TEMPO Interaktif, Serang:Banyak Petugas Jagawana di kawasan Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK), Kabupaten Pandeglang, Banten, dilaporkan terserang penyakit malaria berat. Dua di antaranya tewas setelah menjalani perawatan di rumah sakit. Pelaksana Tugas Harian (Plh) Kepala Balai TNUK, Acep Saefullah yang dihubungi Rabu (22/5) membenarkan hal itu. Sampai saat ini, kata dia, sudah 99 persen dari 110 petugas Jagawana yang beroperasi di kawasan TNUK diindikasi positif mengidap penyakit malaria. Menurut dia, penyakit yang ditularkan jenis nyamuk anopheles itu kebanyakan menyerang personil Jagawana yang bertugas di Pos Tanjung Lame, Desa Ujung Jaya dan Pulau Peucang. Dua karyawan TNUK di pos ini tewas setelah terjangkit penyakit malaria. Mereka yang tewas masing-masing Ela dan Sundari. Dugaan para anggotanya terkena malaria, menurut Acep, seringnya anggota mengalami panas dingin, gemetaran dan raut wajahnya pucat. "Dodi misalnya, anggota kami yang sebelumnya bertugas di Irian, semula badannya tegap. Tapi setelah sebulan bertugas di Tanjung Lame dan Pulau Peucang badannya kurus pucat dan sering menggingil," katanya. Sementera itu, Pejabat di Subdin Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular (P3M) Dinas Kesehatan Pandeglang, Didi suhandi menyebutkan, kendati banyak petugas yang dinyatakan positif sebagai penderita, sejauh ini perkembangan penyakit ini tidak mewabah. "Soalnya sifat menyakit itu menahun, virusnya berserang di dalam darah,” ujarnya. Ia melanjutkan, penyakit itu akan tumbuh bila daya tahan tubuh penderita menurun. Jadi bisa saja penderita telah mengidap penyakit ini sejak beberapa tahun lalu, kemudian sembuh dan kambuh lagi. Di Pandeglang, kata dia, jenis penyakit malaria masih terus diwaspadai. Data di Puskesmas Labuan, selama 2001 terdapat 61 pasien yang dinyatakan possitif menderita malaria. Pada Periode yang sama di Puskesmas Menes terdapat 23 kasus, kemudian Klinik Alfurgon Labuan juga mencatat 71 pasien malaria. (Faidil Akbar – Tempo News Room)