hak Kebebasan Berekspresi dan Berpendapat

46 hari lalu

Apresiasi MK Hapus Pidana Berita Bohong, ICJR: Jaminan Hak Kebebasan Berekspresi dan Berpendapat

Institute for Criminal Justice Reform (ICJR) mengapresiasi putusan Mahkamah Konstitusi yang menghapus pidana berita bohong.

Baca Selengkapnya

Lion Air Buka Lagi Rute Makassar - Lombok untuk Tingkatkan Jumlah Wisatawan

49 hari lalu

Lion Air Buka Lagi Rute Makassar - Lombok untuk Tingkatkan Jumlah Wisatawan

Rute penerbangan ini semakin meningkatkan jumlah wisatawan ke Lombok atau Makassar.

Baca Selengkapnya

Sederet Kontroversi Ratna Sarumpaet, Terbaru Keluar Pakai Mobil saat Perayaan Nyepi di Bali

56 hari lalu

Sederet Kontroversi Ratna Sarumpaet, Terbaru Keluar Pakai Mobil saat Perayaan Nyepi di Bali

Ratna Sarumpaet kembali menjadi perbincangan publik lantaran aksinya keluar rumah dengan mobil saat perayaan Nyepi di Bali.

Baca Selengkapnya

Cegah Termakan Hoax Soal Infertilitas, Edukasi Diri dengan Informasi Penting Ini

8 Maret 2024

Cegah Termakan Hoax Soal Infertilitas, Edukasi Diri dengan Informasi Penting Ini

Pakar fertilitas dari RSCM ingatkan pentingnya edukasi diri soal kesuburan agar tercegah termakan isu hoax soal infertilitas.

Baca Selengkapnya