JK Ungkap Pembahasan Pilpres dengan SBY

Senin, 9 Juli 2018 10:09 WIB

Presiden keenam RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), bersama Ani Yudhoyono menyambut kedatangan Wakil Presiden Jusuf Kalla di kediaman mereka di Kuningan, Jakarta, Senin, 25 Juni 2018. Kalla, yang datang bersama istrinya, Mufidah Kalla, mengaku tak membahas soal politik, seperti pemilihan kepala daerah dan pemilihan presiden, dalam kunjungan tersebut. TEMPO/Vindry Florentin

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengatakan saat mengunjungi rumah Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY di Kuningan, Jakarta Selatan, pada 25 Juni 2018, sempat ada obrolan soal pemilihan presiden tahun depan. Hal ini ia ceritakan ketika menerima wawancara Tempo di Kantor Wakil Presiden, Selasa pekan lalu.

Kalla berujar tujuannya ke rumah Presiden Indonesia ke-6 itu untuk bersilaturahmi dalam rangka merayakan Idul Fitri 1439 Hijriah. Ia datang bersama istrinya, Mufidah Jusuf Kalla. Sedangkan SBY ditemani istrinya, Ani Yudhoyono, dan anak pertamanya, Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY.

Baca: JK Merasa Lebih Cocok dengan AHY Ketimbang Anies Baswedan

Mantan ketua umum Partai Golkar ini menuturkan selain bersilaturahmi, ia dan SBY terlibat obrolan tentang pemilihan kepala daerah 2018 dan sedikit pemilihan presiden 2019. "(SBY berkata) 'Bagaimana ini pilpres?' Saya katakan, 'Bapak lah yang punya partai, saya tidak punya partai'. Itu aja," katanya di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa, 2 Juli 2018.

Sebelum pertemuan itu, Partai Demokrat disebut-sebut ingin merangkul Kalla dan memasangkannya dengan AHY sebagai calon presiden dan calon wakil presiden 2019. Namun Kalla mengatakan saat itu di antara kedua belah pihak tidak ada pembahasan soal koalisi. "Enggak. Beliau kan orangnya halus."

Terkait isu duet dengan AHY tersebut, Kalla menyatakan belum pernah ada pembicaraan antara pihaknya dan Partai Demokrat. Selain itu, banyak hal yang jadi pertimbangan. Misalnya syarat ambang batas pencalonan presiden sebesar 20 persen parlemen hasil Pemilihan Umum 2014 yang memaksa Demokrat harus mengajak partai lain untuk berkoalisi dan keinginannya pensiun.

Baca: JK Ogah Melawan Jokowi di Pilpres 2019

Belakangan Ketua Tim Ahli Wakil Presiden Sofjan Wanandi mengatakan Kalla menolak tawaran dari Partai Demokrat itu. "Enggak. Dia (Kalla) sudah tolak. Dia enggak mau. Sudah kasih tahu ke Demokrat dia sudah tidak bisa (maju pilpres) lagi," kata Sofjan di Kantor Wakil Presiden, Rabu, 4 Juli 2018.

Menurut Sofjan, Kalla sudah memutuskan untuk pensiun dan hanya akan membantu Presiden Joko Widodo atau Jokowi dalam pemilihan selanjutnya. "Pasti bantu Pak Jokowi. Jadi apapun dia (Kalla) enggak peduli," katanya.

Adapun Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Rachland Nashidik menampik pernyataan Sofjan itu. Ia merasa Kalla mengapresiasi aspirasi sejumlah kader partainya yang menginginkan duet JK-AHY terjadi.

Rachland berujar Kalla mengakui sosok AHY sebagai figur muda yang cakap dan memiliki elektabilitas paling tinggi sebagai calon wakil presiden. Namun, kata Rachland, Kalla mengutamakan pendapat keluarga yang keberatan jika dirinya kembali maju dalam kontestasi pilpres.

AHMAD FAIZ | FRISKI RIANA

Berita terkait

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

20 menit lalu

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.

Baca Selengkapnya

Gagasan Presidential Club Prabowo Disebut Bisa Cegah Tumbuhnya Brutus di Sekeliling Presiden

17 jam lalu

Gagasan Presidential Club Prabowo Disebut Bisa Cegah Tumbuhnya Brutus di Sekeliling Presiden

Partai Demokrat menyoroti mimpi SBY setahun lalu yang serupa dengan keinginan Prabowo membuat presidential club.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Bentuk Presidential Club, Demokrat: Gagasan Politik Tingkat Tinggi

21 jam lalu

Prabowo Ingin Bentuk Presidential Club, Demokrat: Gagasan Politik Tingkat Tinggi

Politikus Demokrat anggap gagasan Prabowo Subianto yang ingin membentuk Presidential Club sebagai politik tingkat tinggi.

Baca Selengkapnya

Ragam Tanggapan atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

1 hari lalu

Ragam Tanggapan atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Prabowo ingin menjaga silaturahmi kebangsaan dan menjadi teladan lewat presidential club.

Baca Selengkapnya

Jokowi Respons Positif soal Wacana Presidential Club, Berharap Bisa Dilakukan Setiap 2 Hari Sekali

1 hari lalu

Jokowi Respons Positif soal Wacana Presidential Club, Berharap Bisa Dilakukan Setiap 2 Hari Sekali

Jokowi merespons positif wacana Presidential Club yang digagas Presiden terpilih Prabowo Subianto

Baca Selengkapnya

Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

1 hari lalu

Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

Prabowo disebut akan membentuk Presidential Club yang menjadi wadah pertemuan mantan presiden.

Baca Selengkapnya

Respons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo

1 hari lalu

Respons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menanggapi wacana pembentukan presidential club yang disampaikan juru bicara Prabowo

Baca Selengkapnya

Kata Pengamat soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club: Kalo Tidak Perlu, Jangan

1 hari lalu

Kata Pengamat soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club: Kalo Tidak Perlu, Jangan

Menurut Ujang Komarudin, pembentukan Presidential Club oleh Prabowo Subianto harus dilihat berdasarkan kebutuhan.

Baca Selengkapnya

Hari Buruh Internasional dari Masa ke Masa di Indonesia, Kapan Mulai Jadi Hari Libur Nasional?

3 hari lalu

Hari Buruh Internasional dari Masa ke Masa di Indonesia, Kapan Mulai Jadi Hari Libur Nasional?

Hari Buruh diperingati setiap tahun pada 1 Mei. Kapan pertama kali diperingati di Indonesia, kapan pula ditetapkan sebagai hari libur nasional?

Baca Selengkapnya

Alasan Pengamat Sebut Jokowi dan SBY Jadi Mentor Andal Prabowo

3 hari lalu

Alasan Pengamat Sebut Jokowi dan SBY Jadi Mentor Andal Prabowo

Pengamat menilai hubungan Jokowi dengan Megawati yang renggang membuat Jokowi dan Prabowo akan terus bersama.

Baca Selengkapnya