Tiga WNI Ditangkap di Malaysia, Polri Upayakan Bawa Pulang Mereka

Reporter

Andita Rahma

Jumat, 20 Juli 2018 18:38 WIB

Wakalpolri Komisaris Jenderal Syafruddin saat meninjau situasi arus mudik di Stasiun Gambir Jakarta Pusat, Senin 11 Juni 2018. TEMPO/TAUFIQ SIDDIQ

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Kepala Kepolisian RI Komisaris Jenderal Syafruddin mengatakan tiga warga negara Indonesia yang ditangkap di Malaysia akan segera dibawa pulang ke Indonesia. Ketiga WNI ditangkap di Malaysia itu diupayakan menjalani pemeriksaan lebih lanjut di Indonesia.

Baca: 3 WNI Ditangkap di Malaysia atas Dugaan Terorisme

"Sedang dikoordinasikan dengan aparat diraja Malaysia, antara BNPT (Badan Nasional Penanggulangan Terorisme) dan PDRM (Polisi Diraja Malaysia). Nanti kalau sudah selesai, bisa kami bawa pulang. Kami akan investigasi di sini," kata Syafruddin di Auditorium PTIK, Jakarta Selatan, Jumat, 20 Juli 2018.

Tiga orang WNI yang ditangkap kepolisian Malaysia (PDRM) diduga terafiliasi dengan negara Islam Irak Suriah (ISIS). Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri Inspektur Jenderal Polisi Setyo Wasito mengatakan mereka masih ditahan polisi Malaysia karena masuk ke negara tersebut melalui perbatasan. Saat diperiksa di bagian imigrasi Malaysia, mereka terindikasi terkait dengan ISIS.

Baca: 3 WNI Ditangkap di Malaysia, Menlu Upayakan Akses Kekonsuleran

Menurut Setyo, tiga orang tersebut sudah masuk pantauan otoritas Malaysia sebelumnya. Kepolisian RI, kata dia, terus berkoordinasi untuk mendapatkan informasi nasib mereka. "Kami sedang melakukan koordinasi dengan atase polisi di sana, atase polisi Indonesia sedang melakukan koordinasi untuk mendapatkan informasi lebih lanjut," ucapnya.

Polisi Malaysia menangkap tujuh orang yang diduga terafiliasi dengan ISIS dalam operasi khusus di empat negara bagian, Johor, Terengganu, Selangor, dan Perak, pada 12-17 Juli 2018. Tiga orang di antaranya adalah warga negara Malaysia dan sisanya adalah WNI.

Baca: WNI Ditangkap Terkait ISIS, Polri Koordinasi dengan PDRM

Advertising
Advertising

Pria berusia 26 tahun, WNI, menjadi terduga ISIS pertama yang ditangkap. Dia diduga telah berjanji setia dan menerima pelatihan militer dari Negara Islam Indonesia atau NII, sebuah kelompok militan Indonesia yang bertempat di Bandung. Polisi sangat yakin, terduga itu telah menikah dengan seorang perempuan Malaysia dan berencana untuk membawa istri serta anak tirinya ke Suriah bergabung dengan ISIS.

Terduga ISIS asal Indonesia yang kedua, ditahan karena diduga terkait dengan kelompok Jemaah Ansharut Daulah atau JAD. Dia diduga terlibat pembunuhan seorang polisi di kantor pusat Kepolisian wilayah Jawa Barat pada 10 Mei 2018.

WNI ditangkap di Malaysia yang ketiga diduga terkait radikalisme. Dia kedapatan menyimpan 190 rekaman video dan foto-foto aktivitas militan dalam telepon selularnya dan mengunggah gambar-gambar semacam itu di akun Facebook. Kepada polisi, dia mengaku sebagai anggota ISIS.

Berita terkait

Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

6 jam lalu

Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

Langkawi menyuguhkan objek wisata baru berupa skywalk dengan desain untuk

Baca Selengkapnya

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

1 hari lalu

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

Taiwan kembali diguncang gempa bumi sampai dua kali pada Sabtu, 26 April 2024. Tidak ada WNI yang menjadi korban dalam musibah ini

Baca Selengkapnya

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

1 hari lalu

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

Timnas U-23 Indonesia akan berduel melawan Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23 2024 pada senin malam WIB, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

1 hari lalu

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

Supriyanto mengatakan puluhan pekerja migran tersebut rata-rata berasal dari Provinsi Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Selengkapnya

IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

1 hari lalu

IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

IOM merupakan organisasi internasional pertama yang menerima Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

23 Individu Dapat Penghargaan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award

1 hari lalu

23 Individu Dapat Penghargaan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award

Sebanyak 23 individu mendapat Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award karena telah berjasa dalam upaya pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

2 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

2 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

Menlu Retno Setuju Upaya Bersama Berantas Judi Online: Ini Kejahatan Transnasional

2 hari lalu

Menlu Retno Setuju Upaya Bersama Berantas Judi Online: Ini Kejahatan Transnasional

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menilai penting penanganan judi online dapat diselesaikan secara bekerja sama.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

2 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap kapal pencuri ikan berbendera Malaysia. Kapal itu tercatat sudah dimusnahkan tapi masih beroperasi

Baca Selengkapnya