Bentuk Satgas Antiteror, Polisi Butuh Tambahan Rp 44,4 Triliun

Reporter

Andita Rahma

Rabu, 6 Juni 2018 14:04 WIB

Kadiv Humas Polri Irjen Pol Setyo Wasisto memberikan keterangan pers mengenai penyergapan teroris. di Mabes Polri, Jakarta, 13 Mei 2018. Selain menggeledah rumah terduga teroris di Tambun, Tim Densus 88 menembak empat terduga teroris anggota JAD di Terminal Pasir Hayam, Kecamatan Cilaku, Cianjur, Jawa Barat. ANTARA/Hafidz Mubarak

TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian RI membenarkan telah meminta anggaran tambahan sebesar Rp 44,4 triliun. Anggaran tersebut akan digunakan untuk menunjang kegiatan Satgas Antiteror di seluruh Indonesia.

Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri Inspektur Jenderal Setyo Wasisto menjelaskan awalnya Polri mengusulkan anggaran 2019 sebesar Rp 126,8 triliun kepada Kementerian Keuangan. Namun pagu indikatif yang ditetapkan Kementerian Keuangan untuk Polri sebesar Rp 76,9 triliun, sudah termasuk anggaran untuk pengamanan pemilu sebesar Rp 2,3 triliun.

Baca: Kapolri Tito Karnavian Instruksikan Polda Bentuk Satgas Antiteror

"Makanya minta tambahan lagi Rp 44,4 triliun, kalau enggak salah. Itu termasuk belanja pegawai, seperti gaji anggota," kata Setyo di Monas, Jakarta Pusat, Rabu, 6 Juni 2018.

Ia mengatakan, kenaikan tersebut disebabkan adanya rencana Presiden Joko Widodo menaikan tunjangan kinerja untuk TNI dan Polri sebesar 70 persen. Padahal sebelumnya sebesar tunjangan kinerja sebesar 53 persen.

Alasan lain, Setyo menjelaskan, hal itu terkait dengan rencana Kapolri untuk menambah Satgas Antiteror di kepolisian daerah. Selama ini satgas antiteror sudah ada di 16 daerah. Namun, mengingat potensi bahaya di tiap wilayah, Polri membutuhkan Satgas Antiteror lebih banyak.

Baca: Marak Terorisme, Polri Akan Tambah Jumlah Densus 88 di Daerah

Advertising
Advertising

"Pemetaan kami, 34 Polda ini ada sel-sel (teroris). Oleh sebab itu, Bapak Kapolri minta Densus 88 membina Satgas Antiteror daerah. Jadi Satgas Antiteror daerah ini di bawah binaan Densus 88 Antiteror, tapi mereka berada di Polda masing-masing. Personelnya juga di Polda masing-masing," ujar Setyo.

Tambahan dana tersebut, rencananya juga akan digunakan untuk belanja modal, seperti membeli peralatan IT (teknologi informasi). Setyo mengatakan, teknologi yang terus berubah membuat polisi harus ikut mengadaptasi. Penyidikan, kata Setyo, membutuhkan peralatan canggih.

"IT ini kan kadang enam bulan sudah berubah. Sudah out of update. Kami memerlukan peralatan yang canggih untuk melakukan penyidikan investigasi," ujar Setyo.

Tito mengatakan Satgas Antiteror akan terdiri atas berbagai personel untuk tim penyidikan, penyelidikan, penindakan, dan preventif. Satgas Antiteror juga harus bekerja sama dengan Badan Intelijen Negara dan pangdam TNI di wilayah masing-masing. “Kita semua mengharapkan tidak ada aksi teror saat Idul Fitri dan pada waktu mendatang,” ujar Kapolri.

TAUFIQ SIDDIQ

Berita terkait

Polri Akan Rekrut 600 Personel untuk Ketahanan Pangan dan Membantu Makan Bergizi Gratis

5 jam lalu

Polri Akan Rekrut 600 Personel untuk Ketahanan Pangan dan Membantu Makan Bergizi Gratis

Polri menyatakan 600 personel itu nantinya akan menyiapkan dan membantu ketahanan pangan dan pemenuhan makan bergizi gratis.

Baca Selengkapnya

Kementerian Kehutanan Segera Susun MoU Baru dengan Polri untuk Penegakan Hukum

6 jam lalu

Kementerian Kehutanan Segera Susun MoU Baru dengan Polri untuk Penegakan Hukum

Menteri Kehutanan Raja Juli menemui Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk penyusunan MoU penegakan hukum di masalah kehutanan.

Baca Selengkapnya

Polisi Terapkan Rekayasa Lalu Lintas untuk Reuni 411 di Patung Kuda Monas

9 jam lalu

Polisi Terapkan Rekayasa Lalu Lintas untuk Reuni 411 di Patung Kuda Monas

Beberapa ormas aliansi Reuni 411 termasuk FPI bakal berunjuk rasa dengan melakukan longmarch dari Masjid Istiqlal menuju Istana Negara.

Baca Selengkapnya

Polisi Temukan Ratusan Botol Miras Ilegal di Rumah Kepala Desa di Boyolali

12 jam lalu

Polisi Temukan Ratusan Botol Miras Ilegal di Rumah Kepala Desa di Boyolali

Polisi juga telah mengamankan EN atas dugaan keterlibatan menjualbelikan miras ilegal itu di rumahnya.

Baca Selengkapnya

Serba-serbi Pegawai Kementerian Komdigi Pasang Badan untuk 1.000 Situs Judi Online, Segini Keuntungannya

17 jam lalu

Serba-serbi Pegawai Kementerian Komdigi Pasang Badan untuk 1.000 Situs Judi Online, Segini Keuntungannya

Pegawai Kementerian Komdigi diduga terlibat kasus judi online. Tak kurang 1.000 situs judi online dijaga agar tak diblokir. Berapa keuntungannya?

Baca Selengkapnya

Polri Tangkap 3 Tersangka Baru Kasus Judi Online Sindikat Cina, Dua Masih DPO

2 hari lalu

Polri Tangkap 3 Tersangka Baru Kasus Judi Online Sindikat Cina, Dua Masih DPO

Pada 8 Oktober lalu, Bareskrim Polri sudah menangkap 7 tersangka dalam kasus situs judi online sindikat Cina 8787 Slotini.

Baca Selengkapnya

WNI Tewas di di Hong Kong, Diduga Korban Kejahatan

4 hari lalu

WNI Tewas di di Hong Kong, Diduga Korban Kejahatan

MN ditemukan meninggal dunia pada 28 Oktober 2024 di daerah Waterfall Bay, Pulau Hong Kong.

Baca Selengkapnya

OJK dan Polri Buru Eks CEO Investree Adrian Gunadi yang Diduga di Luar Negeri

4 hari lalu

OJK dan Polri Buru Eks CEO Investree Adrian Gunadi yang Diduga di Luar Negeri

Otoritas Jasa Keuangan terus memburu eks CEO PT Investree Radika Jaya (Investree) Adrian Asharyanto Gunadi yang diduga berada di luar negeri. Bekas pucuk pimpinan perusahaan pinjaman online (pinjol) itu diduga menghimpun dana tanpa izin atau tindak pidana di sektor jasa keuangan.

Baca Selengkapnya

Polri akan Rekrut 600 Orang untuk Program Ketahanan Pangan, Pendaftaran Dibuka Desember

4 hari lalu

Polri akan Rekrut 600 Orang untuk Program Ketahanan Pangan, Pendaftaran Dibuka Desember

Sosialisasi rekrutmen personel ketahanan pangan Polri dilakukan November dan mulai dibuka pendaftaran pada Desember.

Baca Selengkapnya

Gagalkan Aksi Ganjal ATM, Polisi Pondok Aren Kena Sabetan Senjata Tajam

5 hari lalu

Gagalkan Aksi Ganjal ATM, Polisi Pondok Aren Kena Sabetan Senjata Tajam

"Alasannya ATM-nya tertelan dan ibu memberikan nomor PIN kepada diduga pelaku, polisi langsung menarik keluar pria itu."

Baca Selengkapnya