Wiranto Ajak KTT Rusia Antisipasi Pola Baru Penyebaran Paham ISIS
Reporter
Muhammad Hendartyo
Editor
Endri Kurniawati
Kamis, 26 April 2018 10:42 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto mengajak peserta Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) di Rusia bekerja sama menangkal pola baru penyebaran paham radikal dari para ektremis ISIS. Peserta KTT diharapkan bersama-sama memperkuat upaya hukum, berbagi informasi dan data inteligen, mengontrol daerah perbatasan dan teknologi siber melalui berbagai mekanisme kerja sama internasional.
“Mari bersama-sama memperkuat upaya dalam mencegah dan membasmi terorisme dengan memperkuat kerja sama baik secara bilateral, regional, maupun internasional.” Wiranto menyampaikannya dalam keterangan tertulis di Sochi, Rusia, 26 April 2018.
Baca:
Wiranto Buktikan ISIS Gagal Bangun Kekuatan ...
3 Langkah Menkopolhukam Wiranto Perangi ...
Menurut Wiranto perkembangan teknologi informasi dan komunikasi menyebabkan terjadinya perubahan pola penyebaran paham radikal dari ektremis ISIS. Sebelumnya pola penyebaran secara terpusat dengan mengadakan pertemuan tertutup dengan jumlah pengikut terbatas atau convergence.
Namun, kata Wiranto dalam KTT yang membahas masalah keamanan global, kini semua berubah menjadi lebih tersebar dan bervariasi dengan memanfaatkan media sosial seperti Twitter, Telegram, Facebook, dan Whatsapp atau divergence. Hal ini Wiranto sampaikan dalam pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi yang membahas masalah keamanan global.
"Mereka juga memodifikasi pola strategi dalam melancarkan serangan teror," kata Wiranto.
Baca juga:
100 Anggota ISIS Menyerah di Suriah, Wiranto ...
Wiranto Sebut Pemerintah Antisipasi Divergensi ...
Wiranto mengatakan sebelumnya, ISIS melakukan serangan sebagai sebuah organisasi. Namun, kini serangan-serangan itu muncul dalam unit yang lebih kecil, bahkan atas inisiasi sendiri atau lone wolf.
Strategi sudah semakin sering dilakukan oleh organisasi teror untuk mengamankan jaringan serta untuk meningkatkan taktik pola serangan mereka. Selain itu, kata Wiranto, strategi dan taktik mereka didukung oleh teknologi finansial modern. Transaksi finansial yang dilakukan oleh organisasi teror itu menjadi lebih canggih dan sulit dilacak. “Kita semua harus lebih bersiap dengan memperkuat kerja sama berkelanjutan.”