Survei Indikator: AHY Diunggulkan Mendampingi Jokowi

Reporter

Imam Hamdi

Editor

Amirullah

Jumat, 4 Mei 2018 07:41 WIB

Ketua Kogasma Pemenangan Pilkada Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) berdialog dengan berbagai komunitas dan generasi muda di Kafe Rolag, Sidoarjo, 1 April 2018. AHY melakukan safari politik di Jawa Timur dengan menghadiri berbagai acara termasuk ziarah ke makam Gus Dur. Foto: Kogasma Partai Demokrat

TEMPO.CO, Jakarta - Survei Indikator Politik Indonesia menemukan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai kandidat calon presiden Joko Widodo (Jokowi) yang tertinggi untuk dipilih. Hal itu terlihat dari hasil survei mengenai dinamika elektoral jelang pemilihan presiden dan legislatif 2019, yang dilakukan pada 25-31 Maret 2018.

"Dari 19 nama yang kami sodorkan, AHY berada di urutan satu sebagai tokoh yang diunggulkan untuk mendampingi Jokowi," kata Direktur Eksekutif Indikator Burhanuddin Muhtadi saat merilis survei tersebut di kantornya, Jakarta, Kamis, 3 Mei 2018. Pada survei tersebut AHY unggul dengan prosentase 16,2 persen.

Baca: AHY Disebut Bisa Jadi Calon Wapres Ideal untuk Semua Capres

Selain AHY, nama lain yang diunggulkan, yaitu Anies Baswedan 13 persen, Gatot Nurmantyo 7 persen, Sri Mulyani 6,1 persen, Mahfud Md. 5 persen dan nama lainnya. Nama AHY juga tetap bercokol di puncak dari 11 nama yang kembali disodorkan. "Bahkan prosentasenya lebih tinggi mencapai 22,4 persen untuk AHY, dari 11 nama yang disodorkan."

Sedangkan, nama AHY berada di urutan kedua untuk mendampingi ketua umum Gerindra Prabowo Subianto dari survei di Jawa Barat. Responden, kata dia, lebih memilih Anies Baswedan untuk mendampingi Prabowo.

Advertising
Advertising

Dari hasil survei tersebut, Anies mendapatkan dukungan 15,1 persen, disusul AHY 10,8 persen, Gatot Nurmantyo 10,1 persen, Ridwan Kamil 8,7 persen, Ahmad Heryawan 4,7 persen dan nama lainnya.

Baca: Survei Cyrus: AHY yang Terkuat Sebagai Calon Wapres Jokowi

Dari survei Indikator yang dilakukan di Jawa Tengah, Anies Baswedan juga menempati urutan pertama sebagai cawapres untuk mendampingi Prabowo dengan persentase 15,4 persen, disusul AHY 13,7 persen, Sri Mulyani 11,6 persen, Gatot Nurmantyo 7,7 persen dan sejumlah nama lainnya.

"Dari survei ini terlihat AHY lebih diunggulkan untuk mendampingi Jokowi, dan Anies untuk Prabowo," ujarnya. "AHY diunggulkan karena dalam dua tahun ini sering terlihat."

Survei ini dilakukan pada 25-31 Maret 2018 dengan responden sebanyak 1.200 orang. Margin of error sekitar 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen dengan asumsi simple random sampling. Sementara untuk survei Provinsi Jawa Barat dan Jawa Tengah jumlah sampel masing-masing 800 responden, dengan Margin of error sekitar 3,5 peraen.

Populasi survei ini adalah seluruh warga negara lndonesia yang yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau sudah menikah ketika survei dilakukan.

Dari populasi itu dipilih secara random menggunakan metode multistage random sampling. Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih.

Quality control herhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20 persen dari total sampel oleh supervisor dengan kembaii mendatangi responden terpilih (spot check). Dalam quality control tidak ditemukan kesalahan berarti.

Berita terkait

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

3 menit lalu

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

Pemerintah akhirnya mengesahkan UU Desa terbaru yang telah diteken Jokowi dan diwacanakan perubahannya sejak Mei 2022. Apa saja aturan barunya?

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Buat Presidential Club, Tanggapan Jokowi hingga Pengamat Politik

29 menit lalu

Prabowo Ingin Buat Presidential Club, Tanggapan Jokowi hingga Pengamat Politik

Prabowo Subianto berkeinginan membuat klub kepresidenan atau presidential club

Baca Selengkapnya

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

42 menit lalu

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

Permintaan para kepala desa agar masa jabatannya ditambah akhirnya dikabulkan pemerintah. Samakah hasilnya dengan UU Desa?

Baca Selengkapnya

Perjalanan Ubah Regulasi Masa Jabatan Kepala Desa di UU Desa, Setelah Unjuk Rasa Menjelang Pemilu 2024

3 jam lalu

Perjalanan Ubah Regulasi Masa Jabatan Kepala Desa di UU Desa, Setelah Unjuk Rasa Menjelang Pemilu 2024

Masa jabatan kepala desa akhirnya diperpanjang dari 6 tahun menjadi 8 tahun. Beleid gres itu tertuang dalam UU Desa yang diteken Jokowi.

Baca Selengkapnya

Ragam Tanggapan atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

4 jam lalu

Ragam Tanggapan atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Prabowo ingin menjaga silaturahmi kebangsaan dan menjadi teladan lewat presidential club.

Baca Selengkapnya

Jokowi Soal Susunan Kabinet Prabowo: Kalau Enggak Diminta Saran tapi Ikut Nimbrung, Enggak Boleh

11 jam lalu

Jokowi Soal Susunan Kabinet Prabowo: Kalau Enggak Diminta Saran tapi Ikut Nimbrung, Enggak Boleh

Menurut Jokowi, berbagai masukan tentang susunan kabinet mendatang itu boleh diberikan jika Prabowo meminta.

Baca Selengkapnya

Progres Pembangunan Bandara VVIP IKN Sudah 18 Persen, Diklaim Tak Ada Masalah Lahan

12 jam lalu

Progres Pembangunan Bandara VVIP IKN Sudah 18 Persen, Diklaim Tak Ada Masalah Lahan

Ketua Satgas Pembangunan Infrastruktur IKN memastikan tidak ada permasalahan lahan untuk pembangunan runway Bandara VVIP di ibu kota.

Baca Selengkapnya

Jokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan

12 jam lalu

Jokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan

Presiden Joko Widodo alias Jokowi buka suara soal kelanjutan rencana pemerintah memberi insentif untuk mobil hybrid.

Baca Selengkapnya

Nadiem Berterima Kasih ke Jokowi atas Dukungan terhadap Merdeka Belajar

12 jam lalu

Nadiem Berterima Kasih ke Jokowi atas Dukungan terhadap Merdeka Belajar

Nadiem mengatakan, semua keberhasilan gerakan Merdeka Belajar selama ini berkat dukungan dan arahan dari Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Kapasitas Produksi Motor Listrik di RI 1,6 Juta Unit, Baru Tercapai 100 Ribu Unit

13 jam lalu

Jokowi Sebut Kapasitas Produksi Motor Listrik di RI 1,6 Juta Unit, Baru Tercapai 100 Ribu Unit

Presiden Jokowi menyebut Indonesia memiliki peluang pasar yang besar untuk mengembangkan ekosistem kendaraan motor listrik. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya