Cerita JK Telepon Pengurus Masjid Soal Suara Pengajian dan Azan
Reporter
Vindry Florentin
Editor
Juli Hantoro
Jumat, 24 Agustus 2018 06:07 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla atau JK mengimbau agar suara pengajian dan azan yang disiarkan masjid tak terlalu keras. Dia juga meminta waktu pengajian yang disiarkan dibatasi.
Baca juga: PBNU: Katakan Suara Adzan Terlalu Keras Bukan Penistaan Agama
Menurut JK, dirinya sendiri sering meminta kepada masjid di dekat rumahnya untuk membatasi volume dan waktu penyiaran pengajian. "Saya minta jangan terlalu panjang (mengajinya) karena kita sudah bangun. Saya juga telepon masjid agar jangan terlalu malam mengaji," katanya di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Kamis, 23 Agustus 2018.
Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) ini mengatakan pembatasan dilakukan atas nama toleransi. "Masjid juga harus menghormati orang lain," ujar dia.
JK mengatakan pembatasan volume suara azan juga untuk menghindari antar masjid saling melampaui. Pasalnya rata-rata masjid di wilayah padat berjarak sekitar 500 meter saja.
Baca juga: Terdakwa Penistaan Agama Di Tanjung Balai Divonis 1,5 Tahun Penjara
JK juga melarang masjid menggunakan kaset yang melantunkan ayat Al Quran. "Tidak boleh pakai tape, harus langsung mengaji langsung. Karena kalau tape yang mengaji amalnya sama orang Jepang saja yang membuat tape itu," katanya.