Istri Gus Dur Minta Pemerintah Serius Lawan Terorisme

Sabtu, 26 Mei 2018 11:01 WIB

Istri Presiden Keempat RI Abdurrahman Wahid, Sinta Nuriyah Wahid (kanan) bersama tamu undangan berada diatas panggung saat peringatan Sewindu Haul Gus Dur di Jakarta, 22 Desember 2017. ANTARA

TEMPO.CO, Yogyakarta - Sinta Nuriyah, istri mendiang Abdurrahman Wahid (Gus Dur), meminta pemerintah dan semua kalangan benar-benar serius mengatasi aksi terorisme yang terus terjadi di Indonesia.

"Lawan terorisme dengan cara menolak segala bentuk provokasi dan bujuk rayu oleh orang yang tidak bertanggung jawab," kata Sinta seusai acara sahur keliling di halaman Gereja St. Maria Assumpta, Gamping, Sleman, Yogyakarta, Sabtu, 26 Mei 2018.

Baca: Kapolri Minta Kepala Daerah Antisipasi Berkembangnya Sel Teroris

Ia juga menyentil pemerintah terkait dengan banyak warga negara Indonesia yang bergabung dengan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). "Banyak yang masuk ISIS, ini termasuk kelalaian pemerintah," katanya.

Menurut Sinta, terorisme dan radikalisme dapat ditangkal. Misalnya, ia mencontohkan, tidak gampang termakan hoax dan ujaran kebencian. Selain itu, ia meminta masyarakat menyebarkan keadilan dan kebenaran.

Melalui kegiatan sahur keliling, Sinta mengajak umat Islam menjalankan puasa Ramadan sebaik-baiknya. Bukan menjalankan ibadah puasa sekadar acara formalistik, tapi menjalankannya secara revolusioner.

Baca: KontraS Minta Pelaksanaan Undang-Undang Terorisme Diawasi

Advertising
Advertising

"Bila puasa dijalankan dengan baik, orang yang tidak baik menjadi baik. Puasa bisa menangkap hal-hal buruk, seperti aksi terorisme," ujarnya.

Acara sahur keliling dengan tema "Dengan Berpuasa Kita Kembangkan Kearifan, Kejujuran, dan Kebenaran dalam Kehidupan Berbangsa" yang digelar di halaman gereja ini diikuti ratusan orang. Sinta bersama dengan peserta sahur keliling makan nasi kotak bersama.

Di hadapan peserta sahur yang terdiri atas beragam agama dan suku bangsa tersebut, Sinta berceramah dan berdialog dengan mereka. Peserta tampak antusias melakukan tanya-jawab dengan istri Gus Dur itu.

Sinta menyampaikan sejumlah pertanyaan kepada peserta. Di antaranya, "Kenapa terjadi kerusuhan, kekerasan, terorisme? Kenapa ada fitnah, hujatan, kebohongan yang disebarkan di Indonesia? Kenapa terjadi bom bunuh diri di mana-mana, padahal kita punya Bhinneka Tunggal Ika yang menjadikan kita rukun?"

Peserta pun menjawab berbeda-beda. Ada yang menjawab, "Karena pemahaman yang salah soal agama." Ada pula yang menjawab, "Karena bangsa Indonesia kehilangan jati diri."

Sinta pun menjawab versinya. Menurut dia, hal itu terjadi karena bangsa Indonesia kehilangan nuraninya. Bangsa Indonesia kehilangan nilai kemanusiaan, sehingga ikatan tali persaudaraan yang dibangun Gus Dur menjadi longgar. "Kemanusiaan tercabik-cabik oleh bangsanya sendiri," kata Sinta.

Berita terkait

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

6 jam lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

1 hari lalu

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

Kementerian Luar Negeri Korea Selatan meningkatkan level kewaspadaan terorisme di kantor diplomatiknya di lima negara.

Baca Selengkapnya

BNPT Apresiasi Partisipan yang Aktif Melakukan Pencegahan Terorisme

3 hari lalu

BNPT Apresiasi Partisipan yang Aktif Melakukan Pencegahan Terorisme

Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), berikan Sertifikat Penerapan Standar Minimum Pengamanan kepada 18 pengelola objek vital strategis dan transportasi di Jakarta.

Baca Selengkapnya

BNPT Apresiasi Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa

8 hari lalu

BNPT Apresiasi Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa

Indonesia menjadi role model upaya penanggulangan terorisme. Uni Eropa sangat ingin belajar dari Indonesia.

Baca Selengkapnya

Remaja Penikam Uskup di Sydney Didakwa Terorisme, Terancam Penjara Seumur Hidup

14 hari lalu

Remaja Penikam Uskup di Sydney Didakwa Terorisme, Terancam Penjara Seumur Hidup

Remaja laki-laki berusia 16 tahun telah didakwa melakukan pelanggaran terorisme setelah menikam uskup gereja Asyur di Sydney saat kebaktian gereja.

Baca Selengkapnya

Densus 88 Tangkap Tujuh Orang Terduga Teroris Anggota Jamaah Islamiyah di Sulawesi Tengah

14 hari lalu

Densus 88 Tangkap Tujuh Orang Terduga Teroris Anggota Jamaah Islamiyah di Sulawesi Tengah

Tim Densus 88 Antiteror Polri menangkap tujuh orang diduga terafiliasi sebagai anggota kelompok teroris Jamaah Islamiyah

Baca Selengkapnya

Timur Tengah Memanas, Polri Diminta Waspadai Kebangkitan Sel Terorisme di Indonesia

17 hari lalu

Timur Tengah Memanas, Polri Diminta Waspadai Kebangkitan Sel Terorisme di Indonesia

Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) meminta Polri mewaspadai aktifnya sel terorisme di Indonesia saat konflik Timur Tengah memanas

Baca Selengkapnya

Kilas Balik 23 Tahun Lalu Presiden Gus Dur Tetapkan Hari Raya Imlek Sebagai Hari Libur

23 hari lalu

Kilas Balik 23 Tahun Lalu Presiden Gus Dur Tetapkan Hari Raya Imlek Sebagai Hari Libur

Keputusan 23 tahun lalu ini merupakan sebuah keputusan revolusioner Gus Dur mengingat di Orde Baru, perayaan Imlek di tempat-tempat umum dilarang.

Baca Selengkapnya

78 Tahun Sultan Hamengkubuwono X, Salah Seorang Tokoh Deklarasi Ciganjur 1998

30 hari lalu

78 Tahun Sultan Hamengkubuwono X, Salah Seorang Tokoh Deklarasi Ciganjur 1998

Hari ini kelahirannya, Sri Sultan Hamengkubuwono X tidak hanya sebagai figur penting dalam sejarah Yogyakarta, tetapi juga sebagai tokoh nasional yang dihormati.

Baca Selengkapnya

Pasang Surut Hubungan Indonesia-Cina dalam Rentang 74 Tahun

31 hari lalu

Pasang Surut Hubungan Indonesia-Cina dalam Rentang 74 Tahun

Prabowo Subianto, memilih Cina sebagai negara pertama yang dikunjunginya, menandai pentingnya hubungan Indonesia-Cina.

Baca Selengkapnya