Ditanya Kabar Idrus Marham Mundur, Begini Respons JK

Reporter

Friski Riana

Jumat, 24 Agustus 2018 12:23 WIB

Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) hadir sebagai saksi dalam sidang PK dengan terdakwa Jero Wacik di Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat, Senin, 13 Agustus 2018.TEMPO/Maria Fransisca Lahur.

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla atau JK mengaku belum mengetahui soal kabar Idrus Marham akan mundur dari jabatannya sebagai Menteri Sosial. "Pengunduran diri? Belum mendengar," kata JK dengan wajah kagetnya, Jumat, 24 Agustus 2018.

Baca: Mensos Idrus Marham Temui Presiden Jokowi di Istana Hari Ini

JK mengatakan, baru beberapa waktu lalu, ia bersama Idrus pergi ke Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). JK menyayangkan keputusan Idrus, jika benar dia ingin berhenti dari jabatannya. "Saya belum dengar perkembangannya, sayang juga," kata dia.

Menurut JK, jika Idrus memilih mundur dari jabatannya saat ini, tentu pemerintah tidak bisa menahannya. Hal itu, kata JK, serupa dengan pengunduran diri Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi sebelumnya, Asman Abnur. JK mengatakan, pemerintah akan mencari pengganti Idrus jika politikus Golkar itu resmi mundur.

Baca: Idrus Marham Mengaku Tak Tahu Ada Suap Proyek PLTU Riau-1

Sebelumnya, beredar kabar bahwa Idrus akan mengundurkan diri karena sedang tersangkut kasus dugaan korupsi. Idrus memang beberapa kali dipanggil Komisi Pemberantasan Korupsi sebagai saksi atas kasus dugaan suap proyek pembangunan PLTU Riau-I.

Pada 15 Agustus 2018, Idrus menjalani pemeriksaan yang ketiga kalinya. KPK sebelumnya memeriksa Idrus pada 19 Juli dan 26 Juli 2018. KPK menggali informasi soal dugaan adanya aliran dana suap PLTU Riau ke mantan Sekretsris Jenderal Golkar tersebut.

Advertising
Advertising

Dalam kasus ini, lembaga antirasuah telah menetapkan dua tersangka, yaitu Eni Maulana Saragih dan pengusaha Johannes Budisutrisno Kotjo. KPK menduga Eni menerima suap total Rp 4,8 miliar dari Johannes untuk memuluskan proyek penandatanganan pembangkit setrum Riau itu.

Baca: KPK Dalami Dugaan Aliran Suap PLTU Riau-1 ke Idrus Marham

Johannes Jotjo merupakan pemegang sajam Blackgold Natural Resources Limited, salah satu perusahaan konsorsium yang akan mengerjakan proyek PLTU Riau-1 itu. Pemberian uang disinyalir untuk mempermudah penandatanganan kontrak kerja sama yang akan berlangsung, setelah Blackgold menerima letter of intent (LOI) pada Januari lalu.

Idrus Marham dalam pemeriksaan sebelumnya mengatakan tak tahu soal adanya suap kepada Eni. Namun, dia mengaku mengenal dekat Eni dan Johannes. Dia memanggil Eni dengan sebutan "Dinda", sedangkan Johannes dipanggilnya "Abang".

Berita terkait

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

7 hari lalu

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

Menurut Jusuf Kalla, pandangan masyarakat Papua seakan-akan Indonesia merampok Papua, mengambil kekayaan alamnya.

Baca Selengkapnya

Usai Salat Id di Masjid Al Azhar, JK Terima Kunjungan Tokoh di Rumahnya Besok

23 hari lalu

Usai Salat Id di Masjid Al Azhar, JK Terima Kunjungan Tokoh di Rumahnya Besok

Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK) akan merayakan hari raya Idul Fitri 1445 H atau 2024 M di Jakarta. Rencananya, JK juga akan menerima kunjungan para kolega di kediaman pribadinya di Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya

Tolak Munas Golkar Dipercepat, Jusuf Kalla: Harus Desember, Kalau Dipercepat Munaslub Namanya

43 hari lalu

Tolak Munas Golkar Dipercepat, Jusuf Kalla: Harus Desember, Kalau Dipercepat Munaslub Namanya

Jusuf Kalla menolak Munas Golkar dipercepat. Menurut dia, Munas Golkar sudah ditetapkan pada Desember 2024.

Baca Selengkapnya

Jelang Pengumuman Rekapitulasi Pemilu, Anies dan Muhaimin Buka Puasa di Rumah JK

44 hari lalu

Jelang Pengumuman Rekapitulasi Pemilu, Anies dan Muhaimin Buka Puasa di Rumah JK

Anies dan Muhaimin akan menghadiri undangan buka puasa bersama JK sore ini. Menurut Timnas Amin ini adalah undangan terbatas JK ke beberapa tokoh.

Baca Selengkapnya

Sudirman Said Sebut Bahas Hak Angket saat Bertemu JK dan Hasto PDIP di UI

54 hari lalu

Sudirman Said Sebut Bahas Hak Angket saat Bertemu JK dan Hasto PDIP di UI

Menurut Said, JK tak mau ada beban politik di pemerintahan selanjutnya. JK tak mau beban ekonomi dan politik digabungkan.

Baca Selengkapnya

Apa Dasar JK Sebut Pemilu 2024 Terburuk dalam Sejarah Indonesia?

55 hari lalu

Apa Dasar JK Sebut Pemilu 2024 Terburuk dalam Sejarah Indonesia?

Menurut JK, Pemilu 2024 sudah diatur oleh pemerintah dan orang-orang tertentu. Sehingga ia menilai Pemilu 2024 sebagai pemilu yang terburuk dalam sejarah demokrasi Indonesia sejak 1955.

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Sebut Pemilu 2024 Terburuk, Mahfud Md: Pandangan Negarawan

55 hari lalu

Jusuf Kalla Sebut Pemilu 2024 Terburuk, Mahfud Md: Pandangan Negarawan

Mahfud Md mengatakan pernyataan Jusuf Kalla terkait Pemilu 2024 sebagai Pemilu terburuk sebagai pandangan seorang negarawan.

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Beri Catatan Soal Pemilu 2024, APBN Program Makan Siang Gratis, Bansos, dan Hak Angket DPR

56 hari lalu

Jusuf Kalla Beri Catatan Soal Pemilu 2024, APBN Program Makan Siang Gratis, Bansos, dan Hak Angket DPR

Jusuf Kalla atau JK mengomentari berbagai soal dalam Pemilu 2024, APBN makan siang gratis, hingga usung hak angket untuk indikasi kecurangan pemilu.

Baca Selengkapnya

JK Sebut Pemilu 2024 Terburuk dalam Sejarah Indonesia

56 hari lalu

JK Sebut Pemilu 2024 Terburuk dalam Sejarah Indonesia

JK menilai solusinya yang terbaik adalah mengklarifikasi mengenai kecurangan dan tidak transparannya pemilu tahun 2024.

Baca Selengkapnya

Sosok Solihin GP dalam Kenangan Jusuf Kalla dan Bey Triadi Machmudin

59 hari lalu

Sosok Solihin GP dalam Kenangan Jusuf Kalla dan Bey Triadi Machmudin

Jawa Barat kehilangan tokoh legendaris, Solihin GP. Jusuf Kalla dan Bey Triadi Machmudin mengenang kepulangan pria yang akrab dipanggil Mang Ihin itu.

Baca Selengkapnya