TEMPO Interaktif, Padang:Sedikitnya 300 rumah penduduk dan bangunanpublik di Pulau Pagai, Kepulauan Mentawai dihantamtsunami setinggi 1,5 meter menyusul gempa berkekuatan7,9 SR yang berpusat di Bengkulu pada Rabu (12/9) kemarinSupri Lindra, 24 tahun, warga Sikakap, Kecamatan PagaiUtara Selatan yang dikontak via telepon seluler Kamis(13/9) pukul 5.30 WIB menyebutkan, sekitar setengahjam setelah gempa air laut naik sekitar 1,5 meter.Jalan utama di Sikakap yang terletak di pinggirpantai dan sekitar 300 rumah yang berada sepanjangpantai terendam air laut hingga 1 meter, perabotnyaterendam dan saya dapat informasi ada rumah pendudukdari kayu yang hanyut ke laut, ujarnya.Selain itu, jalanutama di Sikakap juga retak-retak dandipenuhi batang kayu, drum dan kapal-kapal nelayanyang terdampar.Gempa yang terjadi lebih satu menit, kata Supri,menghancurkan sejumlah bangunan. Gereja KebangkitanUmat Pantekosta Sikakap di Dusun Masabuk yang sedangdibangun ambruk. Kantor Syahbandar di PelabuhanSikakap amblas hingga 75 cm dari permukaan jalan.Sejumlah pagar beton dan got runtuh dan jalan di sanaretak di berbagai tempat.Setelah gempa seluruh penduduk yang berada di pantaiberlarian menyelamatkan diri ke perbukitan, sekitarpukul 11.00 WIB tadi malam sudah kembali ke rumahmasing-masing dan air laut sudah surut, saya belumdengar ada korban jiwa, tapi banyak bangunan retak danpintu-pintu rumah tak bisa ditutup karena berubahposisi, katanya.Hingga pagi ini gempa susulan masih dirasakan wargaPagai. Belum ada laporan resmi pemerintah kondisikeseluruhan Pulau Pagai yang berdekatan dengan PulauEnggano, Bengkulu dan pulau lain di Mentawai. Febrianti
Berita terkait
Berita Liga Italia: Thiago Motta Masih Bimbang, Tetap di Bologna atau Menjadi Pelatih Juventus
40 menit lalu
Berita Liga Italia: Thiago Motta Masih Bimbang, Tetap di Bologna atau Menjadi Pelatih Juventus
Thiago Motta menyatakan masih bimbang untuk menentukan masa depannya, apakah tetap bertahan menjadi pelatih Bologna atau pindah ke Juventus.