Kisah Anak Satpam Meraih Gelar Doktor Bidang Pariwisata di UGM

Kamis, 19 April 2018 22:48 WIB

Retnaningtyas Susanti, 33 tahun, anak Satpam UGM Yogyakarta Teguh Tuparman meraih gelar doktor pariwisata UGM. Retnaningtyas diwisuda, Kamis, 19 April 2018. (dok. Humas UGM)

TEMPO.CO, Yogyakarta - ”Saya bekerja di tempat orang-orang pintar. Saya ingin anak saya nanti jadi seperti orang-orang ini,” kata Teguh Tuparman, seorang satpam Universitas Gadjah Mada atau UGM Yogyakarta.

Kalimat itu terucap dari seorang bapak yang anaknya diwisuda menjadi doktor atau S3. Anak Teguh, Retnaningtyas Susanti, 33 tahun, diwisuda sebagai doktor di bidang pariwisata di Ghra Saba Pramana, Kamis, 19 April 2018.

Baca:
UGM Menerima 2.141 Calon Mahasiswa Melalui SNMPTN 2018

Dengan seragam lengkap Pusat Keamanan Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan (PK4L), Teguh dengan bangga mengantarkan puterinya diwisuda. Ia berkisah, sewaktu kecil Tyas sering diajak kerja di lingkungan kampus UGM. Ia sangat ingin anaknya kelak menjadi orang yang pintar seperti para dosen UGM.

Ia masih mengingat saat-saat membawa Tyas ke tempat kerjanya dan mengajaknya ikut berpatroli pada akhir pekan. Sambil patroli ke setiap fakultas, Teguh berkeinginan anaknya bisa kuliah di salah satu gedung kampus itu.

Setelah lulus sekolah menengah atas, ternyata anaknya berhasil masuk jurusan Antropologi. Dengan gaji pas-pasan, Teguh membiayai kuliah putrinya. Setelah lulus S1, Tyas pun meneruskan kuliah S2 di bidang Pariwisata. “Untuk biaya kuliah sering utang," kata Tegug yang telah 33 tahun menjadi satpam di UGM.

Simak:
UGM Usulkan Sardjito Pahlawan Nasional

Tyas yang kini menjadi dosen di Universitas Andalas, Padang, Sumatera Barat, memang cerdas. Di jenjang S1 bisa ditempuh hanya selama 3 tahun 7 bulan. Setelah lulus ia sempat bekerja sebagai peneliti di Pusat Studi Kebijakan dan Kependudukan (PSKK) UGM.

Dua tahun setelah lulus dengan gelar sarjana, ia memutuskan untuk kembali melanjutkan studinya di jenjang S2. Biaya kuliah sempat menjadi kendala karena adik-adiknya juga butuh biaya sekolah. “Saya kuliah S1, bapak mendukung penuh. Awalnya saya tidak yakin bisa kuliah, bapak yakinkan bahwa saya bisa kuliah. Waktu saya mau S2 Bapak tidak bisa membiayai lagi karena adik-adik saya juga masih sekolah semua,” kata Tyas.

Tyas pun
bertekad membiayai sendiri kuliahnya. Berbagai pekerjaan sampingan pernah ia tekuni demi mencari penghasilan tambahan, mulai dari bekerja di warung kopi hingga berjualan. Salah satu bisnis yang ditekuni adalah jualan buah salak di kampus UGM.

Lihat:
Dosen UGM Bantah Bikin Tulisan Soal Jalur Penghafal Kitab Suci

Tyas mendapat gelar master bidang pariwisata pada 2011. Setelah itu menjadi dosen di Universitas Andalas. Pada 2013, ia mengambil kuliah S3 di bidang yang sama. “Ada beasiswa dari Kementerian Ristek Dikti,” kata dia.

Menurutnya tidak ada yang tidak mungkin dalam hidup. Semua impian bisa digapai dengan tekat dan kerja keras. “Raihlah pendidikan yang terbaik, karena ada berbagai jalan yang dapat ditempuh,” kata Tyas.

MUH SYAIFULLAH



UGM

Berita terkait

Cara UGM Cegah Peserta UTBK-SNBT Pakai Joki dan Lakukan Kecurangan

21 jam lalu

Cara UGM Cegah Peserta UTBK-SNBT Pakai Joki dan Lakukan Kecurangan

Ujian Tulis Berbasis Komputer-Seleksi Nasional Berbasis Tes (UTBK-SNBT) di Kampus UGM diikuti sebanyak 18.726 peserta.

Baca Selengkapnya

Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

1 hari lalu

Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

Topik tentang mahasiswa UGM menggelar aksi menuntut tranparansi biaya pendidikan menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

70 Persen Mahasiswa UGM Keberatan dengan Besaran UKT, Ada yang Cari Pinjaman hingga Jual Barang Berharga

1 hari lalu

70 Persen Mahasiswa UGM Keberatan dengan Besaran UKT, Ada yang Cari Pinjaman hingga Jual Barang Berharga

Peringatan Hari Pendidikan Nasional atau Hardiknas di Yogyakarta turut diwarnai aksi kalangan mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) di Balairung UGM Kamis 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Peringati Hari Pendidikan Nasional, Mahasiswa UGM Gelar Aksi Tuntut Tranparansi Biaya Pendidikan

1 hari lalu

Peringati Hari Pendidikan Nasional, Mahasiswa UGM Gelar Aksi Tuntut Tranparansi Biaya Pendidikan

Mahasiswa UGM menggelar aksi menuntut transparansi biaya pendidikan dan penetapan uang kuliah tunggal (UKT).

Baca Selengkapnya

Hardiknas 2024, UGM Ingin Wujudkan Kampus Inklusif

1 hari lalu

Hardiknas 2024, UGM Ingin Wujudkan Kampus Inklusif

Rektor UGM Ova Emilia mengatakan, UGM telah membangun ekosistem pendidikan yang inklusif, inovatif, strategis, berdaya saing, dan sinergis.

Baca Selengkapnya

Hardiknas, Mahasiswa UGM Demo Tolak UKT yang Memberatkan

1 hari lalu

Hardiknas, Mahasiswa UGM Demo Tolak UKT yang Memberatkan

Peringatan Hari Pendidikan Nasional atau Hardiknas di Yogyakarta turut diwarnai aksi kalangan mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) di Balairung UGM Kamis 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Lulus Spesialis Dokter UGM di Usia 27 Tahun, Aulia Ayub Ungkap Kiatnya

2 hari lalu

Lulus Spesialis Dokter UGM di Usia 27 Tahun, Aulia Ayub Ungkap Kiatnya

Aulia Ayub mengungkapkan kiatnya sebagai lulusan termuda dan tercepat dari Program Spesialis UGM dengan IPK 4,00.

Baca Selengkapnya

Aulia Ayub, Lulusan Termuda dan Tercepat di UGM dengan IPK Sempurna 4

2 hari lalu

Aulia Ayub, Lulusan Termuda dan Tercepat di UGM dengan IPK Sempurna 4

Cerita Aulia Ayub, peraih lulusan termuda dan tercepat dari Program Spesialis Universitas Gadjah Mada (UGM) dengan IPK 4,00.

Baca Selengkapnya

3 Prodi FMIPA UGM Masuk Peringkat Dunia Versi QS WUR by Subject 2024

3 hari lalu

3 Prodi FMIPA UGM Masuk Peringkat Dunia Versi QS WUR by Subject 2024

Ketiga prodi UGM tersebut adalah prodi Matematika, Kimia, dan Fisika.

Baca Selengkapnya

Mengenang Umar Kayam, Sastrawan dan Akademisi yang Lebih Dikenal sebagai Bintang Film

3 hari lalu

Mengenang Umar Kayam, Sastrawan dan Akademisi yang Lebih Dikenal sebagai Bintang Film

Mengenang Umar Kayam, pemeran Sukarno dalam film Pengkhianatan G30S/PKI. Kakek Nino RAN ini seorang sastrawan dan Guru Besar Fakultas Sastra UGM.

Baca Selengkapnya