TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) memimpin acara pemusnahan sekitar 2,64 ton sabu hasil sitaan Badan Narkotika Nasional (BNN) dan Kepolisian RI di Monumen Nasional, Jakarta, Jumat, 4 Mei 2018. Ia menaksir pemusnahan sabu ini dapat menyelamatkan sekitar 13 juta orang.

Namun, JK mengingatkan bahwa bahaya narkoba tetap mengintai. "Karena yang lolos masih lebih banyak dibanding yang ditangkap," kata JK. Dia mengajak semua pihak untuk bekerja sama mencegah dan melawan narkotika.

Baca: BNN Sita 20 Kilogram Sabu dari Tiga Kurir

BNN dan Polri masing-masing menangkap empat tersangka tindak pidana narkotika. BNN bekerja sama dengan TNI Angkatan Laut dan Direktorat Jenderal Bea Cukai menangkap empat tersangka yang juga warga negara Taiwan itu.

Keempat tersangka awalnya ditangkap karena diduga melanggar Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan dan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran. Petugas menyita kapal ikan KM Sunrise Glory milik mereka di Selat Philip di perairan Batam, Rabu, 7 Februari 2018.

Baca: Polisi Tangkap Pengedar Sabu Pakai Bungkus Kopi Instan dan Permen

Saat diperiksa, petugas menemukan 41 karung berisi 1.019 bungkus sabu dengan berat total 1,037 ton. Sabu tersebut disembunyikan di dalam palka bagian belakang kapal.

Sementara itu, Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri dan Direktorat Jenderal Bea Cukai mengungkap tindak pidana narkotika pada 20 Februari 2018. Petugas menangkap empat tersangka warga negara Cina dengan barang bukti seberat 1,622 ton.

Kepala BNN Heru Winarko, yang turut hadir mendamping JK, mengatakan delapan tersangka yang ditangkap sudah menjalani proses hukum. "Mereka akan dijatuhi hukuman mati," kata Heru.