Pengamat: Aman Abdurrahman Lebih Baik Dipenjara Seumur Hidup

Reporter

Alfan Hilmi

Editor

Amirullah

Jumat, 22 Juni 2018 07:05 WIB

Tersangka Aman Abdurrahman tiba di pengadilan negeri Jakarta Selatan, 30 Mei 2018. Sidang hari ini beragendakan pembacaan replik atau tanggapan Jaksa Penuntut Umum (JPU) atas nota pembelaan (pleidoi) terdakwa teroris Aman Abdurrahman. Tempo/Fakhri Hermansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat terorisme dari Universitas Indonesia, Ridwan Habib, mengatakan vonis terbaik bagi Aman Abdurrahman adalah penjara seumur hidup, bukan hukuman mati. Hal ini diungkapkan Ridwan menjelang sidang vonis terhadap terdakwa pelaku terorisme tersebut pada Jumat, 22 Juni 2018.

“Menurut saya, Aman perlu disendirikan. Bisa saja tidak di Nusakambangan, tapi di penjara lain yang tidak dipublikasikan lokasinya. Yang boleh berkunjung hanya keluarga inti,” ucap Ridwan saat dihubungi, Kamis, 21 Juni 2018.

Baca: Jika Aman Abdurrahman Dihukum Mati, Pengamat: JAD Tetap Eksis

Aman merupakan pemimpin Jamaah Ansharut Daulah, yaitu kelompok yang diduga berafiliasi dengan ISIS dan menjadi dalang aksi terorisme di Indonesia, salah satunya bom Thamrin. Ridwan berujar, di JAD sendiri, Aman berperan sebagai amir (pemimpin).

Majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan akan menggelar sidang putusan Aman pada Jumat pukul 09.00. Aman sebelumnya menerima tuntutan hukuman mati karena jaksa menilainya terbukti bersalah melakukan serangkaian aksi teror. Jaksa juga menilai Aman merupakan residivis yang membahayakan masyarakat.

Advertising
Advertising

Ridwan berpendapat, pemberian hukuman mati terhadap Aman malah akan memicu aksi balasan dari para pengikut JAD. Selain itu, hukuman mati dianggap tidak menimbulkan efek jera karena yang dicari para teroris adalah kematian.

Ridwan menuturkan hukuman penjara terhadap Aman masih lebih baik dibanding hukuman mati. Namun, jika nantinya dipenjara, Aman perlu dibedakan perlakukannya dengan narapidana lain, terutama dalam hal kunjungan di penjara.

Baca: Aman Abdurrahman Dihukum Mati, Pengamat: Itu Hadiah untuk Teroris

Menurut Ridwan, perlakuan khusus itu perlu dilakukan karena tidak menutup kemungkinan akan ada pengikut JAD yang berkunjung ke penjara Aman untuk meminta arahan dalam melancarkan aksi terorisme. Selain itu, ideologi Aman akan tetap subur berkembang apabila ia masih diberikan kesempatan bertemu dengan para pengikutnya.

Ridwan mengatakan para pengikut Aman bisa datang untuk meminta fatwa, izin melakukan serangan, atau restu kepada Aman untuk melancarkan aksi terorisme.

"Karena dulu waktu di Nusakambangan pun dia berhasil meyakinkan Abu Bakar Baasyir guna mendukung ISIS dan merekrut orang-orang di sana untuk menjadi pengikut ISIS. Saya kira tetap bahaya jika Aman tidak diberi perlakuan khusus," ucapnya.

Berita terkait

Kepolisian Australia Menembak Mati Remaja Laki-laki karena Penikaman

1 hari lalu

Kepolisian Australia Menembak Mati Remaja Laki-laki karena Penikaman

Kepolisian Australia mengkonfirmasi telah menembak mati seorang remaja laki-laki, 16 tahun, karena penikaman dan tindakan bisa dikategorikan terorisme

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

4 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

4 hari lalu

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

Kementerian Luar Negeri Korea Selatan meningkatkan level kewaspadaan terorisme di kantor diplomatiknya di lima negara.

Baca Selengkapnya

BNPT Apresiasi Partisipan yang Aktif Melakukan Pencegahan Terorisme

6 hari lalu

BNPT Apresiasi Partisipan yang Aktif Melakukan Pencegahan Terorisme

Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), berikan Sertifikat Penerapan Standar Minimum Pengamanan kepada 18 pengelola objek vital strategis dan transportasi di Jakarta.

Baca Selengkapnya

BNPT Apresiasi Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa

11 hari lalu

BNPT Apresiasi Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa

Indonesia menjadi role model upaya penanggulangan terorisme. Uni Eropa sangat ingin belajar dari Indonesia.

Baca Selengkapnya

Remaja Penikam Uskup di Sydney Didakwa Terorisme, Terancam Penjara Seumur Hidup

18 hari lalu

Remaja Penikam Uskup di Sydney Didakwa Terorisme, Terancam Penjara Seumur Hidup

Remaja laki-laki berusia 16 tahun telah didakwa melakukan pelanggaran terorisme setelah menikam uskup gereja Asyur di Sydney saat kebaktian gereja.

Baca Selengkapnya

Densus 88 Tangkap Tujuh Orang Terduga Teroris Anggota Jamaah Islamiyah di Sulawesi Tengah

18 hari lalu

Densus 88 Tangkap Tujuh Orang Terduga Teroris Anggota Jamaah Islamiyah di Sulawesi Tengah

Tim Densus 88 Antiteror Polri menangkap tujuh orang diduga terafiliasi sebagai anggota kelompok teroris Jamaah Islamiyah

Baca Selengkapnya

Timur Tengah Memanas, Polri Diminta Waspadai Kebangkitan Sel Terorisme di Indonesia

21 hari lalu

Timur Tengah Memanas, Polri Diminta Waspadai Kebangkitan Sel Terorisme di Indonesia

Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) meminta Polri mewaspadai aktifnya sel terorisme di Indonesia saat konflik Timur Tengah memanas

Baca Selengkapnya

Serangan Teror di Rusia, Kremlin: Tidak Ada Negara yang Kebal dari Terorisme

42 hari lalu

Serangan Teror di Rusia, Kremlin: Tidak Ada Negara yang Kebal dari Terorisme

Juru bicara Kremlin menepis adanya kegagalan dinas keamanan Rusia dalam mencegah penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

42 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya