Ada Pensiunan TNI Sampai Politikus, Siapa Cawapres Jokowi?

Reporter

Tempo.co

Selasa, 10 Juli 2018 04:36 WIB

Pertemuan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi membahas calon wakil presiden. Istana Batu Tulis, Bogor, Selasa, 12 Juni 2018. Dok. Istimewa

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi disebut-sebut sudah mengantongi beberapa nama yang bakal mendampingi dia sebagai calon wakil presiden (cawapres) dalam Pemilihan Presiden atau Pilpres 2019. Bahkan pasca bertemu Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Sukarnoputri di Istana Batu Tulis, Bogor pada Ahad (8/7) lalu muncul spekulasi cawapres Jokowi sudah mulai mengerucut ke beberapa nama.

Megawati mengatakan pengumuman nama cawapres Jokowi untuk Pilpres 2019 menunggu waktu yang tepat. “Pengumuman dilakukan pada momentum tepat, dan dalam cuaca yang cerah, secerah ketika matahari terbit dari timur. Jadi tunggu saja dan sabar," kata Mega seperti dilansir keterangan tertulis, Senin, 9 Juli 2018.

Baca: Megawati: Cawapres Jokowi Diumumkan saat Cuaca Cerah

Sebelumnya, Ketua Umum PPP Romahurmuziy atau Romi, mengatakan calon pendamping Jokowi berasal dari latar yang berbeda-beda. "Ada figur politisi, ada figur cendekiawan, purnawirawan TNI-Polri dan kalangan teknokrat dan profesional," kata Romi di kantor DPP PPP, Menteng, Jakarta Pusat, Senin, 9 Juli 2018. Berikut nama-nama yang berpotensi menjadi cawapres Jokowi:

1. Figur politisi

Advertising
Advertising

Setidaknya ada tiga nama yang kerap berseliweran digadang-gadang menjadi cawapres Jokowi dari kelompok politisi. Mereka adalah Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau biasa disapa Cak Imin, kemudian Ketua Umum PPP Romahurmuziy, dan terakhir Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto yang sekarang duduk sebagai Menteri Perindustrian.

Ketiga nama ini kerap muncul dalam pelbagai survei soal cawapres Jokowi. Bahkan, dalam beberapa kesempatan mereka sudah mendeklarasikan diri layak menjadi cawapres Jokowi. Mereka juga menggerakan relawan untuk mendapatkan tempat di dekat Jokowi. Airlangga, misalnya, dia memiliki Golkar-Jokowi (GoJo) dan Jangkar Bejo (Jaringan Kerja Rakyat Bersama Jokowi). Kemudian Cak Imin juga punya relawan Join (Jokowi-Cak Imin).

Namun, meski sudah memiliki jaringan relawan untuk pemenangan Jokowi di Pilpres 2019, PKB belum secara resmi menyatakan dukungannya kepada Jokowi. Mereka memasang syarat. Dalam beberapa kesempatan Cak Imin selalu mengatakan PKB bakal mendukung Jokowi jika ia ditunjuk sebagai cawapres.

2. Figur cendekiawan

Di kategori ini, beberapa lembaga survei menyebut mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD layak mendapampingi Jokowi. Terbaru, survei dari Saiful Mujani Research Center (SMRC) yang digelar akhir Mei 2018 menempatkan Mahfud MD sebagai salah satu kandidat Cawapres Jokowi.

CEO Riset SMRC, Djayadi Hanan menyebut dari 2.206 orang yang disurvei, nama Mahfud mendapat presentase paling besar sebanyak 6,9 persen. Jumlah tersebut merupakan presentasi paling tinggi dari Cawapres lain seperti Menteri Keuangan, Sri Mulyani; Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto; Pemilik Grup Transcorp, Chairul Tanjung.

Namun, meski namanya muncul dalam sejumlah survei menjadi Cawapres, Mahfud mengaku tak punya keinginan untuk itu. Jika mau, dia pasti sudah memasang baliho seperti tokoh-tokoh yang bersedia menjadi cawapres. "Saya ingin, tapi saya tidak mau. Saya sudah selesai," kata Mahfud yang kini menjabat sebagai Anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila di Jakarta Selatan, Kamis 19 April 2018.

Simak: Sebelum Umumkan Cawapres, Begini Strategi Koalisi Jokowi

3. Figur purnawirawan TNI-Polri

Ada dua nama yang mencolok dari kalangan purnawirawan. Untuk pensiunan TNI, nama yang muncul layak menjadi cawapres Jokowi adalah Moeldoko. Saat ini, mantan Panglima TNI itu duduk sebagai Kepala Kantor Staf Presiden (KSP). Dukungan untuk Moeldoko salah satunya datang dari komunitas Teman Moeldoko.

Ketika ditanya mengenai kesiapanya untuk mendampingi Jokowi, Meoldoko tak menjawab tegas. Dia mengatakan dirinya kini tengah fokus menjalankan tugasnya sebagai Kepala KSP. "Sudahlah sekarang apa yang ada saya hadapi, saya hadapi dengan baik. Total hidup saya untuk pak Jokowi," kata dia di Taman Suropati, Jakarta, Ahad, 9 Juli 2018.

Sementara itu dari kalangan purnawairawan Polri ada nama Kepala Badan Intelejen Negara (BIN) Budi Gunawan yang pensiun pada awal Januari lalu. Dukungan untuk Budi Gunawan mendampingi Jokowi muncul dari relawan yang menamakan diri mereka Barjodi (Barisan Jokowi-Budi Gunawan). Kelompok ini mendeklarasikan diri pada Rabu (4/7) lalu di Bandung.

Baca juga: BJ Habibie akan Bertemu Presiden Joko Widodo, Bahas Hal Ini

4. Teknokrat dan Profesional

Dari ketegori ini, nama yang menonjol adalah Menteri Keuangan Sri Mulyani. CEO Riset SMRC, Djayadi Hanan, mengatakan berdasarkan riset mereka nama Sri Mulayani masuk dalam dua besar cawapres Jokowi.

Dalam riset SMRC, Sri Mulyani menempati urutan kedua dengan suara sebanyak 6,2 persen. Angka tersebut hanya kalah sebanyak 0,7 persen dari Mahfud MD. Namun, Sri Mulyani pernah mengatakan hanya ingin menjadi Menteri Keuangan. "Saya jadi Menteri Keuangan saja," kata dia ketika ditanya peluangnya menjadi cawapres Jokowi di Pilpres 2019.

Berita terkait

Kilas Balik Peristiwa KM 50 yang Disinggung Saat Aksi 411, Ketua FPI: Terjadi di Era Jokowi

2 jam lalu

Kilas Balik Peristiwa KM 50 yang Disinggung Saat Aksi 411, Ketua FPI: Terjadi di Era Jokowi

Ketua FPI menyinggung peristiwa KM 50 di era Presiden Jokowi saat menggelar aksi 411 di Jakarta kemarin. Berikut kilas balik peristiwanya.

Baca Selengkapnya

Aksi 411 Singgung Soal Peristiwa KM 50, Ketua FPI sebut Pelanggaran HAM di Era Jokowi

3 jam lalu

Aksi 411 Singgung Soal Peristiwa KM 50, Ketua FPI sebut Pelanggaran HAM di Era Jokowi

Ketua FPI Muhammad bin Husein Alatas menyinggung soal peristiwa KM 50 di era Presiden Jokowi saat menggelar aksi 411 di Jakarta kemarin.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap Isi Pembicaraan saat Wedangan dengan Respati Ardi-Astrid Widayani

6 jam lalu

Jokowi Ungkap Isi Pembicaraan saat Wedangan dengan Respati Ardi-Astrid Widayani

Sehari usai pertemuannya dengan Presiden Prabowo, Jokowi bertemu dengan paslon Pilkada Solo Respati Ardi-Astrid Widayani.

Baca Selengkapnya

Jokowi Klaim Nonton Semua Debat Pilkada 2024

6 jam lalu

Jokowi Klaim Nonton Semua Debat Pilkada 2024

Jokowi mengatakan setiap paslon memiliki visi-misi yang sesuai dengan keinginan mereka.

Baca Selengkapnya

AHY Sebut SBY Makan Malam dengan Prabowo di Cikeas

13 jam lalu

AHY Sebut SBY Makan Malam dengan Prabowo di Cikeas

Agus Harimurti Yudhoyono mengatakan SBY bertemu dengan Prabowo di Cikeas.

Baca Selengkapnya

Elektabilitas Andika Perkasa-Hendi Ungguli Luthfi-Taj Yasin, Jokowi Singgung Pemilih Bimbang

14 jam lalu

Elektabilitas Andika Perkasa-Hendi Ungguli Luthfi-Taj Yasin, Jokowi Singgung Pemilih Bimbang

Survei Litbang Kompas menunjukkan elektabilitas Andika Perkasa-Hendrar Prihadi 28,8 persen atau unggul 0,7 persen dari rivalnya Ahmad Luthfi-Taj Yasin

Baca Selengkapnya

FPI Klaim Tuntutan untuk Adili Jokowi dan Tangkap Fufufafa di Aksi 411 Telah Diterima Kemensetneg

14 jam lalu

FPI Klaim Tuntutan untuk Adili Jokowi dan Tangkap Fufufafa di Aksi 411 Telah Diterima Kemensetneg

Aksi 411 yang diinisiasi FPI mengklaim tuntutan mereka telah diterima oleh Kementerian Sekretariat Negara.

Baca Selengkapnya

Politikus Golkar Klaim KIM Plus Masih Solid Dukung Ridwan Kamil-Suswono di Pilkada Jakarta

14 jam lalu

Politikus Golkar Klaim KIM Plus Masih Solid Dukung Ridwan Kamil-Suswono di Pilkada Jakarta

Politikus Golkar Dave Laksono mengklaim dukungan KIM plus untuk Ridwan Kamil-Suswono di Pilkada Jakarta tetap solid.

Baca Selengkapnya

Erick Thohir Sebut Pembangunan Terminal 4 Bandara Soekarno-Hatta Batal

15 jam lalu

Erick Thohir Sebut Pembangunan Terminal 4 Bandara Soekarno-Hatta Batal

Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan untuk menambah kapasitas penumpang di Bandara Soekarno-Hatta dengan memperbaiki Terminal 1, 2, dan 3.

Baca Selengkapnya

Menteri Hukum soal Nama Capim KPK yang Diserahkan Jokowi ke DPR: Tunggu Keputusan Prabowo

16 jam lalu

Menteri Hukum soal Nama Capim KPK yang Diserahkan Jokowi ke DPR: Tunggu Keputusan Prabowo

Menteri Hukum Supratman Andi Agtas mengatakan bahwa Presiden Prabowo akan memberikan keputusan mengenai nasib Capim KPK yang diserahkan Jokowi.

Baca Selengkapnya