Kata Romy PPP, Jokowi Ingin Gandeng Prabowo Demi Keutuhan NKRI

Sabtu, 14 April 2018 15:12 WIB

Presiden Joko Widodo berbincang dengan Ketua Umum PPP Romahurmuziy dalam kunjungannya di di Pondok Pesantren Salafiyah Safi'iyah Sukorejo, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, 3 Februari 2018. Foto: Biro Pers Setpres

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum PPP Romahurmuziy mengatakan Presiden Joko Widodo atau Jokowi sempat mengungkapkan akan menggandeng Prabowo Subianto di Pemilihan Presiden 2019. Menurut Romy, alasan Jokowi ingin berkoalisi dengan Prabowo adalah demi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Jokowi, kata Romy, saat itu menyinggung soal gaduhnya Indonesia terutama pasca-Pilkada DKI Jakarta. Menurut Romy, saat itu Jokowi mengatakan kepadanya bahwa masalah perbedaan di Pilkada DKI Jakarta saja gaduhnya luar biasa. Intoleransi juga meningkat dengan simbol-simbol agama.

"Bayangkan ini nasional, dan nanti dengan 16 Parpol termasuk PKPI yang baru masuk, akan ada 320 caleg dan amsing-masing mengkampanyekan hanya 2 kutub, Jokowi atau Prabowo," kata Romy di Semarang, Jumat 13 April 2018.

Baca juga: Romy PPP Ungkap Rencana Jokowi Gandeng Prabowo di Pilpres 2019

Romy pun saat itu sepakat dengan Jokowi. Koalisi dengan Partai Gerindra akan membawa manfaat yang besar. "Pertama akan ada aklamasi nasional karena semua survei kalau Jokowi-Prabowo bersatu maka di atas 70 persen (kemenangan). Kedua, sumber daya untuk bertengkar, berkelahi, mencaci maki, menghina dan menjatuhkan selama 8 bulan ke depan sejak Agustus sampai April nanti tidak akan terjadi, maka bangsa ini utuh," ujar Romy.

Advertising
Advertising

Alasan ketiga, Kata Romy, yakni PPP ingin memberikan pendidikan bahwa seorang pemimpin tidak harus saling menjatuhkan, dan menang-menangan. Sebaliknya, pemimpin bisa saling membutuhkan. "Maka waktu itu saya katakan iya," ujar Romy.

Namun menurut Romy keinginan itu tak sempat terwujud hingga kini Partai Gerindra mendeklarasikan Ketua Umumnya Prabowo Subianto sebagai calon presiden. Menurut Romy, saat bertemu Jokowi pada Desember 2017, ia diberitahu bahwa koalisi dengan Prabowo sepertinya berat.

Baca juga: Fadli Zon Minta Jokowi Pamerkan Dada seperti Prabowo

Saat itu Jokowi mengatakan bahwa dari seluruh ketua umum partai koalisi, yang setuju baru Romy sebagai Ketua Umum PPP. "Dan relawan yang setuju hanya 10 persen saja," kata Romy menirukan ucapan Jokowi.

Menurut Romy hal itu membuat Jokowi tak bisa memberi jawaban saat utusan Prabowo datang menemuinya. Saat itu menurut Romy, Jokowi mengatakan tak bisa menjawab karena tak bisa bertemu seluruh ketua umum partai koalisi pendukungnya. "Jadi saya hanya bisa mengatakan beri waktu," ujar Romy menirukan Jokowi.

Berita terkait

Luhut Ingatkan Prabowo Jangan Bawa Orang "Toxic" Masuk Pemerintahan

59 menit lalu

Luhut Ingatkan Prabowo Jangan Bawa Orang "Toxic" Masuk Pemerintahan

Pesan Luhut ke Prabowo jangan bawa orang toxic ke pemerintahan

Baca Selengkapnya

AHY Buka Suara Soal Diskusi Pembagian Kursi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

1 jam lalu

AHY Buka Suara Soal Diskusi Pembagian Kursi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Ketua Umum Partai Demokrat AHY buka suara soal diskusi mengenai kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran. Namun ia tak merinci kapan diskusi itu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Instruksikan Pendataan dan Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

2 jam lalu

Jokowi Instruksikan Pendataan dan Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Jokowi meminta pendataan penduduk terdampak erupsi Gunung Ruang dan persiapan tempat relokasi

Baca Selengkapnya

Respons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo

2 jam lalu

Respons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menanggapi wacana pembentukan presidential club yang disampaikan juru bicara Prabowo

Baca Selengkapnya

PSI Sebut Nama Jokowi Jadi Rebutan usai Tak Dianggap PDIP

3 jam lalu

PSI Sebut Nama Jokowi Jadi Rebutan usai Tak Dianggap PDIP

Ketua DPP PSI, Andre Vincent Wenas, mengatakan nama Presiden Jokowi menjadi rebutan di luar PDIP. PSI pun mengklaim partainya adalah partai Jokowi.

Baca Selengkapnya

Kata Pengamat soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club: Kalo Tidak Perlu, Jangan

4 jam lalu

Kata Pengamat soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club: Kalo Tidak Perlu, Jangan

Menurut Ujang Komarudin, pembentukan Presidential Club oleh Prabowo Subianto harus dilihat berdasarkan kebutuhan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

6 jam lalu

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

Terkini: Presiden Jokowi dorong penghiliran industri jagung, Uni Eropa jajaki peluang investasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Soal Pertemuan dengan Megawati dan PKS, Gerindra: Prabowo Masih Punya Agenda Lain

6 jam lalu

Soal Pertemuan dengan Megawati dan PKS, Gerindra: Prabowo Masih Punya Agenda Lain

Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, bicara mengenai peluang pertemuan antara Prabowo Subianto dengan Megawati Soekarnoputri dan PKS. Apa katanya?

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Beri Semangat Timnas Indonesia U-23 untuk Kejar Tiket Olimpiade Paris 2024 Usai Dikalahkan Irak

6 jam lalu

Presiden Jokowi Beri Semangat Timnas Indonesia U-23 untuk Kejar Tiket Olimpiade Paris 2024 Usai Dikalahkan Irak

Setelah kalah melawan Irak, timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff untuk mengejar tiket berlaga di Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi: Pencapaian Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23 2024 Layak Diapresiasi

7 jam lalu

Presiden Jokowi: Pencapaian Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23 2024 Layak Diapresiasi

Presiden Jokowi menilai pencapaian Timnas U-23 Indonesia yang mencapai semifinal di Piala Asia U-23 2024 layak diapresiasi.

Baca Selengkapnya