Gerindra Klaim Punya Bukti Cukup Laporkan Nuruzzaman ke Bareskrim

Reporter

Dewi Nurita

Senin, 18 Juni 2018 07:05 WIB

Politisi Partai Gerndra, Habiburokhman. Twitter.com/habiburokhman

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Dewan Pembina DPP Partai Gerindra Habiburokhman mengklaim sudah memiliki bukti cukup untuk melaporkan mantan Wakil Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat (Wasekjen DPP) Partai Gerindra Mohammad Nuruzzaman ke Badan Reserse Kriminal atau Bareskrim Polri atas dugaan pencemaran nama baik.

Habiburokhman berencana melaporkan Nuruzzaman ke Bareskrim Polri karena mengabaikan somasi Gerindra untuk meralat pernyataannya di media yang menuding Gerindra melakukan manuver politik dengan corong kebencian. "Pengumpulan bukti sudah selesai, ada dokumentasi media online dan Whatsapp," ujar Habiburokhman saat dihubungi Tempo pada Ahad, 17 Juni 2018.

Baca: Nuruzzaman Bantah Akan Pindah Partai Seusai Mundur dari Gerindra

Atas dasar tersebut, lanjut dia, kapan pun Gerindra sudah bisa melaporkan Nurruzzaman ke Bareskrim demi menjaga nama baik dan reputasi Partai Gerindra. "Saat ini saya sudah minta waktu untuk menghadap sekretaris jenderal, meminta arahan konkret terakhir sebelum buat laporan resmi," ujar Habiburokhman.

Somasi Gerindra terhadap Nuruzzaman bermula dari pengunduran diri Nuruzzaman dari partai itu yang diumumkan melalui media pada Selasa malam, 12 Juni 2018. Nuruzzaman menjelaskan alasannya mengundurkan, di antaranya karena ia menilai Partai Gerindra sudah tidak sejalan lagi dengan jalan perjuangannya.

Ia marah karena Wakil Ketua Gerindra Fadli Zon dinilainya menghina pemuka agama Yahya Cholil Staquf yang berceramah di Israel. Anggota Dewan Pertimbangan Presiden itu secara pribadi ke Israel untuk berceramah mengenai konflik Israel dengan Palestina dan menawarkan konsep perdamaian menurut Islam.

Baca: Gerindra Beri Somasi, Nuruzzaman Takkan Ralat Pernyataannya

Advertising
Advertising

Alasan lainnya, Gerindra, menurut dia, menjadi corong kebencian ketimbang patriotik. “Manuver Gerindra yang sangat patriotik sekarang lebih menjadi corong kebencian yang mengamplifikasi kepentingan politis busuk yang hanya berkutat pada kepentingan saja, sama sekali hilang Indonesia Raya yang ada di dada setiap kader Gerindra.”

Gerindra pun geram dan mensomasi Nuruzzaman melalui media. Gerindra menyatakan akan memberikan kesempatan 3x24 jam kepada Nuruzzaman untuk meralat ucapannya sekaligus meminta maaf secara terbuka kepada seluruh kader Partai Gerindra.

Ketua Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Ansor, Abdul Qodir, menyatakan Nuruzzaman tidak akan meralat pernyataannya. "Menurut kami, melalui surat pengunduran dirinya, Nuruzzaman sedang mengekspresikan sikap politiknya. Itu adalah hak asasinya yang dilindungi hukum dan konstitusi kita," ujar Qodir saat dihubungi Tempo, Kamis, 14 Juni 2018.

Menurut Qodir, Nuruzzaman telah berkonsultasi dengan lembaganya. Gerakan Pemuda (GP) Ansor pun sudah mengamanatkan LBH Ansor untuk memberikan pendampingan hukum. "Beliau sudah menunjuk advokat-advokat GP Ansor untuk menjadi kuasa hukumnya," kata Qodir.

Adapun Nuruzzaman menyatakan, dalam hal ini dia akan bersikap sesuai saran dan menyerahkan semuanya dengan LBH Ansor. "Saya mengambil pilihan dengan risikonya. Insya Allah akan saya hadapi," ujar Nurruzaman saat dihubungi Kamis, 14 Juni 2018.

Berita terkait

Gerindra Ungkap Gelora Tak Tolak PKS Gabung ke Pemerintahan Prabowo-Gibran

3 jam lalu

Gerindra Ungkap Gelora Tak Tolak PKS Gabung ke Pemerintahan Prabowo-Gibran

Gerindra mengatakan Gelora tak tolak PKS gabung ke pemerintahan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

14 jam lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Alasan Gerindra Jajaki Koalisi dengan Golkar pada Pilkada 2024 di Kabupaten Bogor

23 jam lalu

Alasan Gerindra Jajaki Koalisi dengan Golkar pada Pilkada 2024 di Kabupaten Bogor

Dengan perolehan 12 kursi di Pileg, Gerindra bisa mengusung pasangan calon sendiri di Pilkada 2024 Kabupaten Bogor.

Baca Selengkapnya

Imam Budi Hartono Siap Maju Pilkada Depok 2024, Berharap Bisa Koalisi dengan Golkar

1 hari lalu

Imam Budi Hartono Siap Maju Pilkada Depok 2024, Berharap Bisa Koalisi dengan Golkar

Imam Budi Hartono sudah memegang surat keputusan dari DPP PKS untuk maju Pilkada Depok 2024 dan berharap bisa berkoalisi dengan Golkar.

Baca Selengkapnya

Soal Pertemuan dengan Megawati dan PKS, Gerindra: Prabowo Masih Punya Agenda Lain

1 hari lalu

Soal Pertemuan dengan Megawati dan PKS, Gerindra: Prabowo Masih Punya Agenda Lain

Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, bicara mengenai peluang pertemuan antara Prabowo Subianto dengan Megawati Soekarnoputri dan PKS. Apa katanya?

Baca Selengkapnya

Prabowo Tidak Mundur dari Jabatan Menhan Meskipun Masa Transisi Presiden Terpilih, Sebab...

2 hari lalu

Prabowo Tidak Mundur dari Jabatan Menhan Meskipun Masa Transisi Presiden Terpilih, Sebab...

Apa alasan Prabowo Subianto tak melepas jabatan Menhan, padahal sibuk transisi sebagai presiden terpilih?

Baca Selengkapnya

PSI Tuding Suaranya di Dapil Nias Selatan 5 untuk Kursi DPRD Berpindah ke Gerindra

2 hari lalu

PSI Tuding Suaranya di Dapil Nias Selatan 5 untuk Kursi DPRD Berpindah ke Gerindra

PSI menduga suara partainya dalam pemilihan legislatif DPRD Nias Selatan, Sumatera Utara berpindah ke Partai Gerindra.

Baca Selengkapnya

Alasan PPP Cabut Gugatan soal 3.793 Suara Berpindah ke PAN dan Gerindra

3 hari lalu

Alasan PPP Cabut Gugatan soal 3.793 Suara Berpindah ke PAN dan Gerindra

PPP mencabut dalil dalam permohonan sengketa pileg soal perpindahan ribuan suara mereka ke PAN dan Gerindra. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Partai Gerindra Pangkalpinang Diserbu Pelamar Wali Kota

3 hari lalu

Partai Gerindra Pangkalpinang Diserbu Pelamar Wali Kota

Gerindra membuka pendaftaran untuk posisi wali kota.

Baca Selengkapnya

Respons PAN hingga Nasdem Soal Jatah Menteri dalam Kabinet Prabowo-Gibran

4 hari lalu

Respons PAN hingga Nasdem Soal Jatah Menteri dalam Kabinet Prabowo-Gibran

Zulhas mengatakan masyarakat tak perlu mengkhawatirkan soal jatah menteri dari partai koalisi dalam kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya