PKS Nilai Indonesia Akan Malu Jika Pilpres Diikuti Satu Paslon

Minggu, 8 April 2018 11:18 WIB

Presiden PKS Sohibul Iman (tengah) bergandeng tangan bersama para calon kepala daerah dari PKS seusai menyerahkan dokumen sebelum pembacaan ikrar pemenangan dan pakta integritas calon kepala daerah dari PKS di Jakarta, 4 Januari 2018. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman mengatakan Indonesia bakal menanggung malu pada dunia internasional jika pemilihan presiden 2019 hanya diikuti oleh satu pasangan calon, padahal rakyat Indonesia saat ini sekitar 250 juta orang.

"Masa cari capres-cawapres cuma dapat satu paslon. Dua paslon juga sedikit, saya maunya minimal kayak Pilkada DKI, tiga paslon," kata Sohibul di acara Pelatihan Perempuan Siaga Dasar (Latansa) di Bumi Perkemahan Cibubur, Jakarta pada Ahad, 8 April 2018.

Baca: Politikus PKS Mardani Ali Sera Bikin Gerakan #2019GantiPresiden

Sohibul mengklaim pihaknya adalah partai terdepan menyuarakan calon presiden alternatif di luar calon inkumben, Presiden Joko Widodo (Jokowi). PKS telah mendeklarasikan 9 orang kadernya sebagai bakal calon presiden atau wakil presiden.

Meski begitu, Sohibul mengatakan memang peluang munculnya poros ketiga dalam pemilihan presiden 2019 itu kecil. Sebab, poros ketiga ini harus diikuti oleh tiga partai politik.

Advertising
Advertising

Saat ini, setidaknya ada dua bakal poros di pilpres 2019. Poros pertama adalah pendukung capres inkumben, Jokowi yang diisi oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Partai Golkar, Partai Persatuan Pembangunan, Partai Hanura, dan Partai Nasional Demokrat.

Baca: Menanti Calon Presiden atau Cawapres PKS? Catat Jadwalnya

Poros kedua adalah koalisi PKS dan Partai Gerindra yang hingga kini belum memiliki siapa calon presiden jagoannya. Nama yang disebut-sebut bakal jadi capres adalah Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

Sementara itu, masih ada tiga partai yang belum menentukan sikap, yaitu Partai Demokrat, Partai Amanat Nasional, dan Partai Kebangkitan Bangsa.

"Nah paslon ke-3 ini sulit. Enggak bisa dua partai, minimal tiga partai. Kalau tiga partai, yang satu jadi capres, satu cawapres, lah yang satu lagi kempes atau apes," kata Sohibul.

Baca: Kata PKS Soal Pertimbangan Gerindra dalam Pencalonan Prabowo

Berita terkait

Nasdem, PKS, dan Perindo Jajaki Koalisi pada Pilkada 2024 di Sulsel

4 jam lalu

Nasdem, PKS, dan Perindo Jajaki Koalisi pada Pilkada 2024 di Sulsel

Nasdem Sulsel menyatakan komunikasi politik tetap terbuka dengan partai lain guna menghadapi Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Imam Budi Hartono Siap Maju Pilkada Depok 2024, Berharap Bisa Koalisi dengan Golkar

10 jam lalu

Imam Budi Hartono Siap Maju Pilkada Depok 2024, Berharap Bisa Koalisi dengan Golkar

Imam Budi Hartono sudah memegang surat keputusan dari DPP PKS untuk maju Pilkada Depok 2024 dan berharap bisa berkoalisi dengan Golkar.

Baca Selengkapnya

Analis Politik Sebut Depok Krisis Tokoh Hadapi Dominasi PKS

14 jam lalu

Analis Politik Sebut Depok Krisis Tokoh Hadapi Dominasi PKS

Kota Depok sampai saat ini dinilai masih krisis calon pemimpin. Apalagi untuk melawan dominasi PKS dalam Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Ketua DPW PKS Jakarta Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur

15 jam lalu

Ketua DPW PKS Jakarta Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur

Bursa calon gubernur Daerah Khusus Jakarta dari PKS mulai ramai. Salah satunya Ketua DPW PKS Jakarta Khoirudin.

Baca Selengkapnya

Soal Pertemuan dengan Megawati dan PKS, Gerindra: Prabowo Masih Punya Agenda Lain

16 jam lalu

Soal Pertemuan dengan Megawati dan PKS, Gerindra: Prabowo Masih Punya Agenda Lain

Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, bicara mengenai peluang pertemuan antara Prabowo Subianto dengan Megawati Soekarnoputri dan PKS. Apa katanya?

Baca Selengkapnya

Soal Sikap Politik PKS Usai Pilpres 2024, Jubir: Santai Saja

17 jam lalu

Soal Sikap Politik PKS Usai Pilpres 2024, Jubir: Santai Saja

Koordinator Juru bicara PKS, Ahmad Mabruri, mengatakan sikap politik PKS jadi koalisi atau oposisi akan diumumkan jika sudah diputuskan Majelis Syuro.

Baca Selengkapnya

Modus Penyelewengan Dana BOS

22 jam lalu

Modus Penyelewengan Dana BOS

Penyelewengan dana bantuan operasional sekolah atau dana BOS diduga masih terus terjadi di banyak satuan pendidikan secara nasional.

Baca Selengkapnya

Partai Gelora Tolak PKS Bergabung ke Koalisi Prabowo, Gibran: Semuanya Baik-Baik Saja

1 hari lalu

Partai Gelora Tolak PKS Bergabung ke Koalisi Prabowo, Gibran: Semuanya Baik-Baik Saja

PKS memang belum membuat keputusan resmi akan bergabung atau tidak di pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bersyukur Capres Penolak IKN Kalah Pilpres, Sindir Anies Baswedan?

1 hari lalu

Bahlil Bersyukur Capres Penolak IKN Kalah Pilpres, Sindir Anies Baswedan?

Bahlil menyebut calon presiden yang menolak IKN sama dengan tidak setuju upaya mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia timur. Sindir Anies Baswedan?

Baca Selengkapnya

Hakim MK Naik Pitam Komisioner KPU Absen di Sidang Pileg: Sejak Pilpres Enggak Serius

1 hari lalu

Hakim MK Naik Pitam Komisioner KPU Absen di Sidang Pileg: Sejak Pilpres Enggak Serius

Hakim MK Arief Hidayat menegur komisioner KPU yang tak hadir dalam sidang PHPU Pileg Panel III. Arief menilai KPU tak menganggap serius sidang itu.

Baca Selengkapnya