Lemkaji Undang Sultan Hamengkubuwono X Bahas Pembudayaan Pancasila

Senin, 14 Mei 2018 15:20 WIB

Lemkaji Undang Sultan Hamengkubuwono X Bahas Pembudayaan Pancasila

INFO NASIONAL - Lembaga Pengkajian MPR (Lemkaji) akan mengadakan Saraserahan Nasional Kebudayaan dengan tema “Kebudayaan Pancasila Sebagai Peradaban Indonesia” pada Selasa, 15 mei 2018. Menurut Ketua Lemkaji, Rully Chairul Azwar, acara yang diselenggarakan di Gedung Nusantara V, Komplek Gedung MPR/DPR/DPD, Jakarta, itu akan menghadirkan pembicara Sultan Hamengkubuwono X, Frans Magnis Suseno, Zamawi Imron, Acil Bimbo, Nyoman Nuarta, Abdul Hadi, dan budayawan lainnya.

Dalam konferensi pers, Senin, 14 Mei 2018, Rully Chairul Azwar mengatakan Indonesia memiliki Pancasila yang secara genuine nilai-nilainya digali oleh para pendiri bangsa. Dari Pancasila, menurut Rully Chairul Azwar, bangsa Indonesia memiliki modal awal pembangunan peradaban karena Pancasila adalah ideologi, falsafah dasar negara, dan jati diri bangsa. “Selain banyak budaya dan kearifan lokal yang jika dihayati dengan baik, bisa memberi kontribusi positif bagi pembangunan peradaban bangsa,” ujar Rully Chairul Azwar.

Rully Chairul Azwar menyayangkan setelah 72 tahun Indonesia berdasarkan Pancasila, nilai-nilai dasar yang ada tidak mewarnai perilaku elit dan sebagaian masyarakat. Budaya Pancasila disebut belum menjadi perilaku untuk membentuk kepribadian. Sikap dan perilaku politik serta kebijakan pembangunan malah dibentuk oleh pemikiran pragmatis jangka pendek. “Pemecahan masalah yang ada tidak berlandaskan pada nilai-nilai dasar Pancasila,” tutur pria asal Bengkulu itu.

Akibat yang demikian, solusi yang dihasilkan menjadi parsial dan tidak membentuk sistem dan budaya Pancasila. Rully Chairul Azwar mengingatkan, Pancasila pernah digagas untuk menghasilkan bangsa yang berdikari yang dielaborasi oleh Bung Karno menjadi Tri Sakti. Menjadikan Pancasila sebagai basis nilai untuk membangun bangsa yang maju menjadi penting, karena kaitan kebudayaan dengan pembangunan peradaban tidak perlu diragukan. Bagi Rully Chairul Azwar, peradaban maju dunia selalu dikaitkan dengan nilai budaya yang dianut masyarakat.

Tidak merasuknya nilai Pancasila dalam perilaku elit dan sebagaian masyarakat, menurut Rully Chairul Azwar, itu disebabkan karena merebaknya kultur munafik di mana perkataaan tidak sinkron dengan perbuatan. “Banyak aturan tetapi tidak bisa dilaksanakan, karena penegakan hukum yang lemah. Juga maraknya perilaku koruptif dan minimnya keteladanan dari kalangan pemimpin,” katanya.

Advertising
Advertising

Dari sinilah maka Lemkaji mencari jalan keluar dengan menggagas Gerakan Keteladanan Nasional pembudayaan nilai-nilai Pancasila. Untuk itu, menurut Rully Chairul Azwar, Lemkaji mendiskusikan dan mencari masalah yang ada dengan menggelar sarasehan nasional kebudayaan. (*)

Berita terkait

Prabowo dan Gibran Ikrar Sumpah Jabatan Presiden dan Wakil Presiden Oktober 2024, Pahami Isinya

2 hari lalu

Prabowo dan Gibran Ikrar Sumpah Jabatan Presiden dan Wakil Presiden Oktober 2024, Pahami Isinya

Pasca-putusan MK, pasangan Prabowo-Gibrang resmi ditetapkan KPU sebagai pemenang pemilu. Sumpah jabatan mereka akan diikrarkan pada Oktober 2024.

Baca Selengkapnya

Profil Mustika Ratu, Perusahaan Jamu dan Kecantikan yang Didirikan Mooryati Soedibyo

3 hari lalu

Profil Mustika Ratu, Perusahaan Jamu dan Kecantikan yang Didirikan Mooryati Soedibyo

Pendiri Mustika Ratu, Mooryati Soedibyo meninggal dunia dalam usia 96 tahun. Simak profil perusahaan jamu dan kecantikan tersebut berikut ini.

Baca Selengkapnya

Hari Ini 56 Tahun Lalu, Pelantikan Soeharto sebagai Presiden Gantikan Sukarno, Sukmawati Sebut Kudeta Merangkak

32 hari lalu

Hari Ini 56 Tahun Lalu, Pelantikan Soeharto sebagai Presiden Gantikan Sukarno, Sukmawati Sebut Kudeta Merangkak

Kudera merangkak disebut sebagai kudeta yang dilakukan Soeharto kepada Sukarno, apa itu?

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dukung Unhan Bentuk Program Studi S2 Hukum Keadaan Darurat

51 hari lalu

Bamsoet Dukung Unhan Bentuk Program Studi S2 Hukum Keadaan Darurat

Saat ini konstitusi Indonesia tidak memiliki pintu darurat

Baca Selengkapnya

Polri Terjunkan 1.459 Personel Amankan Aksi Dukung Hak Angket di Gedung DPR Hari Ini

51 hari lalu

Polri Terjunkan 1.459 Personel Amankan Aksi Dukung Hak Angket di Gedung DPR Hari Ini

Polri menerjunkan 1.459 personel gabungan untuk mengamankan aksi demo sejumlah elemen dukung hak angket di depan Gedung DPR/MPR hari ini.

Baca Selengkapnya

Polri Terjunkan 3.929 Personel Amankan Demo di Depan DPR Hari Ini

54 hari lalu

Polri Terjunkan 3.929 Personel Amankan Demo di Depan DPR Hari Ini

Para personel ini nantinya akan lakukan pengamanan untuk mencegah massa/peserta demo masuk ke dalam kawasan DPR atau MPR

Baca Selengkapnya

Kisah Solihin GP Rayakan Ulang Tahun Ke-80 di Unpad, Ingatkan Pentingnya Pemberantasan KKN

54 hari lalu

Kisah Solihin GP Rayakan Ulang Tahun Ke-80 di Unpad, Ingatkan Pentingnya Pemberantasan KKN

Solihin GP mengajak masyarakat kembali ke konsep dasar dalam mengelola lingkungan hidup.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Resmikan Topping Off Apartemen 'B' Residence Grogol Jakarta

55 hari lalu

Bamsoet Resmikan Topping Off Apartemen 'B' Residence Grogol Jakarta

Bambang Soesatyo mengapresiasi kiprah MGM Propertindo yang sukses melakukan topping off apartemen B Residence Grogol di Jalan Daan Mogot 97.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Buka Kejuaraan Nasional Indonesia Sentul Series of Motorsport

55 hari lalu

Bamsoet Buka Kejuaraan Nasional Indonesia Sentul Series of Motorsport

Ketua MPR RI Bamsoet Buka Kejuaraan Nasional Indonesia Sentul Series of Motorsport (ISSOM) 2024 Putaran 1 di Sentul

Baca Selengkapnya

Basarah Sebut Hak Angket dan Gugatan MK untuk Kepastian Hukum

57 hari lalu

Basarah Sebut Hak Angket dan Gugatan MK untuk Kepastian Hukum

Wakil Ketua MPR Ahmad Basarah, mengatakan, wacana hak angket yang tengah digulirkan anggota DPR, termasuk gugatan atas dugaan kecurangan Pemilu Presiden 2024 yang tersuktur, sistematis dan masif (TSM) ke Mahkamah Konstitusi untuk memberikan kepastian politik dan hukum.

Baca Selengkapnya