Basarah Minta GPA Cetak Dai Berwawasan Kebangsaan

Senin, 23 Juli 2018 16:32 WIB

Wakil Ketua MPR Ahmad Basarah meminta kepada Gerakan Pemuda Al Washiliyah (GPA) untuk mencetak dai, ulama, mubaligh yang memadukan Islam dan kebangsaan, saat menerima perwakilan Gerakan Pemuda Al Washiliyah (GPA) di ruang kerja di komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin 23 Juli 2018. (dok MPR RI)

INFO NASIONAL-- Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) Ahmad Basarah meminta kepada Gerakan Pemuda Al Washiliyah (GPA) untuk mencetak dai, ulama, mubaligh yang memadukan Islam dan kebangsaan. Hal tersebut diutarakan oleh Ahmad Basarah saat menerima perwakilan Gerakan Pemuda Al Washiliyah (GPA) di ruang kerja di komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin 23 Juli 2018.

"Jadi Gerakan Pemuda Al Washiliyah harus bekerja keras, mendarmabaktikan diri demi kepentingan umat dan bangsa Indonesia," kata Basarah.

Basarah melanjutkan, bahwa situasi terkini, khususnya dalam konteks dinamika kehidupan berbangsa dan bernegara cukup amat mengkhawatirkan, sebab ada upaya sistematis untuk kembali membenturkan Islam dan Nasionalis.

"Ini bahaya. Ada upaya reproduksi lagi politik adu domba," ujar Basarah menegaskan.

Basarah, yang juga Ketua Umum DPP Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) menambahkan, bahwa politik adu domba, politik pecah belah dalam sejarahnya pernah dilakukan oleh penjajah Belanda, dan hasilnya sukses.

Advertising
Advertising

Masih kata Basarah, bahwa sejak jauh hari Bung Karno sudah meyampaikan pesan bahwa perjuangan generasi saat ini lebih sulit dari generasi Bung Karno. Sebab, saat bung Karno hidup, musuh yang dihadapi adalah penjajah Belanda, yang memiliki ciri dan postur jelas.

"Saya ingat wasiat Bung Karno, bahwa perjuangan generasi kita, atau generasi sesudah Bung Karno lebih sulit. Karena yang dihadapi bukan penjajah, melainkan bangsa sendiri," ucap Basarah.

Di akhir pertemuan Basarah kembali menekankan, bahwa tidak ada lagi dikotomi antara Islam dan Nasionalis. Bahwa label yang dilekatkan kepada Bung Karno sebagai tokoh kebangsaan dan bukan seorang muslim yang taat adalah tidak benar. Sebab dalam faktanya, Bung Karno belajar Islam dengan dalam dan sungguh sungguh selama 26 tahun. Bung Karno adalah seorang santri. Pun demikian, pandangan yang menyebut bahwa kelompok religius tidak nasionalis juga sangat tidak tepat.

"Sebab dalam faktanya, golongan religius menerima Pancasila sebagai dasar negara. Ini kan artinya kelompok religius juga sangat nasionalis. Karena itulah Gerakan Pemuda Al Washiliyah harus paham sejarah," tutur Basarah. (*)

Berita terkait

Bamsoet Tegaskan SOKSI Siap Dukung Pemerintahan Prabowo - Gibran

2 hari lalu

Bamsoet Tegaskan SOKSI Siap Dukung Pemerintahan Prabowo - Gibran

Kader SOKSI siap membantu menyukseskan jalannya pemerintahan Prabowo - Gibran agar bisa mewujudkan amanah konstitusi.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Ajak Seluruh Elemen Bangsa Perkuat Persatuan Indonesia

2 hari lalu

Bamsoet Ajak Seluruh Elemen Bangsa Perkuat Persatuan Indonesia

Bambang Soesatyo mengingatkan dalam waktu sekitar lima bulan ke depan, bangsa Indonesia akan dihadapkan pada rangkaian momentum konstitusional.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dorong Optimalisasi Peran Masjid Sebagai Pemberdaya Umat

2 hari lalu

Bamsoet Dorong Optimalisasi Peran Masjid Sebagai Pemberdaya Umat

Bambang Soesatyo mengapresiasi peran Dewan Pengurus Masjid Agung Sunda Kelapa yang telah mengoptimalkan peran masjid sebagai pemberdaya umat.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Ajak Kukuhkan Kembali Persatuan dan Kesatuan Bangsa

7 hari lalu

Bamsoet Ajak Kukuhkan Kembali Persatuan dan Kesatuan Bangsa

Bambang Soesatyo mengajak seluruh elemen bangsa mempererat tali silaturahmi untuk mengukuhkan kembali persatuan dan kesatuan bangsa saat menghadiri halal bihalal PKS.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Berikan Kuliah Pembaharuan Hukum, Dorong Penyempurnaan UU Pemilu

7 hari lalu

Bamsoet Berikan Kuliah Pembaharuan Hukum, Dorong Penyempurnaan UU Pemilu

Bambang Soesatyo mengungkapkan bahwa putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) masih menyisakan pekerjaan rumah bagi parlemen dan pemerintah yang akan datang

Baca Selengkapnya

Bamsoet Apresiasi Gelaran Art Jakarta Gardens 2024

8 hari lalu

Bamsoet Apresiasi Gelaran Art Jakarta Gardens 2024

Bambang Soesatyo mengapresiasi terselenggaranya Art Jakarta Gardens 2024 di Hutan Kota, Plataran mulai 23-28 April 2028.

Baca Selengkapnya

Bamsoet: Perikhsa Siap Gelar 'Deffensive Shooting' pada Juli

9 hari lalu

Bamsoet: Perikhsa Siap Gelar 'Deffensive Shooting' pada Juli

Sebelum lomba digelar, peserta akan dibekali pengetahuan tentang teknik menembak, teknik bergerak, hingga teknik mengisi ulang peluru (reload magazine).

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dukung UI Racing Team Berlaga di Formula Student Czech 2024

9 hari lalu

Bamsoet Dukung UI Racing Team Berlaga di Formula Student Czech 2024

Bambang Soesatyo mendukung para mahasiswa Universitas Indonesia (UI) yang tergabung dalam UI Racing Team ikut dalam kompetisi Formula Student Czech 2024

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dukung Kerja Sama Wirausahawan Muda Indonesia-Tiongkok

10 hari lalu

Bamsoet Dukung Kerja Sama Wirausahawan Muda Indonesia-Tiongkok

Bambang Soesatyo mendukung rencana para pengusaha muda China yang tergabung dalam China International Youth Exchange Center dalam membangun kerjasama wirausahawan muda Indonesia - Tiongkok.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dukung FKPPI Produksi Film Anak Kolong

10 hari lalu

Bamsoet Dukung FKPPI Produksi Film Anak Kolong

Bambang Soesatyo mengungkapkan, keluarga besar FKPPI akan segera memproduksi atau syuting film "Anak Kolong".

Baca Selengkapnya