BNPT: Lapas Khusus Napi Teroris agar Deradikalisasi Fokus

Rabu, 30 Mei 2018 18:12 WIB

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Suhardi Alius bersama jajarannya mengikuti rapat dengar pendapat dengan Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat di Gedung DPR, Jakarta, 30 Mei 2018. Tempo/Rezki Alvionitasari.

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme atau BNPT Suhardi Alius mengatakan lembaga pemasyarakatan khusus narapidana terorisme sangat dibutuhkan agar program deradikalisasi bisa fokus. Pembangunan lembaga pemasyarakatan khusus narapidana terorisme pun dibangun di Nusakambangan, Jawa Tengah, dan Cikeas, Kabupaten Bogor.

"Makanya dibutuhkan satu lapas yang khusus sekarang sedang dibangun di Nusakambangan, dan Kapolri juga sudah minta dibangun baru di Cikeas untuk pengganti yang di Mako Brimob," kata Suhardi dalam rapat kerja bersama Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 30 Mei 2018.

Baca: Peneliti Menilai Program Deradikalisasi BNPT Perlu Diubah

Dia menjelaskan, saat ini terdapat 289 narapidana terorisme yang tersebar di 113 lapas di seluruh Indonesia. BNPT, kata Suhardi, membutuhkan satu lapas khusus narapidana terorisme agar program deradikalisasi berjalan.

Suhardi menjelaskan, konsep tahanan napi teroris pun harus berbeda dengan lapas umum. Perbedaan itu terkait dengan tingkat paparan paham radikal, dari tingkatan paparan paling bawah sampai paling tinggi. "Sudah ada keluhan juga dari Kemenkumham (Kementerian Hukum dan Hak Asai Manusia), keluhan bahwa mereka juga bisa menginfiltrasi para napi yang bukan teroris dan juga para sipir," ujarnya.

Advertising
Advertising

Suhardi menuturkan yang dihadapi saat ini adalah ideologi. Menurut dia, deradikalisasi terhadap seseorang yang radikal membutuhkan waktu yang lama. Penahanan yang dilakukan selama bertahun-tahun tidak serta-merta bisa berubah.

Baca: Al Chaidar: Program Deradikalisasi Teroris BNPT Salah

Karena itu, Suhardi mengatakan BNPT menerapkan program deradikalisasi di dalam dan di luar lapas, termasuk kepada para keluarga terduga teroris. "Kami melibatkan semua stakeholder, termasuk para psikolog dari universitas serta dari ormas, seperti NU (Nahdlatul Ulama) dan Muhammadiyah. Kami buatkan kluster dari yang paling berat sampai dengan yang paling ringan sehingga perlakuan kami jelas," tuturnya.

Dia juga menjelaskan, saat ini sudah ada 325 mantan napi teroris yang menjalankan program deradikalisasi dan tidak ada satu pun yang mengulangi perbuatannya. Selain itu, menurut dia, sudah ada 128 mantan napi teroris yang menjadi narasumber BNPT. Suhardi mengeluhkan program deradikalisasi yang sering mendapatkan penolakan dari masyarakat.

Berita terkait

BNPT Apresiasi Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa

1 hari lalu

BNPT Apresiasi Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa

Indonesia menjadi role model upaya penanggulangan terorisme. Uni Eropa sangat ingin belajar dari Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kepala BNPT: Tingkatkan Kualitas Asesmen untuk Kemanan World Water Forum

3 hari lalu

Kepala BNPT: Tingkatkan Kualitas Asesmen untuk Kemanan World Water Forum

Tindakan ini guna memastikan kemanan World Water Forum Ke-10 di Bali pada Mei mendatang.

Baca Selengkapnya

Remaja Penikam Uskup di Sydney Didakwa Terorisme, Terancam Penjara Seumur Hidup

7 hari lalu

Remaja Penikam Uskup di Sydney Didakwa Terorisme, Terancam Penjara Seumur Hidup

Remaja laki-laki berusia 16 tahun telah didakwa melakukan pelanggaran terorisme setelah menikam uskup gereja Asyur di Sydney saat kebaktian gereja.

Baca Selengkapnya

Densus 88 Tangkap Tujuh Orang Terduga Teroris Anggota Jamaah Islamiyah di Sulawesi Tengah

8 hari lalu

Densus 88 Tangkap Tujuh Orang Terduga Teroris Anggota Jamaah Islamiyah di Sulawesi Tengah

Tim Densus 88 Antiteror Polri menangkap tujuh orang diduga terafiliasi sebagai anggota kelompok teroris Jamaah Islamiyah

Baca Selengkapnya

Timur Tengah Memanas, Polri Diminta Waspadai Kebangkitan Sel Terorisme di Indonesia

11 hari lalu

Timur Tengah Memanas, Polri Diminta Waspadai Kebangkitan Sel Terorisme di Indonesia

Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) meminta Polri mewaspadai aktifnya sel terorisme di Indonesia saat konflik Timur Tengah memanas

Baca Selengkapnya

BNPT Dukung Pencapaian Visi Indonesia Emas 2045

29 hari lalu

BNPT Dukung Pencapaian Visi Indonesia Emas 2045

Sekretaris Utama Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia (BNPT RI) Bangbang Surono, A.k, M.M, CA., optimis BNPT mampu berperan dan berdampak dalam mendukung tercapainya visi Indonesia Emas 2045.

Baca Selengkapnya

Serangan Teror di Rusia, Kremlin: Tidak Ada Negara yang Kebal dari Terorisme

32 hari lalu

Serangan Teror di Rusia, Kremlin: Tidak Ada Negara yang Kebal dari Terorisme

Juru bicara Kremlin menepis adanya kegagalan dinas keamanan Rusia dalam mencegah penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

32 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya

Beredar Video Interogasi Brutal Empat Pria Tersangka Serangan Moskow

32 hari lalu

Beredar Video Interogasi Brutal Empat Pria Tersangka Serangan Moskow

Video interogasi brutal empat tersangka serangan Moskow yang belum terverifikasi beredar luas, salah satu tersangka ada yang menggunakan kursi roda.

Baca Selengkapnya

Sestama BNPT Ajak Seluruh Pihak Dukung Pembaharuan Perpres RAN PE

38 hari lalu

Sestama BNPT Ajak Seluruh Pihak Dukung Pembaharuan Perpres RAN PE

Sekretaris Utama (Sestama) Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia (BNPT RI), Bangbang Surono, mengharapkan dukungan dari semua pihak agar pembaharuan Perpres RAN PE bisa berjalan dengan lancar.

Baca Selengkapnya