TEMPO Interaktif, Sidoarjo:Ribuan warga dari empat desa di Kecamatan Gempol, Pasuruan, berunjuk rasa dengan memblokade jembatan Porong yang merupakan satu-satunya akses keluar-masuk Surabaya-Malang dan Surabaya-Pasuruan, Rabu (31/10). Mereka menuntut dihentikannya penggelontoran lumpur Lapindo ke Sungai Tersebut.Dengan membawa ratusan poster dan spanduk, warga dari empat desa, yaitu Desa Legok, Japanan, Gempol, Carat dan Wonoayu yang merupakan kawasan di pinggiran Sungai Porong ini secara bergerombol menutup jembatan Porong dan pertigaan depan pasar Gempol. Selain itu, massa juga menutup bundaran Gempol yang merupakan akses pintu masuk dari tol lama yang kini dijadikan jalur alternatif pengganti Jalan Raya Porong.Warga juga mendirikan tenda dari terpal tepat di tengah jembatan tersebut. Poster maupun spanduk yang mereka bawa di antaranya bertuliskan “Lapindo setan sungai yang membuat sumur kami tercemar”, “Segera hentikan pembuangan lumpur atau kami tutup jalan untuk selamanaya”.Menurut Moh. Furqon, koordinator aksi yang juga Kepala Desa Gempol, aksi ini baru akan dihentikan jika Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS) menghentikan penggelontoran lumpur plus segera membersihkan lumpur yang kini menutup sungai tersebut.“Saat ini seluruh sumur warga sudah tercemar lumpur. Apalagi endapan lumpur juga dikhawatirkan membuat banjir jika hujan turun,” tambahnya. Karenanya, jika BPLS tidak mengindahkan tuntutan warga, massa mengancam akan melakukan unjuk rasa serupa tiap tiga hari sekali.Rohman Taufiq