Imparsial: Isu SARA Efektif dan Lebih Murah dari Politik Uang

Senin, 26 Maret 2018 09:59 WIB

Koalisi Masyarakat Sipil menggelar konferensi pers "Menyikapi Dinamika Politik Keamanan Jelang Pilkada dan Persoalan Penyebaran Kebencian (SARA)" di kantor Imparsial, Tebet, Jakarta, Kamis, 3 November 2016. TEMPO/DENIS RIANTIZA

TEMPO.CO, Jakarta - Imparsial menyatakan isu suku, ras, agama, dan antargolongan (SARA) terus dipakai dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) 2018 dan pemilihan presiden (pilpres) 2019 karena terbukti efektif lebih murah ketimbang politik uang. "Tinggal menyebar hoax saja di media sosial, selesai," kata koordinator peneliti Imparsial, Ardi Manto Adiputra, di kantor Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia, Jakarta, Ahad, 25 Maret 2018.

Imparsial menilai penggunaan isu SARA dalam pilkada DKI Jakarta menjadi contoh buruk pelaksanaan pilkada selanjutnya. "Kemarin, isu ini berhasil dalam pilkada DKI, jadi akan berlaku sama dalam pilkada 2018 dan selanjutnya."

Baca:
Isu SARA Dianggap Masih Jadi Primadona di Pilkada 2018
Kata Eep, Politik Uang Semakin Tak Laku di Pilkada 2018

Imparsial menyatakan model politik kebencian menggunakan isu SARA sudah mulai terjadi meski pilkada belum berlangsung. “Di DKI ini berhasil.” Ini membuka peluang lebih besar terulang di daerah lain.

Ardi mencontohkan isu itu digunakan dalam pilkada Jawa Barat. “Sudah ada yang memainkan isu anti-Syiah yang dikaitkan dengan salah satu kandidat gubernur.” Menurut dia, tindakan itu adalah adopsi dari politik kebencian di DKI.

Baca: Perludem: Isu SARA Masih Akan Efektif di Pilkada 2018

Ardi menuturkan aturan pelarangan penggunaan isu SARA dalam kampanye juga sulit diterapkan. Sebab, sulit membuktikan seorang kandidat menggunakan kampanye hitam ini secara hukum. Biasanya cara ini disebarkan pihak ketiga. “Dan biasanya penyelidikan berhenti di sana saja."

Advertising
Advertising

Berita terkait

Pemilu Rawan Politik Uang Kaesang Usulkan Sistem Pemilu Proporsional Tertutup, Ini Bedanya dengan Proporsional Terbuka

6 hari lalu

Pemilu Rawan Politik Uang Kaesang Usulkan Sistem Pemilu Proporsional Tertutup, Ini Bedanya dengan Proporsional Terbuka

Ketua Umum PSI yang juga putra Jokowi, Kaesang Pangarep usulkan pemilu selanjutnya dengan sistem proporsional tertutup karena marak politik uang.

Baca Selengkapnya

Demokrat Minta Kapolri dan Jaksa Agung Hentikan Kasus Dugaan Politik Uang Kadernya

8 hari lalu

Demokrat Minta Kapolri dan Jaksa Agung Hentikan Kasus Dugaan Politik Uang Kadernya

Salah satu caleg Demokrat dilaporkan atas dugaan politik uang.

Baca Selengkapnya

AHY Buka Suara Soal Pemilu 2024, dari Alasan Gabung dengan Prabowo hingga Politik Uang

35 hari lalu

AHY Buka Suara Soal Pemilu 2024, dari Alasan Gabung dengan Prabowo hingga Politik Uang

AHY mengklaim dia sudah berdiskusi dengan Prabowo Subianto mengenai maraknya politik uang di Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Suara Demokrat Turun, AHY Sebut Politik Uang di Pemilu 2024 Paling Ugal-Ugalan

35 hari lalu

Suara Demokrat Turun, AHY Sebut Politik Uang di Pemilu 2024 Paling Ugal-Ugalan

AHY berharap praktik politik uang bisa segera dihapuskan. Jika politik uang masih ada, biaya politik akan tetap tinggi.

Baca Selengkapnya

Respons Amnesty Internasional, Imparsial, Komnas HAM soal Anggota TNI Aniaya Warga Papua

35 hari lalu

Respons Amnesty Internasional, Imparsial, Komnas HAM soal Anggota TNI Aniaya Warga Papua

Warga Papua yang diduga anggota TPNPB-OPM itu bernama Definus Kogoya. Kejadian penganiayaan dilakukan di wilayah Kabupaten Puncak.

Baca Selengkapnya

Kecam Warga Papua Dianiaya TNI, Imparsial: Bukti Pendekatan Keamanan Tak Hormati HAM

35 hari lalu

Kecam Warga Papua Dianiaya TNI, Imparsial: Bukti Pendekatan Keamanan Tak Hormati HAM

Kekerasan di Tanah Papua, selalu berulang karena pemerintah masih menggunakan pendekatan keamanan dalam menangani konflik.

Baca Selengkapnya

Alasan KPK Sarankan Pembagian Bansos Disetop Jelang Pilkada 2024

37 hari lalu

Alasan KPK Sarankan Pembagian Bansos Disetop Jelang Pilkada 2024

Jokowi mengatakan pemerintah akan memantau ketersediaan anggaran untuk memastikan kelanjutan program bansos pangan.

Baca Selengkapnya

Reaksi Ma'ruf Amin hingga Imparsial Soal TNI-Polri Isi Jabatan ASN

42 hari lalu

Reaksi Ma'ruf Amin hingga Imparsial Soal TNI-Polri Isi Jabatan ASN

Imparsial menilai penempatan TNI-Polri di jabatan ASN akan mengancam demokrasi karena melegalisasi kembalinya dwifungsi ABRI.

Baca Selengkapnya

Imparsial Kritik Rencana Pengesahan PP Manajemen ASN: Melegalisasi Dwifungsi ABRI, Mengancam Demokrasi

44 hari lalu

Imparsial Kritik Rencana Pengesahan PP Manajemen ASN: Melegalisasi Dwifungsi ABRI, Mengancam Demokrasi

Peraturan Pemerintah itu juga membahas jabatan ASN yang bisa diisi oleh prajurit TNI dan personel Polri, dan sebaliknya.

Baca Selengkapnya

Bawaslu Ambon Terima 6 Laporan Dugaan Pelanggaran Pemilu 2024, Mayoritas Dugaan Politik Uang

50 hari lalu

Bawaslu Ambon Terima 6 Laporan Dugaan Pelanggaran Pemilu 2024, Mayoritas Dugaan Politik Uang

Bawaslu Ambon menerima 6 laporan dugaan pelanggaran Pemilu 2024. Mayoritas laporan berisikan dugaan politik uang.

Baca Selengkapnya