Keterlibatan Menteri dalam Timses Jokowi Dianggap Tak Pantas

Reporter

Dewi Nurita

Editor

Amirullah

Selasa, 21 Agustus 2018 10:09 WIB

Para sekretaris jenderal partai pendukung Jokowi menggelar konferensi pers ihwal pelatihan juru bicara atau jubir untuk tim pemenang pasangan calon presiden dan wakil presiden Jokowi dan Ma'ruf Amin di pemilihan presiden 2019, di Hotel Oria, Jakarta pada Senin, 13 Agustus 2018. TEMPO/Dewi Nurita.

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat politik Pangi Syarwi Chaniago menilai langkah koalisi Joko Widodo atau Jokowi yang memasukkan wakil presiden hingga menteri dalam jajaran tim kampanye nasional, akan merusak citra pemerintah. Kendati, secara aturan diperbolehkan.

Baca: Menkeu Sri Mulyani Masuk Tim Kampanye Jokowi

Menurut Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting itu, masuknya wapres hingga menteri ke dalam struktur tim kampanye nasional Jokowi-Ma'ruf Amin sedikit banyak akan menganggu kerja pemerintah. "Ini akan mencoreng citra pemerintah di mata masyarakat walaupun tidak ada aturan yang melarang," ujar Pangi saat dihubungi Tempo pada Selasa, 21 Agustus 2018.

Koalisi Jokowi telah mendaftarkan struktur tim kampanye nasional (TKN) ke KPU, Senin kemarin. Dalam struktur itu, ada nama Wakil Presiden Jusuf Kalla. Beberapa menteri Kabinet Kerja juga masuk dalam daftar anggota tim sukses bakal capres dan cawapres Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

Mereka adalah Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, dan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani, dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung. Selain itu, dua anggota Dewan Pertimbangan Presiden juga masuk dalam tim, yaitu Suharsofa Monoarfa dan Sidarto Danusubroto.

Menurut Pangi, hal itu akan mengurangi fokus pejabat negara tersebut. "Lalu siapa nanti yang akan mengelola dan mengendalikan pemerintahan apabila wapres dan menterinya jadi tim pemenangan Jokowi. Menurut saya dagelan yang sedikit lucu saja. Apakah pantas?" ujar Pangi.

Baca: Menteri dan Pejabat di Kabinet Jokowi Ini Masuk Tim Kampanye

Pangi melanjutkan, keterlibatan mereka adalah habitus politik yang tidak baik diteruskan. "Ini akan menjadi preseden buruk bagi demokrasi kita ke depan," ujar dia.

Berdasarkan Undang-undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum, kampanye pemilu yang mengikutsertakan presiden, wapres, menteri, dan kepala daerah harus menjalani cuti di luar tanggungan negara, dan tidak boleh menggunakan fasilitas dalam jabatannya kecuali pengamanan yang sifatnya melekat.

Sekretaris Kabinet Pramono Anung menjamin keberadaan sejumlah menteri Kabinet Kerja di struktur TKN Jokowi - Ma'ruf Amin tidak akan mengganggu kerja pemerintah. Ia menjelaskan para menteri tidak akan terlibat dalam hal teknis kampanye sehingga bisa tetap fokus pada pekerjaannya.

Baca: Nama Ketua Masih Kosong, Ini Daftar Tim Kampanye Jokowi - Ma'ruf

"Kalau beberapa menteri kan lebih pada (dewan) pengarah. Pengarah itu kan mengarahkan tidak seperti yang di bawahnya ya direktur, tim teknis, dan sebagainya," katanya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, 20 Agustus 2018.

Pramono menjelaskan para menteri tidak akan turun ke lapangan untuk berorasi di hadapan masyarakat agar mendukung Jokowi-Ma'ruf. Menurut dia, panggung para menteri adalah di forum-forum debat.

Berita terkait

Ma'ruf Amin Sebut Prabowo Perlu Berupaya Lebih Keras Bikin Presidential Club

9 jam lalu

Ma'ruf Amin Sebut Prabowo Perlu Berupaya Lebih Keras Bikin Presidential Club

Wapres mengatakan presidential club ini bisa dalam bentuk konsultasi baik secara personal maupun informal, jika sulit diformalkan

Baca Selengkapnya

Jerry Sambuaga Dorong IEU-CEPA Selesai sebelum Jokowi Lengser dari Jabatan Presiden

9 jam lalu

Jerry Sambuaga Dorong IEU-CEPA Selesai sebelum Jokowi Lengser dari Jabatan Presiden

Jerry Sambuaga mengatakan baik Jerman maupun Indonesia memegang posisi penting di regional masing-masing.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan PPDS: Pendidikan Dokter Spesial Gratis, Dapat Gaji Lagi

9 jam lalu

Jokowi Resmikan PPDS: Pendidikan Dokter Spesial Gratis, Dapat Gaji Lagi

Kementerian Kesehatan membuka Program Pendidikan Dokter Spesialis atau PPDS berbasis rumah sakit pendidikan gratis.

Baca Selengkapnya

Terkini: Viral Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta Ini Tanggapan Bea Cukai, Kata Jokowi soal Pabrik Sepatu Bata yang Tutup

10 jam lalu

Terkini: Viral Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta Ini Tanggapan Bea Cukai, Kata Jokowi soal Pabrik Sepatu Bata yang Tutup

Bea Cukai menanggapi unggahan video Tiktok yang mengaku mengirim cokelat dari luar negeri senilai Rp 1 juta dan dikenakan bea masuk Rp 9 juta.

Baca Selengkapnya

Daftar 12 Laboratorium di Indonesia Digital Test House yang Diresmikan Jokowi Hari Ini

11 jam lalu

Daftar 12 Laboratorium di Indonesia Digital Test House yang Diresmikan Jokowi Hari Ini

Indonesia Digital Test House menjadi laboratorium uji perangkat digital terbesar di Asia Tenggara. Simak pesan peresmian Jokowi.

Baca Selengkapnya

Pabrik Bata di Purwakarta Ditutup, Ini Komentar dari Jokowi hingga Pj. Gubernur Jabar

12 jam lalu

Pabrik Bata di Purwakarta Ditutup, Ini Komentar dari Jokowi hingga Pj. Gubernur Jabar

Presiden Jokowi menilai tutupnya pabrik sepatu Bata karena pertimbangan efisiensi dan tidak menggambarkan kondisi perekonomian Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kisah Srikandi PLN Mengendalikan Listrik saat Presiden Joko Widodo ke NTB

12 jam lalu

Kisah Srikandi PLN Mengendalikan Listrik saat Presiden Joko Widodo ke NTB

PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Barat (UIW NTB) dalam komitmennya mendukung pengarusutamaan gender.

Baca Selengkapnya

Jokowi Kesal Indonesia Banjir Impor Perangkat Teknologi: Kenapa Kita Diam?

12 jam lalu

Jokowi Kesal Indonesia Banjir Impor Perangkat Teknologi: Kenapa Kita Diam?

Jokowi mengatakan CEO dari perusahaan teknologi global, yakni Tim Cook dari Apple dan Satya Nadela dari Microsoft telah bertemu dengan dia di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Jokowi Berkomentar hingga Asal-usul Nama Merek

14 jam lalu

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Jokowi Berkomentar hingga Asal-usul Nama Merek

Pabrik sepatu Bata tutup, Jokowi memaklumi usaha selalu ada kondisi naik turun

Baca Selengkapnya

Respons Gerindra, Jokowi, dan Gibran soal Isu Tambah Kementerian di Kabinet Prabowo

14 jam lalu

Respons Gerindra, Jokowi, dan Gibran soal Isu Tambah Kementerian di Kabinet Prabowo

Isu penambahan kementerian di Kabinet Prabowo mendapat respons dari Presiden Jokowi, Gibran, dan Partai Gerinda. Apa katanya?

Baca Selengkapnya