Ada Pensiunan TNI Sampai Politikus, Siapa Cawapres Jokowi?
Reporter
Tempo.co
Editor
Syailendra Persada
Selasa, 10 Juli 2018 04:36 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi disebut-sebut sudah mengantongi beberapa nama yang bakal mendampingi dia sebagai calon wakil presiden (cawapres) dalam Pemilihan Presiden atau Pilpres 2019. Bahkan pasca bertemu Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Sukarnoputri di Istana Batu Tulis, Bogor pada Ahad (8/7) lalu muncul spekulasi cawapres Jokowi sudah mulai mengerucut ke beberapa nama.
Megawati mengatakan pengumuman nama cawapres Jokowi untuk Pilpres 2019 menunggu waktu yang tepat. “Pengumuman dilakukan pada momentum tepat, dan dalam cuaca yang cerah, secerah ketika matahari terbit dari timur. Jadi tunggu saja dan sabar," kata Mega seperti dilansir keterangan tertulis, Senin, 9 Juli 2018.
Baca: Megawati: Cawapres Jokowi Diumumkan saat Cuaca Cerah
Sebelumnya, Ketua Umum PPP Romahurmuziy atau Romi, mengatakan calon pendamping Jokowi berasal dari latar yang berbeda-beda. "Ada figur politisi, ada figur cendekiawan, purnawirawan TNI-Polri dan kalangan teknokrat dan profesional," kata Romi di kantor DPP PPP, Menteng, Jakarta Pusat, Senin, 9 Juli 2018. Berikut nama-nama yang berpotensi menjadi cawapres Jokowi:
1. Figur politisi
Setidaknya ada tiga nama yang kerap berseliweran digadang-gadang menjadi cawapres Jokowi dari kelompok politisi. Mereka adalah Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau biasa disapa Cak Imin, kemudian Ketua Umum PPP Romahurmuziy, dan terakhir Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto yang sekarang duduk sebagai Menteri Perindustrian.
Ketiga nama ini kerap muncul dalam pelbagai survei soal cawapres Jokowi. Bahkan, dalam beberapa kesempatan mereka sudah mendeklarasikan diri layak menjadi cawapres Jokowi. Mereka juga menggerakan relawan untuk mendapatkan tempat di dekat Jokowi. Airlangga, misalnya, dia memiliki Golkar-Jokowi (GoJo) dan Jangkar Bejo (Jaringan Kerja Rakyat Bersama Jokowi). Kemudian Cak Imin juga punya relawan Join (Jokowi-Cak Imin).
Namun, meski sudah memiliki jaringan relawan untuk pemenangan Jokowi di Pilpres 2019, PKB belum secara resmi menyatakan dukungannya kepada Jokowi. Mereka memasang syarat. Dalam beberapa kesempatan Cak Imin selalu mengatakan PKB bakal mendukung Jokowi jika ia ditunjuk sebagai cawapres.
2. Figur cendekiawan
Di kategori ini, beberapa lembaga survei menyebut mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD layak mendapampingi Jokowi. Terbaru, survei dari Saiful Mujani Research Center (SMRC) yang digelar akhir Mei 2018 menempatkan Mahfud MD sebagai salah satu kandidat Cawapres Jokowi.
CEO Riset SMRC, Djayadi Hanan menyebut dari 2.206 orang yang disurvei, nama Mahfud mendapat presentase paling besar sebanyak 6,9 persen. Jumlah tersebut merupakan presentasi paling tinggi dari Cawapres lain seperti Menteri Keuangan, Sri Mulyani; Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto; Pemilik Grup Transcorp, Chairul Tanjung.
Namun, meski namanya muncul dalam sejumlah survei menjadi Cawapres, Mahfud mengaku tak punya keinginan untuk itu. Jika mau, dia pasti sudah memasang baliho seperti tokoh-tokoh yang bersedia menjadi cawapres. "Saya ingin, tapi saya tidak mau. Saya sudah selesai," kata Mahfud yang kini menjabat sebagai Anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila di Jakarta Selatan, Kamis 19 April 2018.
Simak: Sebelum Umumkan Cawapres, Begini Strategi Koalisi Jokowi
3. Figur purnawirawan TNI-Polri
Ada dua nama yang mencolok dari kalangan purnawirawan. Untuk pensiunan TNI, nama yang muncul layak menjadi cawapres Jokowi adalah Moeldoko. Saat ini, mantan Panglima TNI itu duduk sebagai Kepala Kantor Staf Presiden (KSP). Dukungan untuk Moeldoko salah satunya datang dari komunitas Teman Moeldoko.
Ketika ditanya mengenai kesiapanya untuk mendampingi Jokowi, Meoldoko tak menjawab tegas. Dia mengatakan dirinya kini tengah fokus menjalankan tugasnya sebagai Kepala KSP. "Sudahlah sekarang apa yang ada saya hadapi, saya hadapi dengan baik. Total hidup saya untuk pak Jokowi," kata dia di Taman Suropati, Jakarta, Ahad, 9 Juli 2018.
Sementara itu dari kalangan purnawairawan Polri ada nama Kepala Badan Intelejen Negara (BIN) Budi Gunawan yang pensiun pada awal Januari lalu. Dukungan untuk Budi Gunawan mendampingi Jokowi muncul dari relawan yang menamakan diri mereka Barjodi (Barisan Jokowi-Budi Gunawan). Kelompok ini mendeklarasikan diri pada Rabu (4/7) lalu di Bandung.
Baca juga: BJ Habibie akan Bertemu Presiden Joko Widodo, Bahas Hal Ini
4. Teknokrat dan Profesional
Dari ketegori ini, nama yang menonjol adalah Menteri Keuangan Sri Mulyani. CEO Riset SMRC, Djayadi Hanan, mengatakan berdasarkan riset mereka nama Sri Mulayani masuk dalam dua besar cawapres Jokowi.
Dalam riset SMRC, Sri Mulyani menempati urutan kedua dengan suara sebanyak 6,2 persen. Angka tersebut hanya kalah sebanyak 0,7 persen dari Mahfud MD. Namun, Sri Mulyani pernah mengatakan hanya ingin menjadi Menteri Keuangan. "Saya jadi Menteri Keuangan saja," kata dia ketika ditanya peluangnya menjadi cawapres Jokowi di Pilpres 2019.