Hari Buruh Internasional atau yang dikenal dengan May Day yang jatuh pada 1 Mei tidak hanya dirayakan dengan aksi penggalangan massa dan orasi. MARIA FRANSISCA
TEMPO.CO, Jakarta - Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) menyerukan agar buruh harus menjadikan peringatan May Day sebagai momentum mawasdiri. Sikap ini perlu untuk memperbaiki kualitas bekerja ke depan.
"Bagaimana bekerja lebih sungguh- sungguh, lebih profesional, lebih berkualitas, semakin bagus hubungan dengan perusahaan, industri, lembaga dimana masing -masing bekerja," ujar Sekretaris Jenderal ICMI Mohammad Jafar Hafsah dalam keterangan tertulisnya, Selasa 1 Mei 2018.
Pada peringatan Hari Buruh 1 Mei 2018, Jafar meminta kalangan buruh untuk tetap idealis dengan tugas profesinya. Terutama dalam keorganisasianya untuk memperjuangkan hak-hak serta kesejahteraan buruh."Buruh dan organisasinya harus menjaga profesionalitas, jangan sampai terjebak dalam dinamika politik praktis," ujar.
Menurut Jafar, perjuangan buruh akan pudar jika pergerakan buruh sudah ditunggangi oleh kepentingan politik praktis. Indonesia adalah negara yang mempunyai jumlah penduduk berstatus buruh yang cukup tinggi. Dalam peringatan May Day ini ia berharap pemerintah harus lebih memperhatikan kesejahteraan rakyat, dengan mengontrol perusahaan, industri dan lembaga usaha lainnya dalam memperlakukan buruh dengan baik.
Kementan dan ICMI Percepat Tanam untuk Tingkatkan Produksi Nasional
2 hari lalu
Kementan dan ICMI Percepat Tanam untuk Tingkatkan Produksi Nasional
Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) siap berkolaborasi mempercepat tanam guna mendapatkan produksi yang maksimal.