Mewujudkan Impian Pendidikan dalam Keterbatasan

Jumat, 29 Juni 2018 05:00 WIB

Berbekal pengalaman menjadi seorang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dan kemampuan mengajar ilmuagama Islam, pada tahun 2002 Marwan meneguhkan tekadnya untuk mengabdikan diri pada duniapendidikan di kampung halamannya, di Aikperapa, Lombok Timur, NTB. (Foto: TEMPO/Denis Arbi)

Menjadi seorang pemuda yang hanya lulus sekolah setingkat Sekolah Dasar bukanlah hal yang mudah. Hidup yang dijalani harus puas dengan segala keterbatasan. Perkembangan jaman yang pesat dan kebutuhan sumber daya manusia yang semakin maju justru menghimpit gerakan semakin tidak leluasa. Bukannya berpikir untuk merubah nasib sendiri, Marwan Hakim, pemuda asal Aikperapa, Lombok Timur justru memperjuangkan pendidikan generasi muda di kampungnya.

Berbekal pengalaman menjadi seorang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dan kemampuan mengajar ilmu agama Islam, pada tahun 2002 Marwan meneguhkan tekadnya untuk mengabdikan diri pada dunia pendidikan. Ia merasa tergerak untuk menyemangati anak-anak di kampungnya mendapatkan pendidikan layak. Walaupun di kampung tersebut dahulu hanya memiliki satu sekolah dasar, namun Marwan percaya bahwa dengan kemauan yang kuat bukanlah mustahil Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas dapat segera dibangun.

Marwan bersama beberapa temannya berjuang untuk memajukan pendidikan anak-anak dengan mendirikan sekolah mulai TK hingga SMA. Walaupun menemui berbagai rintangan dan keraguan dari masyarakat sekitar, akhirnya pada tahun 2004 sekolah yang didirikan Marwan sudah 200 anak lulusan SMP dan 50 anak lulusan SMA. Bahkan, saat ini sudah ada satu orang asal Desa Aikperapa yang berhasil meraih gelar Sarjana.

Pada awalnya, sekolah yang didirikan Marwan hanya mengandalkan donasi dari berbagai pihak saja. Namun, setelah Marwan Hakim berhasil menjadi salah satu penerima apresiasi Semangat Astra Terpadu untuk (SATU) Indonesia Awards 2013, sekolah tersebut mulai diarahkan untuk menjadi sekolah mandiri. Berbagai usaha, seperti peternakan dan perkebunan Gaharu pun mulai dikelola dan hasilnya kelak digunakan sebagai sumber pembiayaan operasional sekolah.

Marwan Hakim sudah menginspirasi banyak pihak dengan kegigihannya pada dunia pendidikan. Keterbatasannya sebagai pemuda yang hanya lulus SD justru membawanya melakukan banyak hal yang jarang dilakukan para lulusan perguruan tinggi. Karya Marwan adalah salah satu oasis di tengah keringnya pendidikan Aikperapa, Lombok Timur. Bukan hal yang tidak mungkin, suatu hari “Marwan Hakim” lainnya akan muncul dan menjadi mutiara bangsa Indonesia.

Advertising
Advertising

Kisah menarik lain dari para penerima apresiasi SATU Indonesia Awards dapat Anda ikuti di website www.satu-indonesia.com .

BAYU SATITO / TIM INFO TEMPO

Berita terkait

Ingat, Pendaftaran SATU Indonesia Awards 2018 Segera Ditutup

22 Agustus 2018

Ingat, Pendaftaran SATU Indonesia Awards 2018 Segera Ditutup

Jika Anda adalah insan muda yang ingin berkontribusi dan bermanfaat bagi masyarakat, jangan sampai lupa mendaftar SATU Indonesia Awards 2018.

Baca Selengkapnya

Inspirasi Berharga dari Para Penerima Apresiasi SATU Indonesia Awards 2010

21 Agustus 2018

Inspirasi Berharga dari Para Penerima Apresiasi SATU Indonesia Awards 2010

Pemuda-pemudi ini adalah pelopor SATU Indonesia Awards sejak awal hingga kesembilan kalinya diselenggarakan pada 2018 ini.

Baca Selengkapnya

Undangan Pendaftaran Satu Indonesia Awards (SIA) 2018

20 Agustus 2018

Undangan Pendaftaran Satu Indonesia Awards (SIA) 2018

Undangan pendaftaran satu Indonesia awards (SIA) 2018.

Baca Selengkapnya

Menebar Inspirasi Pendidikan dengan Membangun Kemandirian

18 Agustus 2018

Menebar Inspirasi Pendidikan dengan Membangun Kemandirian

Pendidikan adalah kebutuhan dasar warga pesisir Serdang Bedagai yang penting untuk diperhatikan berbagai pihak.

Baca Selengkapnya

Ratna Mematahkan Anggapan Kutukan pada Para Penderita Kusta

17 Agustus 2018

Ratna Mematahkan Anggapan Kutukan pada Para Penderita Kusta

Penderita kusta seharusnya diberi perhatian dan pengobatan, bukan penilaian yang berujung pengucilan.

Baca Selengkapnya

Dunia Sastra bagi Masyarakat Desa

16 Agustus 2018

Dunia Sastra bagi Masyarakat Desa

Mulai dari sebuah komunitas, Heri Chandra Santosa membawa sastra untuk dapat dinikmati seluruh lapisan masyarakat.

Baca Selengkapnya

Mari Menginspirasi Bangsa dengan Karya Terbaik Anda!

15 Agustus 2018

Mari Menginspirasi Bangsa dengan Karya Terbaik Anda!

Para calon peserta diharapkan mendaftar selambat-lambatnya tanggal 22 Agustus 2018 mendatang.

Baca Selengkapnya

Manfaat Besar dari Tanaman Liar

14 Agustus 2018

Manfaat Besar dari Tanaman Liar

Hayu ingin memerangi kekurangan gizi di masyarakat dengan pemanfaatan tanaman liar.

Baca Selengkapnya

UNDANGAN PENDAFTARAN SATU INDONESIA AWARDS (SIA) 2018

13 Agustus 2018

UNDANGAN PENDAFTARAN SATU INDONESIA AWARDS (SIA) 2018

UNDANGAN PENDAFTARAN SATU INDONESIA AWARDS (SIA) 2018

Baca Selengkapnya

Bisnis Humanis yang Berbuah Manis

11 Agustus 2018

Bisnis Humanis yang Berbuah Manis

Salah satu keterbatasan yang dialami masyarakat ekonomi menengah ke bawah dalam usaha perbaikan taraf hidup adalah ketidaktersediaan modal.

Baca Selengkapnya