Bercanda Bom, 5 Penumpang Lion Air Diturunkan

Minggu, 13 Mei 2018 12:56 WIB

Kondisi pesawat Lion Air yang tergelincir di landasan pacu Bandara Djalaludin, di Kabupaten Gorontalo, Gorontalo, 29 April 2018 malam. Pesawat dengan nomor penerbangan JT 892 tergelincir dan keluar landas pacu sesaat setelah mendarat ketika hujan deras. ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin

TEMPO.CO, Tangerang - Maskapai penerbangan Lion Air menindak tegas penumpang pesawat yang melakukan gurauan bom (bomb joke) dengan menurunkan penumpang dan rombongan tersebut.

"Sesuai dengan prosedur atas sikap penumpang itu, Lion Air menurunkan (offload) penumpang berinisial ZN dan rombongannya," ujar Corporate Communications Strategic Lion Air Group Danang Mandala Prihantoro dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo, Ahad, 13 Mei 2018.

Baca: Erupsi Gunung Merapi, Lion Air Belum Akan Alihkan Penerbangan

ZN dan rombongan yang berjumlah empat orang beserta 10 bagasi merupakan penumpang pesawat Lion Air JT 618 rute Bandara Soekarno-Hatta (Soetta)-Pangkal Pinang. Dia harus menjalani pengamanan dan proses penyelidikan lebih lanjut di aviation security.

Candaan soal bom ini dilakukan ZN saat pesawat Lion Air dengan penerbangan nomor JT 618 akan bertolak dari Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng, Tangerang (CGK), menuju Bandar Udara Depati Amir, Pangkalpinang, Bangka (PGK), pada Sabtu, 12 Mei 2018, pukul 15.50.

Advertising
Advertising

"ZN, seorang penumpang laki-laki yang ketika proses masuk ke pesawat (boarding), menyebutkan kata ‘bom’ ke salah satu awak kabin (flight attendant/FA)," kata Danang.

Untuk menjamin keselamatan, keamanan, dan kenyamanan penerbangan, pilot beserta seluruh kru berkoordinasi dengan menjalankan prosedur tindakan menurut standar penanganan ancaman bom (standard security bomb threat procedures).

Lion Air, kata Danang, melakukan proses pengecekan ulang seluruh penumpang dan barang bawaan. Sebanyak 148 penumpang dewasa, dua bayi, barang bawaan, beserta bagasinya, harus melalui tahapan pengecekan ulang kembali (screening).

Baca: Erupsi Merapi, Enam Penerbangan Lion Air Group Terganggu

Dengan kerja sama antara awak pesawat, petugas layanan di darat (ground handling) dan petugas keamanan (aviation security/avsec), proses pemeriksaan bisa diselesaikan. "Hasilnya adalah tidak ditemukan barang bukti berupa bom dan benda lain yang mencurigakan, yang dapat berpotensi mengancam keselamatan dan keamanan penerbangan," kata Danang.

Setelah pemeriksaan ulang dilakukan, Lion Air JT 618 telah diberangkatkan dengan jadwal terbaru pukul 16.40 WIB dari jadwal penerbangan semula pukul 15.50 WIB dan telah mendarat di Pangkalpinang pada 17.40 WIB.

Kejadian tersebut berdampak pada keterlambatan dan penundaan terbang dari Pangkalpinang ke Cengkareng dan Cengkareng menuju Bandar Udara Radin Inten II, Tanjung Karang, Lampung (TKG).

Pihak Lion Air menyerahkan ZN dan rombongannya ke avsec Angkasa Pura II cabang Soekarno-Hatta, otoritas bandar udara, serta pihak berwenang.

Berita terkait

Terpopuler: Kemenperin akan Panggil Manajemen Sepatu Bata, Zulhas Sebut Pelaku Usaha Jastip Wajib Ikut Aturan

1 jam lalu

Terpopuler: Kemenperin akan Panggil Manajemen Sepatu Bata, Zulhas Sebut Pelaku Usaha Jastip Wajib Ikut Aturan

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) akan memanggil manajemen PT Sepatu Bata Tbk., imbas penutupan pabrik alas kaki itu di Purwakarta, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

13 jam lalu

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

Siapa pemilik merek sepatu Bata yang pabriknya tutup di Purwakarta?

Baca Selengkapnya

Belajar dari Delay 5 Jam Lion Air Surabaya-Banjarmasin, Apa Saja Hak Penumpang?

14 jam lalu

Belajar dari Delay 5 Jam Lion Air Surabaya-Banjarmasin, Apa Saja Hak Penumpang?

Jika Anda mengalami keterlambatan atau delay seperti penumpang Lion Surabaya-Banjarmasin, ini hak penumpang sesuai Peraturan Menhub

Baca Selengkapnya

Delay 5 Jam, Penumpang Lion Air SUB-BDJ Desak Kompensasi Rp 300 Ribu

1 hari lalu

Delay 5 Jam, Penumpang Lion Air SUB-BDJ Desak Kompensasi Rp 300 Ribu

Pesawat Lion Air JT 316 rute Surabaya-Banjarmasin delay selama lima jam karena menunggu kedatangan pesawat Lion Air dari Batam.

Baca Selengkapnya

Insiden-insiden yang Menggerus Reputasi Boeing

3 hari lalu

Insiden-insiden yang Menggerus Reputasi Boeing

Banyak insiden yang menggerus reputasi Boeing sebagai produsen pesawat terkemuka di dunia, yang terakhir adalah kematian seorang pelapor.

Baca Selengkapnya

Temuan Mortir Buatan Yugoslavia di Kalideres, Polisi: Masih Aktif

14 hari lalu

Temuan Mortir Buatan Yugoslavia di Kalideres, Polisi: Masih Aktif

Mortir itu ditemukan oleh seorang warga Kamal, Kalideres yang hendak mencuci kaki di keran air depan rumahnya.

Baca Selengkapnya

Lebih dari Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Aparat Sebut Ada Kendala di Lapangan

14 hari lalu

Lebih dari Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Aparat Sebut Ada Kendala di Lapangan

Pemerintah masih terus mengupayakan pembebasan Pilot Susi Air, Philips Mark Mehrtens. Belum ada perkembangan signifikan.

Baca Selengkapnya

Erupsi Gunung Ruang Tutup Bandara Sam Ratulangi, Grup Lion Air Batalkan 27 Penerbangan

15 hari lalu

Erupsi Gunung Ruang Tutup Bandara Sam Ratulangi, Grup Lion Air Batalkan 27 Penerbangan

Grup Lion Air batalkan 27 penerbangan dari dan ke Manado imbas Bandara Sam Ratulangi masih ditutup karena erupsi Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

Pesawat Lion Group Kembali Beroperasi untuk Rute Ternate, Pastikan Kondisi Aman Pasca Erupsi Gunung Ruang

16 hari lalu

Pesawat Lion Group Kembali Beroperasi untuk Rute Ternate, Pastikan Kondisi Aman Pasca Erupsi Gunung Ruang

Saat ini wilayah penerbangan di Bandara Sultan Babullah Ternate dalam kondisi aman dan terbebas dari pengaruh abu vulkanik bekas erupsi Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Prediksi Ekonom Soal Politisasi Bansos, Sejumlah Penerbangan Lion Grup Dibatalkan

16 hari lalu

Terkini Bisnis: Prediksi Ekonom Soal Politisasi Bansos, Sejumlah Penerbangan Lion Grup Dibatalkan

Apakah MK akan membenarkan adanya politisasi bantuan sosial (bansos) dalam putusan sidang sengketa Pilpres 2024?

Baca Selengkapnya