160 Pendaki Gunung Merapi Telah Dievakuasi dalam Kondisi Selamat

Jumat, 11 Mei 2018 16:07 WIB

Gunung Merapi setelah bereupsi usai terjadi letusan freatik yang terlihat dari desa Donoharjo, dekat Yogyakarta, 11 Mei 2018. Letusan yang terjadi di Gunung Merapi adalah freatik, yaitu letusan gas atau embusan asap dan material yang dipicu oleh tekanan gas yang berada di bawah permukaan. REUTERS/Dwi Oblo

TEMPO.CO, Jakarta - Semua pendaki Gunung Merapi sudah dievakuasi turun melalui jalur Selo, Kabupaten Boyolali. "Sampai pukul 15.15, dari jumlah total 160 pendaki, semuanya sudah turun dalam kondisi selamat," kata Kepala Kepolisian Resor Boyolali Ajun Komisaris Aries Andhi pada Jumat sore, 11 Mei 2018.

Dari 160 pendaki tersebut, Aries mengatakan, hanya ada sekitar delapan orang yang mengalami luka ringan, seperti lecet dan memar. Luka ringan itu diduga akibat terpeleset atau jatuh saat mereka tergesa turun setelah mengetahui adanya letusan freatik pada pagi tadi. "Mereka sudah mendapat penanganan dari tim kesehatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Boyolali," kata Aries.

Baca juga: Warga Lereng Gunung Merapi Sempat Panik Saat Erupsi Freatik

Petugas Pengamat Gunung Merapi Pos Pengamatan Jrakah di wilayah Selo, Boyolali, Yulianto, mengatakan erupsi freatik yang terjadi pada pukul 07.40 bersifat normal. "Letusan tadi sifatnya temporer saja. Setelah itu, aktivitas Merapi kembali normal seperti biasa," kata Yulianto.

Yulianto mengatakan letusan freatik tadi pagi hanya terjadi satu kali dengan durasi sekitar lima menit. Setelah itu, dari pantauan closed-circuit television CCTV, thermal, dan seismik puncak Merapi, tidak tampak adanya aktivitas susulan. Menurut dia, setelah erupsi besar Merapi pada 2010, sudah terjadi tujuh kali erupsi freatik karena adanya perubahan karakteristik gunung.

Perubahan yang dimaksud adalah adanya kaldera atau kawah berdiameter sekitar 400 meter dan kedalaman 150 meter, juga mempunyai kubah lava yang kecil dan tidak aktif. Karena tidak punya kubah lava, pelepasan gas dari perut salah satu gunung api teraktif di Indonesia itu makin bebas, tidak tersumbat. "Pelepasan akumulasi gas itulah yang menimbulkan erupsi freatik seperti tadi pagi," kata Yulianto.

Baca juga: Letusan Freatik, Jalur Pendakian Gunung Merapi Ditutup

Dalam video viral saat letusan terjadi, para pendaki terlihat tengah bersantai dan memasak saat Gunung Merapi mengeluarkan letusan freatiknya. Setelah letusan terjadi, dalam CCTV terlihat masih ada pendaki yang berada di Pos Pasar Bubrah.

Advertising
Advertising

Berita terkait

Monyet Ekor Panjang Muncul di Pemukiman Sleman yang Berjarak 10 KM dari Gunung Merapi

15 jam lalu

Monyet Ekor Panjang Muncul di Pemukiman Sleman yang Berjarak 10 KM dari Gunung Merapi

Memasuki bulan kemarau awal Mei ini, warga di Dusun Rejodani, Sariharjo, Ngaglik, Sleman Yogyakarta dikagetkan dengan kemunculan sejumlah monyet ekor panjang

Baca Selengkapnya

Cerita dari Kampung Arab Kini

15 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

Libur Lebaran Hampir Selesai, Sleman Siapkan Sederet Event untuk Dongkrak Jumlah Wisatawan

22 hari lalu

Libur Lebaran Hampir Selesai, Sleman Siapkan Sederet Event untuk Dongkrak Jumlah Wisatawan

Sleman menggelar sejumlah atraksi, mulai dari kesenian tradisional hingga pentas musik pada 13 hingga 15 April 2024.

Baca Selengkapnya

Pasar Takjil Lereng Gunung Merapi Disiapkan Jadi Embrio Festival Kuliner Libur Lebaran

37 hari lalu

Pasar Takjil Lereng Gunung Merapi Disiapkan Jadi Embrio Festival Kuliner Libur Lebaran

Pasar takjil di Kaliurang lereng Gunung Merapi akan diubah menjadi Festival Kuliner Kaliurang selama libur Lebaran.

Baca Selengkapnya

Banyak Jalur Rawan di Sleman Yogyakarta, Jembatan Lereng Merapi Diusulkan Dihapus dari Google Maps

38 hari lalu

Banyak Jalur Rawan di Sleman Yogyakarta, Jembatan Lereng Merapi Diusulkan Dihapus dari Google Maps

Pemudik dan wisatawan diminta cermat memilih jalur yang aman saat ke Sleman, Yogyakarta, tak semata mengandalkan Google Maps.

Baca Selengkapnya

Awan Hujan Minim, Kondisi Perairan Selatan Yogyakarta Juga Diprediksi Lebih Ramah Pekan Ini

47 hari lalu

Awan Hujan Minim, Kondisi Perairan Selatan Yogyakarta Juga Diprediksi Lebih Ramah Pekan Ini

Wisatawan yang berencana melancong ke Yogyakarta pekan ini diprediksi dapat menikmati kondisi cuaca yang lebih cerah dibanding pekan lalu.

Baca Selengkapnya

Erupsi Gunung Merapi: Jarak Luncur Awan Panas Melebihi Kebiasaan

4 Maret 2024

Erupsi Gunung Merapi: Jarak Luncur Awan Panas Melebihi Kebiasaan

Gunung Merapi kembali mengeluarkan awan panas. Tiga dari tujuh awan panas guguran tadi sore jarak luncurnya melampaui 2.000 meter.

Baca Selengkapnya

Erupsi Gunung Merapi Kembali Mengeluarkan Awan Panas

4 Maret 2024

Erupsi Gunung Merapi Kembali Mengeluarkan Awan Panas

Gunung Merapi kembali erupsi dan mengeluarkan awan panas guguran sebanyak tujuh kali pada Senin sore. Awan panas menuju arah barat daya.

Baca Selengkapnya

Libur Akhir Pekan di Lereng Merapi, Perhatikan Catatan BPPTKG dan Rekomendasi Daerah Aman

2 Maret 2024

Libur Akhir Pekan di Lereng Merapi, Perhatikan Catatan BPPTKG dan Rekomendasi Daerah Aman

Destinasi destinasi di lereng Merapi menjadi salah satu favorit wisatawan saat berakhir pekan.

Baca Selengkapnya

Sambut Hari Raya Nyepi 1946 Caka, Upacara Giri Kerti Digelar Di Kaliurang

24 Februari 2024

Sambut Hari Raya Nyepi 1946 Caka, Upacara Giri Kerti Digelar Di Kaliurang

PHDI menggelar Upacara Giri Kerti untuk menyambut Hari Raya Nyepi 1946 Caka, di Kaliurang Park, Hargobinangun, Pakem, Sleman

Baca Selengkapnya