KSPI Ajukan Menteri Tenaga Kerja Jika Prabowo Terpilih Presiden

Reporter

Caesar Akbar

Editor

Juli Hantoro

Rabu, 2 Mei 2018 06:06 WIB

Wakil Ketua DPR Fadli Zon memberikan sambutan saat aksi May Day di Istora Senayan, Jakarta, 1 Mei 2018. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia atau KSPI secara resmi mengusung Prabowo Subianto sebagai calon presiden 2019-2024. Dalam pernyataan dukungan di Hari Buruh atau May Day pada 1 Mei 2018, Presiden KSPI Said Iqbal mengajukan nama Menteri Tenaga Kerja dari kalangan buruh jika kelak Prabowo terpilih sebagai presiden.

Namun, dia membantah pengajuan posisi itu sebagai 'jatah' atas dukungan kelompoknya kepada Ketua Umum Gerindra itu.

"Itu bukan jatah. Wajar di seluruh dunia kalau kita lakukan kontrak politik, lalu ada orang dari buruh yang bisa mengawal kontrak politik itu," kata Iqbal selepas kelompoknya mendeklarasikan dukungan kepada Prabowo Subianto untuk maju menjadi capres dalam Pemilu 2019.

Baca juga: KSPI Ajukan 10 Tuntutan saat Dukung Prabowo Jadi Capres

Iqbal mengatakan usulannya itu adalah untuk menjamin kepentingan buruh. Menurut dia, buruh punya kepentingan untuk menjamin sepuluh tuntutan rakyat yang diajukan KSPI bisa dipenuhi oleh Prabowo bila menjadi presiden kelak.

Advertising
Advertising

"Jadi secara tegas, kami kepada Bapak Prabowo, bila Allah berkehendak dan rakyat memilih beliau jadi pemimpin RI, menteri tenaga kerja berasal dari serikat buruh," kata Iqbal.

Iqbal berujar adalah hal yang lazim bahwa kementerian yang mengurusi soal buruh dan pekerja dikepalai oleh perwakilan dari serikat buruh. Dia mengambil contoh di Jerman dan Amerika Serikat yang memiliki menteri yang berasal dari konfederasi serikat buruh. "Tentang nama belum kami putuskan."

Dia menuturkan telah mendiskusikan hal tersebut. "Bahkan Pak Prabowo menawarkan bila Persatuan Guru RI bisa mendukung beliau, Pak Prabowo mempertimbangkan," kata dia. "Belum pernah guru PGRI menjadi menteri pendidikan."

KSPI resmi mendeklarasikan dukungan politiknya kepada Prabowo Subianto. Hal itu disampaikan di Istora Senayan, Jakarta, Selasa, 1 Mei 2018, sebagai bagian dari rangkaian peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day.

Baca juga: Hadiri May Day di Istora, Prabowo Disambut Halo-halo Bandung

Dukungan kepada Prabowo Subianto itu diberikan setelah mantan Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus itu sepakat menandatangani kontrak politik yang berisikan sepuluh tuntutan buruh dan rakyat alias Sepultura. Dalam kontrak itu termaktub bahwa Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia, Organisasi Serikat Pekerja, Organisasi buruh, Pekerja honor, Pedagang kaki lima, dan organisasi Gerakan sosial lainnya berjanji mendukung Prabowo Subianto sebagai Presiden Republik Indonesia periode 2019-2024.

"Dan karenanya pihak kedua bersungguh-sungguh mengkonsolidasikan kekuatan organisasi dan seluruh anggotanya untuk memenangkan Prabowo Subianto sebagai Presiden Republik Indonesia 2019-2024 melalui kampanye," seperti dibacakan Prabowo Subianto dalam penandatanganan kontrak politik antara dirinya dan KSPI.

Sebelumnya, Said Iqbal mengatakan, hanya Prabowo yang berkomitmen menjalankan 10 tuntutan buruh dan rakyat atau disebut Sepultura. "Karena itu, buruh KSPI secara bulat akan memberikan dukungan kepada beliau menjadi presiden periode 2019-2024," kata Said.

Berita terkait

Presidential Club Bentukan Prabowo Bisa Buka Peluang Jokowi Cawe-cawe di Pemerintahan Mendatang?

46 menit lalu

Presidential Club Bentukan Prabowo Bisa Buka Peluang Jokowi Cawe-cawe di Pemerintahan Mendatang?

Adapun rencana membentuk Presidential Club diungkap oleh juru bicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak.

Baca Selengkapnya

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

54 menit lalu

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Anggota DPR Saleh Partaonan Daulay menilai perlu usaha dan kesungguhan dari Prabowo untuk menciptakan presidential club.

Baca Selengkapnya

Habiburokhman Sebut Ide Prabowo Bikin Presidential Club Sudah Sejak 2014

1 jam lalu

Habiburokhman Sebut Ide Prabowo Bikin Presidential Club Sudah Sejak 2014

Prabowo disebut memiliki keinginan untuk secara rutin bertemu dengan para presiden sebelum dia.

Baca Selengkapnya

Muhammadiyah Klaim Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo soal Kursi Menteri

1 jam lalu

Muhammadiyah Klaim Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo soal Kursi Menteri

Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti menanggapi soal jatah kursi menteri di Kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Dahnil Anzar Yakin Prabowo Bisa Cairkan Komunikasi Jokowi-Megawati-SBY

2 jam lalu

Dahnil Anzar Yakin Prabowo Bisa Cairkan Komunikasi Jokowi-Megawati-SBY

Dahnil menilai Prabowo punya kemampuan untuk menghubungkan mereka.

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Gibran Kompak Bilang Begini soal Wacana Presidential Club Usulan Prabowo

2 jam lalu

Jokowi dan Gibran Kompak Bilang Begini soal Wacana Presidential Club Usulan Prabowo

Wacana presidential club yang sebelumnya disampaikan Juru Bicara Prabowo mendapat respond dari Jokowi dan Gibran.

Baca Selengkapnya

Muhammadiyah Buka Suara soal Jatah Kursi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

2 jam lalu

Muhammadiyah Buka Suara soal Jatah Kursi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Abdul Mu'ti mengaku pihaknya akan mendegasikan kadernya dengan senang hati apabila Muhammadiyah diberi amanah oleh Prabowo.

Baca Selengkapnya

Bagi-bagi Jatah Menteri di Kabinet Prabowo

3 jam lalu

Bagi-bagi Jatah Menteri di Kabinet Prabowo

Ia punya waktu hingga Oktober untuk menimbang dan menyusun kabinet Prabowo dalam pemerintahannya.

Baca Selengkapnya

Gerindra dan Demokrat Respons Luhut soal 'Orang Toxic' Gabung Pemerintahan Prabowo

3 jam lalu

Gerindra dan Demokrat Respons Luhut soal 'Orang Toxic' Gabung Pemerintahan Prabowo

Partai Demokrat dan Partai Gerindra respons begini soal Luhut yang meminta Prabowo untuk tidak membawa 'orang toxic' ke kabinetnya.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Bentuk Presidential Club, Apa Kata Para Pengamat?

3 jam lalu

Prabowo Ingin Bentuk Presidential Club, Apa Kata Para Pengamat?

Beberapa pengamat memandang pembentukan Presidential Club yang direncanakan oleh Prabowo sebagai hal positif. Namun ada hal yang juga perlu diperhatikan.

Baca Selengkapnya