Perubahan Pendidikan yang Menggembirakan

Jumat, 25 Mei 2018 05:00 WIB

Risna Hasanudin, penerima penghargaan Satu Indonesia Award 2015 bidang pendidikan. (Foto: Reza Sumantri/TEMPO)

Kehidupan sudah masuki era digital yang semakin disempurnakan oleh munculnya kecerdasan buatan. Perkembangan intelegensia manusia begitu pesat dan mempengaruhi sebagian besar kehidupan masyarakat dunia. Pendidikan adalah salah satu penunjang utama meningkatknya kualitas peradaban yang dijalani manusia. Namun, Indonesia yang merupakan negara berpenduduk terbesar ke-4 di dunia masih menyimpan sejumlah kisah pilu akan keberadaan warga yang masih tergolong tertinggal dari faktor pendidikan.

Kampung Kobrey yang terletak di Distrik Ransiki, Manokwari, Papua Barat adalah salah satu wilayah Indonesia dimana pendidikan masih menjadi faktor tertinggal. Suku Arfak yang merupakan suku asli daerah tersebut masih berada dalam kondisi yang memprihatinkan, terutama kaum wanitanya yang masih dianggap tidak perlu bersekolah tinggi karena alasan adat-istiadat. Walaupun beberapa sempat bersekolah, namun umumnya mereka putus sekolah sebelum lulus Sekolah Dasar, bahkan sebelum bisa baca tulis.

Kondisi yang kurang baik bagi kaum wanita Arfak ini perlu mendapat perhatian lebih, terutama dari para pemerhati pendidikan yang berasal dari luar Papua Barat. Seperti halnya Risna Hasanudin, seorang wanita asal Banda Neira yang secara sukarela datang ke Kampung Kobrey dan memiliki komitmen untuk membantu anak-anak serta perempuan Suku Arfak agar tidak menjadi generasi tertinggal. Upayanya ini dimulai dengan sejak tahun 2012 hingga akhirnya ia dapat mendirikan Rumah Cerdas Perempuan Arfak Papua Barat sebagai tempat menyebarkan niat mulianya pada tahun 2014.

Wanita lulusan FKIP Universitas Pattimura, Maluku ini memulai gagasan positifnya di wilayah Sorong dan Fakfak. Namun pada tahun 2014, ia secara pribadi datang ke Kampung Kobrey dan menyatakan niat baik untuk mendirikan rumah belajar kepada Kepala Kampung Kobrey saat itu, Esap Inyomusi. Niat disambut baik, Risna bahkan diberikan tempat untuk berkegiatan. Ia membantu perempuan Arfak untuk maju dengan belajar membaca, menulis, dan membuat tas Noken yang memiliki nilai jual tinggi.

Setahun setelah kegiatan yang diinisiasi Risna berjalan, banyak perempuan Arfak yang semakin cerdas dan mandiri. Mereka mampu membaca dan menulis, bahkan menuai untung dari hasil berjualan kerajinan Tas Noken. Hasil yang cukup menggembirakan ini telah membawa Risna menuju ajang Semangat Astra Terpadu Untuk (SATU) Indonesia Awards 2015 dan menjadikannya sebagai penerima apresiasi untuk kategori pendidikan.

Advertising
Advertising

Untuk informasi selengkapnya, silakan kunjungi website www.satu-indonesia.com .

BAYU SATITO / TIM INFO TEMPO

Berita terkait

Ingat, Pendaftaran SATU Indonesia Awards 2018 Segera Ditutup

22 Agustus 2018

Ingat, Pendaftaran SATU Indonesia Awards 2018 Segera Ditutup

Jika Anda adalah insan muda yang ingin berkontribusi dan bermanfaat bagi masyarakat, jangan sampai lupa mendaftar SATU Indonesia Awards 2018.

Baca Selengkapnya

Inspirasi Berharga dari Para Penerima Apresiasi SATU Indonesia Awards 2010

21 Agustus 2018

Inspirasi Berharga dari Para Penerima Apresiasi SATU Indonesia Awards 2010

Pemuda-pemudi ini adalah pelopor SATU Indonesia Awards sejak awal hingga kesembilan kalinya diselenggarakan pada 2018 ini.

Baca Selengkapnya

Undangan Pendaftaran Satu Indonesia Awards (SIA) 2018

20 Agustus 2018

Undangan Pendaftaran Satu Indonesia Awards (SIA) 2018

Undangan pendaftaran satu Indonesia awards (SIA) 2018.

Baca Selengkapnya

Menebar Inspirasi Pendidikan dengan Membangun Kemandirian

18 Agustus 2018

Menebar Inspirasi Pendidikan dengan Membangun Kemandirian

Pendidikan adalah kebutuhan dasar warga pesisir Serdang Bedagai yang penting untuk diperhatikan berbagai pihak.

Baca Selengkapnya

Ratna Mematahkan Anggapan Kutukan pada Para Penderita Kusta

17 Agustus 2018

Ratna Mematahkan Anggapan Kutukan pada Para Penderita Kusta

Penderita kusta seharusnya diberi perhatian dan pengobatan, bukan penilaian yang berujung pengucilan.

Baca Selengkapnya

Dunia Sastra bagi Masyarakat Desa

16 Agustus 2018

Dunia Sastra bagi Masyarakat Desa

Mulai dari sebuah komunitas, Heri Chandra Santosa membawa sastra untuk dapat dinikmati seluruh lapisan masyarakat.

Baca Selengkapnya

Mari Menginspirasi Bangsa dengan Karya Terbaik Anda!

15 Agustus 2018

Mari Menginspirasi Bangsa dengan Karya Terbaik Anda!

Para calon peserta diharapkan mendaftar selambat-lambatnya tanggal 22 Agustus 2018 mendatang.

Baca Selengkapnya

Manfaat Besar dari Tanaman Liar

14 Agustus 2018

Manfaat Besar dari Tanaman Liar

Hayu ingin memerangi kekurangan gizi di masyarakat dengan pemanfaatan tanaman liar.

Baca Selengkapnya

UNDANGAN PENDAFTARAN SATU INDONESIA AWARDS (SIA) 2018

13 Agustus 2018

UNDANGAN PENDAFTARAN SATU INDONESIA AWARDS (SIA) 2018

UNDANGAN PENDAFTARAN SATU INDONESIA AWARDS (SIA) 2018

Baca Selengkapnya

Bisnis Humanis yang Berbuah Manis

11 Agustus 2018

Bisnis Humanis yang Berbuah Manis

Salah satu keterbatasan yang dialami masyarakat ekonomi menengah ke bawah dalam usaha perbaikan taraf hidup adalah ketidaktersediaan modal.

Baca Selengkapnya