Diingatkan SBY, Rommy PPP Merasa Informasi yang Didapat Valid

Reporter

Dewi Nurita

Kamis, 26 Juli 2018 15:31 WIB

Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan Romahurmuziy saat menghadiri halalbihalal bersama Pimpinan Pusat Muhammadiyah di kantor PP Muhammadiyah, Jakarta, 4 Juli 2018. Tempo / Friski Riana

TEMPO.CO, Jakarta-Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhammad Romahurmuziy alias Rommy menanggapi peringatan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY ihwal pernyataannya bahwa mantan presiden itu tidak ikut berkoalisi ke kubu Joko Widodo karena syarat calon wakil presiden (cawapres) yang diajukan tidak diwadahi.

Menurut Rommy pernyataan itu dia sampaikan saat diwawancarai oleh salah satu reporter stasiun televisi swasta. "Saya berterima kasih atas peringatan SBY," ujar Romy kepada Tempo, Kamis, 26 Juli 2018.

Baca: SBY: Tuhan Belum Menakdirkan Hubungan Saya dengan Ibu Megawati

Namun Rommy mengatakan bahwa informasi yang dia sampaikan tidak sembarangan. "Tentang diajukannya AHY (Agus Harimurti Yudhoyono) sebagai cawapres kepada Pak Jokowi, informasi tersebut berkategori A1," ujar dia.

Menurut Rommy, keinginan SBY mengajukan AHY sebagai cawapres wajar-wajar saja dan bukan keinginan yang berlebihan. "Sebagaimana PPP juga mengajukan nama," ujar dia.

Hanya bedanya, ujar Rommy, yang disampaikan PPP adalah sejumlah nama dan statusnya untuk dibahas atau didiskusikan, bukan merupakan target tunggal. "Nah, ketika ditanya apakah itu yang dimaksud SBY sebagai "hambatan dan rintangan", saya menjawab "mungkin saja"".

Simak: PDIP: SBY Selalu Ragu-ragu, Jangan Salahkan Megawati

Sebelumnya, SBY membantah mentah-mentah bahwa alasan Partai Demokrat tidak bergabung ke koalisi pendukung Jokowi karena syarat menjadikan kadernya, termasuk AHY, menjadi cawapres Jokowi, tidak dipenuhi.

"Saya tidak pernah mengajukan cawapres kepada Pak Jokowi, termasuk AHY. Pak Jokowi juga tidak pernah menawarkan. Selama lima kali komunikasi intensif, tidak ada membahas cawapres," ujar SBY di kediamannya, Rabu malam, 26 Juli 2018.

Pernyataan tersebut, tutur SBY, diungkapkan karena mendengar pernyataan Rommy yang menyebut bahwa seolah-olah SBY tidak ikut koalisi Jokowi karena syarat cawapres tidak diwadahi. "Itu salah. Saya harap Bung Rommy harus hati-hati, dan saya harap berhati-hati dalam mengeluarkan statement," kata SBY.

Berita terkait

Jokowi Soal Susunan Kabinet Prabowo: Kalau Enggak Diminta Saran tapi Ikut Nimbrung, Enggak Boleh

3 jam lalu

Jokowi Soal Susunan Kabinet Prabowo: Kalau Enggak Diminta Saran tapi Ikut Nimbrung, Enggak Boleh

Menurut Jokowi, berbagai masukan tentang susunan kabinet mendatang itu boleh diberikan jika Prabowo meminta.

Baca Selengkapnya

Jokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan

4 jam lalu

Jokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan

Presiden Joko Widodo alias Jokowi buka suara soal kelanjutan rencana pemerintah memberi insentif untuk mobil hybrid.

Baca Selengkapnya

Nadiem Berterima Kasih ke Jokowi atas Dukungan terhadap Merdeka Belajar

4 jam lalu

Nadiem Berterima Kasih ke Jokowi atas Dukungan terhadap Merdeka Belajar

Nadiem mengatakan, semua keberhasilan gerakan Merdeka Belajar selama ini berkat dukungan dan arahan dari Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Kapasitas Produksi Motor Listrik di RI 1,6 Juta Unit, Baru Tercapai 100 Ribu Unit

4 jam lalu

Jokowi Sebut Kapasitas Produksi Motor Listrik di RI 1,6 Juta Unit, Baru Tercapai 100 Ribu Unit

Presiden Jokowi menyebut Indonesia memiliki peluang pasar yang besar untuk mengembangkan ekosistem kendaraan motor listrik. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Kata KPU Soal Gugatan Alihkan Suara PPP di 35 Dapil

4 jam lalu

Kata KPU Soal Gugatan Alihkan Suara PPP di 35 Dapil

KPU menanggapi permohonan sengketa pileg yang dilayangkan oleh PPP. Partai ini menuding KPU mengalihkan suara mereka di 35 dapil.

Baca Selengkapnya

Jokowi Respons Positif soal Wacana Presidential Club, Berharap Bisa Dilakukan Setiap 2 Hari Sekali

5 jam lalu

Jokowi Respons Positif soal Wacana Presidential Club, Berharap Bisa Dilakukan Setiap 2 Hari Sekali

Jokowi merespons positif wacana Presidential Club yang digagas Presiden terpilih Prabowo Subianto

Baca Selengkapnya

Jokowi Tegaskan Penyusunan Kabinet Baru Hak Prerogatif Prabowo: Kalau Usul-usul Boleh

5 jam lalu

Jokowi Tegaskan Penyusunan Kabinet Baru Hak Prerogatif Prabowo: Kalau Usul-usul Boleh

Jokowi menegaskan susunan kabinet pada pemerintahan mendatang merupakan hak prerogatif Presiden Terpilih dalam hal ini Prabowo

Baca Selengkapnya

Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang Bakal Direlokasi ke Bolaang Mongondow

7 jam lalu

Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang Bakal Direlokasi ke Bolaang Mongondow

Kementerian PUPR bakal merelokasi merelokasi warga terdampak erupsi Gunung Ruang di Sulawesi Utara.

Baca Selengkapnya

Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

7 jam lalu

Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

Prabowo disebut akan membentuk Presidential Club yang menjadi wadah pertemuan mantan presiden.

Baca Selengkapnya

Jokowi Instruksikan Pendataan dan Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

10 jam lalu

Jokowi Instruksikan Pendataan dan Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Jokowi meminta pendataan penduduk terdampak erupsi Gunung Ruang dan persiapan tempat relokasi

Baca Selengkapnya