Berbeda Ketika Pilkada, Golkar Tetap Usung Jokowi di Pilpres 2019
Reporter
Syafiul Hadi
Editor
Syailendra Persada
Sabtu, 30 Juni 2018 14:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Golongan Karya atau Golkar Ace Hasan Syadzily mengatakan hasil pemilihan kepala daerah atau pilkada serentak 2018 tidak akan mempengaruhi arah partai berlambang beringin itu untuk mendukung Joko Widodo alias Jokowi dalam pemilihan presiden (pilpres) 2019. "Pasca-pilkada 2018, Golkar tetap konsisten mendukung Jokowi sebagai calon presiden 2019," ujar Ace di Cikini, Jakarta, Sabtu, 30 Juni 2018.
Menurut Ace, hasil pilkada serentak 2018 juga tidak membuktikan kekalahan Jokowi dalam pilpres 2019. Sebab, ucap dia, konfigurasi partai politik pada pilkada tidak mencerminkan pilpres mendatang. Bahkan, ia menegaskan, apa yang terjadi dalam pilkada tidak akan mengubah dukungan Golkar ke Jokowi.
Baca: Pilpres 2019, PDIP Sebu Ada yang Ingin Memecah Jokowi dengan Koalisi
Partai Golkar merupakan salah satu partai yang mendukung Jokowi maju kembali dalam pilpres 2019. Partai lain yang mendukung Jokowi antara lain Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Partai NasDem, Partai Persatuan Pembangunan, dan Partai Hati Nurani Rakyat.
Pada pilkada serentak 2018 beberapa waktu lalu, Golkar mengklaim menang di 91 dari 171 daerah pemilihan. Jumlah itu setara dengan 53,22 persen suara.
Simak juga: Golkar dan PPP Siapkan Koalisi untuk Jokowi
Ace menuturkan Golkar akan menjalin komunikasi lagi dengan partai lain di koalisi Jokowi dalam pilpres 2019 yang sempat berbeda pilihan saat pilkada serentak 2018. Menurut Ace, Golkar memang banyak berbeda koalisi dengan PDIP saat pilkada 2018. Di Jawa Timur, misalnya, Golkar mengusung Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak, sedangkan PDIP menjagokan Syaifullah Yusuf atau Gus Ipul dan Puti Guntur Soekarno.