Soal Karnaval TK Bercadar, KPAI Apresiasi Pencopotan Kepsek

Kamis, 23 Agustus 2018 10:59 WIB

Karnaval TK Bercadar dan Bersenjata. istimewa

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mengapresiasi langkah Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Probolinggo yang mencopot Kepala Sekolah TK Kartika. Pencopotan ini terkait dengan tampilan kontroversial siswa TK Kartika mengenakan baju bercadar dan membawa replika senjata saat karnaval perayaan hari kemerdekaan 17 Agustus pekan lalu.

Komisioner KPAI Bidang Pendidikan Retno Listyarti mengatakan sejak awal lembaganya meminta agar kasus karnaval itu tak dianggap remeh dan sepele. "Ini harus menjadi catatan bagi dinas-dinas Pendidikan di berbagai daerah dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan," kata Retno melalui keterangan tertulis pada Kamis, 23 Agustus 2018.

Baca: KPAI Pertanyakan TK Kartika Miliki Cadar dan Replika Senjata

Disdikpora Kota Probolinggo akhirnya memberhentikan Hartatik dari posisinya sebagai Kepala Sekolah TK Kartika V-69. Kepala Disdikpora Kota Probolinggo Mochamad Maskur memutuskan pencopotan itu setelah melakukan pemeriksaan internal terhadap pihak sekolah dan Hartatik.

Hartatik dicopot lantaran dinilai lalai mengerahkan siswa TK mengenakan kostum cadar dan membawa replika senjata saat berpawai budaya. Menurut surat perintah tugas yang diteken Maskur, Hartatik dipindahtugaskan ke Disdikpora Kota Probolinggo.

Advertising
Advertising

Retno mengatakan kasus tersebut harus menjadi catatan serius menilik kemungkinannya terjadi di sekolah lain. Menurut dia, kasus serupa bisa terjadi di banyak tempat tetapi tidak diketahui lantaran tidak viral.

Baca: Viral Karnaval TK Bercadar dan Bersenjata, Ini Kata Pihak Sekolah

Ia juga mempertanyakan muasal replika senjata yang disebut sudah dimiliki sekolah sejak 2016. Menurut Retno, cadar hitam dan senjata itu tak pelak mengingatkan pada atribut kelompok Negara Islam Irak dan Suriah atau ISIS. Atribut kekerasan seperti ini, kata dia, sudah seharusnya dijauhkan dari anak-anak. "Pendidikan mesti steril dari hal-hal kekerasan seperti itu," ujarnya.

Aksi kontingen TK Kartika V Probolinggo ini terungkap melalui video yang viral pada Sabtu, 18 Agustus lalu. Dalam pawai yang diikuti oleh 158 anak-anak itu, belasan peserta dari TK Kartika paling mengundang perhatian lantaran aksi mengenakan baju bercadar hitam dan menenteng replika senjata.

Hartatik sebelumnya mengatakan hanya memanfaatkan atribut yang ada di sekolah untuk karnaval TK itu. Dia mengaku tak memiliki maksud tertentu saat memberikan arahan ihwal pawai tersebut. "Saya tidak pernah berpikir apa-apa dan tidak mempunyai tujuan apa-apa. Ini hanya memanfaatkan properti dan alat-alat yang ada, sebagian memang sudah ada di sekolah," ujar Hartari di Polresta Probolinggo, Sabtu, 18 Agustus 2018.

Berita terkait

Manfaatkan Libur Idul Fitri untuk Pengasuhan Maksimal Anak

24 hari lalu

Manfaatkan Libur Idul Fitri untuk Pengasuhan Maksimal Anak

KPAI meminta orang tua memanfaatkan momen libur Idul Fitri untuk memaksimalkan peran pengasuhan yang terbaik bagi anak.

Baca Selengkapnya

Cegah Perang Sarung dengan Mendorong Partisipasi Anak di Kegiatan Ramadan

47 hari lalu

Cegah Perang Sarung dengan Mendorong Partisipasi Anak di Kegiatan Ramadan

KPAI menyarankan partisipasi anak dalam berbagai kegiatan Ramadan demi mencegah terjadinya kekerasan yang melibatkan anak, seperti perang sarung.

Baca Selengkapnya

Marak Perang Sarung, KPAI Imbau Pesantren hingga Ormas Bantu Arahkan Kegiatan Anak selama Ramadan

48 hari lalu

Marak Perang Sarung, KPAI Imbau Pesantren hingga Ormas Bantu Arahkan Kegiatan Anak selama Ramadan

KPAI mengimbau pelbagai lembaga keagamaan, seperti pesantren, lembaga zakat, dan ormas Islam, membantu mengarahkan kegiatan anak selama Ramadan.

Baca Selengkapnya

KPAI Terima 141 Aduan Kekerasan Anak Sepanjang Awal 2024, 35 Persen Terjadi di Sekolah

53 hari lalu

KPAI Terima 141 Aduan Kekerasan Anak Sepanjang Awal 2024, 35 Persen Terjadi di Sekolah

Sepanjang awal 2024, KPAI mencatat ada 46 kasus anak mengakhiri hidup akibat kekerasan anak, yang hampir separuhnya terjadi di satuan pendidikan.

Baca Selengkapnya

Marak Kekerasan Anak di Sekolah, KPAI Dorong Percepatan Pembentukan Satgas Daerah dan Tim PPKSP

53 hari lalu

Marak Kekerasan Anak di Sekolah, KPAI Dorong Percepatan Pembentukan Satgas Daerah dan Tim PPKSP

KPAI meminta segera dibentuk Satgas Daerah dan Tim Penanganan Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan (PPKSP).

Baca Selengkapnya

Ibu Bunuh Anak di Bekasi, KPAI Harap Proses Hukum Tetap Berjalan

56 hari lalu

Ibu Bunuh Anak di Bekasi, KPAI Harap Proses Hukum Tetap Berjalan

Polisi tetapkan ibu kandung bunuh anaknya sendiri di Bekasi sebagai tersangka. KPAI mengambil tindakan cepat.

Baca Selengkapnya

Ibu Bunuh Anak di Bekasi karena Bisikan Gaib, KPAI Minta Gangguan Kejiwaan Jangan Dianggap Aib

56 hari lalu

Ibu Bunuh Anak di Bekasi karena Bisikan Gaib, KPAI Minta Gangguan Kejiwaan Jangan Dianggap Aib

Kasus ibu bunuh anak di Bekasi menambah catatan anak menjadi korban saat diasuh orang dengan gangguan kejiwaan

Baca Selengkapnya

Reaksi Kemenag, KPAI, dan PPPA soal Kasus Dugaan Penganiayaan Santri di Kediri

1 Maret 2024

Reaksi Kemenag, KPAI, dan PPPA soal Kasus Dugaan Penganiayaan Santri di Kediri

Kasus dugaan penganiayaan santri di sebuah pondok pesantren di Kediri, Jawa Timur, menuai reaksi dari Kemenag, KPAI, dan PPPA. Apa reaksi mereka?

Baca Selengkapnya

KPAI Akan Lakukan Pengawasan ke Kediri untuk Pastikan Pemenuhan Hak Keluarga Korban Santri yang Tewas Dianiaya Temannya

29 Februari 2024

KPAI Akan Lakukan Pengawasan ke Kediri untuk Pastikan Pemenuhan Hak Keluarga Korban Santri yang Tewas Dianiaya Temannya

KPAI akan melakukan pengawasan ke Kediri bersama tim untuk memastikan perlindungan dan pemenuhan hak anak dalam kasus ini.

Baca Selengkapnya

KPAI Tak Bisa Temui Kapolres Tangsel Soal Bullying di Binus, Kompolnas Bakal Koordinasi dengan Irwasda Polda Metro

28 Februari 2024

KPAI Tak Bisa Temui Kapolres Tangsel Soal Bullying di Binus, Kompolnas Bakal Koordinasi dengan Irwasda Polda Metro

KPAI mengeluh dan gerap atas sikap Kapolres Tangsel yang tak bisa ditemui soal penanganan kasus bullying di Binus School Serpong.

Baca Selengkapnya