SBY: Dalam Pemilu Kalau Berbeda Dihajar, Saya Bukan Tipe Itu

Rabu, 1 Agustus 2018 18:11 WIB

Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berbicara di depan awak media setelah melakukan pertemuan tertutup dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di kediaman Prabowo di Jalan Kertanegara, Jakarta, Senin, 30 Juli 2018. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY mengklarifikasi pernyataannya soal angka kemiskinan di Indonesia.

"Teman-teman, saya perlu berikan klarifikasi menyangkut pernyataan saya tentang perlunya kita memperhatikan "the bottom 40"," kata SBY dalam akun Twitternya @SBYudhoyono, Rabu 1 Agustus 2018.

Baca juga: SBY Turun Gunung, Jokowi Vs Prabowo Diprediksi Menarik

SBY sebelumnya menyatakan ada 100 juta penduduk miskin di Indonesia. Angka tersebut merujuk pada total 40 persen penduduk berpendapatan rendah dari 263 juta penduduk.

Data yang disampaikan SBY berbeda dengan catatan BPS. Pada Maret 2018, jumlah orang miskin di Indonesia sebanyak 25,95 juta. Jumlahnya menurun dari September 2017 yang jumlahnya mencapai 26,58 juta.

Advertising
Advertising

Dalam cuitannya SBY menjelaskan bahwa banyak yang salah mengerti arti "the bottom 40%. Kemudian, kata SBY, mereka langsung memberikan sanggahan bahwa "Tak benar jumlah penduduk miskin 100 juta orang."

"Ada pejabat negara yang mengatakan menurut BPS yang miskin hanya sekitar 26 juta. Tentu saya sangat mengerti angka itu," ujar presiden Indonesia keenam ini.

Menurut SBY, istilah "the bottom 40%" digunakan oleh World Bank Group yaitu 40 persen penduduk golongan bawah di masing-masing negara. Di negara berkembang yang pendapatan atau income perkapitanya belum tinggi, mereka termasuk kaum sangat miskin, kaum miskin dan di atas miskin atau near poor.

Dunia, kata SBY, menetapkan sasaran kembar (twin objective) dalam pembangunan berkelanjutan yaitu hilangkan kemiskinan ekstrem dan capai kemakmuran bersama. "Ketika saya jadi Ketua HLP PBB (bersama PM Inggris dan Presiden Liberia) susun bahan "SDGs", "the bottom 40%" jadi perhatian utama," ujarnya.

Kelompok inilah, kata dia, yang mesti dibebaskan dari kemiskinan dan ditingkatkan taraf hidupnya dengan meningkatkan pendapatan mereka. Menurutnya, kelompok ini sangat rawan dan mudah terdampak jika ada kemerosotan ekonomi, terutama jika ada kenaikan harga, termasuk sembako.

SBY mengatakan dengan melemahnya ekonomi, "the bottom 40%" mengalami persoalan. "Ini saya ketahui dari hasil survei dan dialog saya dengan ribuan rakyat di puluhan kabupaten/kota."

Menurut SBY, inilah yang harus menjadi perhatian pemerintah, baik sekarang maupun yang akan datang. "Pendapat saya, justru inilah yang harus jadi prioritas," ujarnya.

Baca juga: Usai Pertemuan di Kertanegara, SBY: Prabowo Calon Presiden Kita

Dia juga percaya bahwa angka kemiskinan sekarang sekitar 26 juta orang atau 9,82 persen. "Saya juga tahu tak mudah turunkan angka kemiskinan," kata SBY.

Dia menyatakan pemerintahan SBY-JK dan SBY-Boediono (total 10 tahun) berhasil menurunkan kemiskinan sebesar 6 persen. Ini dicapai dengan program pro-rakyat yang masif.

"Pemerintah sekarang dalam waktu 3 tahun berhasil menurunkan kemiskinan sebesar 1 persen. Mudah-mudahan hingga akhir 2019 bisa mencapai 3 persen," ujarnya.

Dia juga mendengar pemerintah akan menunda sebagian proyek infrastruktur guna menyelamatkan ekonomi. "Hal ini sudah lama saya sarankan," kata SBY.

Baca juga: Gerindra-Demokrat Berkoalisi, Prabowo: SBY Tak Syaratkan Cawapres

Menurut dia, keputusan dan kebijakan pemerintah tersebut, kalau benar, adalah tepat dan dia ikut mendukung karena berarti negara mengutamakan rakyat.

"Biasanya dalam musim pemilu, kalau berbeda posisi langsung dihajar. Saya bukan tipe manusia seperti itu. Kalau benar harus saya dukung," ujar SBY.

Berita terkait

Gagasan Presidential Club Prabowo Disebut Bisa Cegah Tumbuhnya Brutus di Sekeliling Presiden

7 jam lalu

Gagasan Presidential Club Prabowo Disebut Bisa Cegah Tumbuhnya Brutus di Sekeliling Presiden

Partai Demokrat menyoroti mimpi SBY setahun lalu yang serupa dengan keinginan Prabowo membuat presidential club.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Bentuk Presidential Club, Demokrat: Gagasan Politik Tingkat Tinggi

11 jam lalu

Prabowo Ingin Bentuk Presidential Club, Demokrat: Gagasan Politik Tingkat Tinggi

Politikus Demokrat anggap gagasan Prabowo Subianto yang ingin membentuk Presidential Club sebagai politik tingkat tinggi.

Baca Selengkapnya

Ragam Tanggapan atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

21 jam lalu

Ragam Tanggapan atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Prabowo ingin menjaga silaturahmi kebangsaan dan menjadi teladan lewat presidential club.

Baca Selengkapnya

Jokowi Respons Positif soal Wacana Presidential Club, Berharap Bisa Dilakukan Setiap 2 Hari Sekali

1 hari lalu

Jokowi Respons Positif soal Wacana Presidential Club, Berharap Bisa Dilakukan Setiap 2 Hari Sekali

Jokowi merespons positif wacana Presidential Club yang digagas Presiden terpilih Prabowo Subianto

Baca Selengkapnya

Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

1 hari lalu

Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

Prabowo disebut akan membentuk Presidential Club yang menjadi wadah pertemuan mantan presiden.

Baca Selengkapnya

AHY Buka Suara Soal Diskusi Pembagian Kursi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

1 hari lalu

AHY Buka Suara Soal Diskusi Pembagian Kursi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Ketua Umum Partai Demokrat AHY buka suara soal diskusi mengenai kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran. Namun ia tak merinci kapan diskusi itu dilakukan.

Baca Selengkapnya

PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

1 hari lalu

PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

PBB melaporkan kehancuran perumahan di Gaza akibat serangan brutal Israel sejak 7 Oktober merupakan yang terburuk sejak Perang Dunia II.

Baca Selengkapnya

Respons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo

1 hari lalu

Respons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menanggapi wacana pembentukan presidential club yang disampaikan juru bicara Prabowo

Baca Selengkapnya

Kata Pengamat soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club: Kalo Tidak Perlu, Jangan

1 hari lalu

Kata Pengamat soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club: Kalo Tidak Perlu, Jangan

Menurut Ujang Komarudin, pembentukan Presidential Club oleh Prabowo Subianto harus dilihat berdasarkan kebutuhan.

Baca Selengkapnya

Hari Buruh Internasional dari Masa ke Masa di Indonesia, Kapan Mulai Jadi Hari Libur Nasional?

2 hari lalu

Hari Buruh Internasional dari Masa ke Masa di Indonesia, Kapan Mulai Jadi Hari Libur Nasional?

Hari Buruh diperingati setiap tahun pada 1 Mei. Kapan pertama kali diperingati di Indonesia, kapan pula ditetapkan sebagai hari libur nasional?

Baca Selengkapnya