TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kepolisian RI Jenderal Tito Karnavian dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menyambangi lokasi pengungsian di Desa Jeringo, Kecamatan Gunung Sari, Lombok Barat, Jumat, 24 Agustus 2018. Desa tersebut merupakan salah satu wilayah terdampak gempa Lombok pada Ahad, 5 Agustus lalu.
Hadi dan Tito datang bersama dengan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Willem Rampangilei. Mereka berkeliling desa melihat pengungsi yang bertahan di tenda-tenda darurat akibat rumahnya rusak karena lindu.
Baca: Inpres Penanganan Gempa Lombok Diklaim Setara Bencana Nasional
Selain itu, mereka datang menemui Kepala Desa Jeringo, Sahril. Sebelumnya, Sahril mengunggah video di akun Youtube-nya sepekan lalu. Dalam videonya, Sahril mengkritik Presiden Jokowi dan Gubernur Nusa Tenggara Barat Tuan Guru Badjang Zainul Majdi yang tidak pernah mengunjungi desanya untuk melihat kondisi korban gempa. Dia menantang para pejabat untuk datang ke desanya. "Kami tantang bapak Jokowi dan Gubernur datang ke kami, tolong kami hanya untuk sekedar didatangi saja," kata dia dalam videonya.
Desa Jeringo berjarak sekitar 30 menit dari kota Mataram, Lombok Tengah. Sebanyak 93 persen bangunan di desa itu hancur akibat gempa berkekuatan 7 skala richter pada 5 Agustus 2018. Tidak ada korban tewas di desa tersebut namun sekitar 2.800 orang mesti mengungsi karena rumahnya rusak.
Baca: Panglima TNI Minta Pembersihan Puing Gempa Lombok Selesai 1 Bulan
Dalam pertemuan dengan Tito dan Hadi, Sahril kembali mengkritik pemerintah daerah yang belum pernah menyambangi desanya. Namun dia mengaku penduduk di desanya tidak kekurangan makanan. "Tapi kami butuh untuk merelokasi warga kami, kami butuh ada hunian sementara," kata dia.
Usai pertemuan, Hadi berjanji akan melakukan langkah pertama, yakni membersihkan puing-puing bangunan yang rubuh dan pemberian bantuan seperti tenda darurat. Dia menargetkan pembersihan puing akan rampung satu pekan. "Setelah itu kami juga akan memverifikasi jumlah rumah yang perlu rehabilitasi," kata dia.
Sementara itu, Tito mengklaim sudah sejak awal Desa Jeringo mendapatkan bantuan dari TNI dan Polri. Kini pihaknya akan berfokus pada upaya rekonstruksi rumah-rumah yang hancur. "Untuk makanan saat ini sudah lengkap, tanggung jawab selanjutnya adalah rekonstruksi," kata dia.