Jokowi Terima Kunjungan Penghafal Alquran dan Hadis Hari Ini
Reporter
Ahmad Faiz Ibnu Sani
Editor
Rina Widiastuti
Kamis, 22 Maret 2018 09:49 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo akan menerima kunjungan para peserta Musabaqah Hafalan Alquran dan Hadis (MHQH) tingkat Asean-Pasifik ke-10 yang akan diselenggarakan di Indonesia, di Istana Negara, Kamis, 22 Maret 2018. Jokowi menerima pula Pangeran Khalid bin Abdul Aziz selaku Ketua Dewan Pembina Yayasan Sosial Pangeran Sultan, Kerajaan Arab Saudi.
Berdasarkan agenda yang dikeluarkan Biro Protokol, Pers, dan Media, pertemuan antara Jokowi dan Pangeran Khalid akan berlangsung di Istana Merdeka pukul 15.30. Setelahnya presiden menjamu peserta MHQH di Istana Negara.
Baca: Nyak Sandang, Penyumbang Pesawat Pertama RI, Bertemu Jokowi
Rencana pelaksanaan MHQH tingkat Asean-Pasifik ke-10 di Indonesia telah dibahas sejak awal tahun ini saat Atase Arab Saudi Sa’ad bin Husen Annamasy menemui Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin.
"Terima kasih kepada pemerintah Saudi Arabia melalui atase kebudayaan, atas semua partisipasinya dalam pelaksanaan Musabaqah setiap tahunnya, karena manfaatnya besar sekali bagi kita semua,” kata Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, pada 10 Januari 2018, dikutip dari laman resmi Kementerian Agama.
Dalam pertemuan tersebut Sa’ad bin Husen Annamasy juga menyampaikan bahwa pihaknya secara matang telah menyiapkan pelaksanaan MHQH tingkat Asean-Pasifik ke-10.
Baca: Tulis Surat untuk Jokowi, Bulan Dikirimi Kursi Roda
Saat itu, Sa’ad bin Husen Annamasy meminta Lukman agar menyampaikan permohonannya kepada Presiden Jokowi untuk berkenan menerima peserta MHQH tingkat Asean-Pasifik ke-10 di Istana Negara. “Kami berharap kesediaan yang mulia Presiden untuk dapat menyambut peserta di Istana Negara. Karena, Musabaqah ini sifatnya nasional dan internasional se-ASEAN-Pasifik,” ucapnya.
Sa’ad bin Husen Annamasy menuturkan MHQH tahun lalu diikuti 17 negara dari 30 negara yang diundang. Pada tahun ini, jumlah negara yang diundang tidak ada perubahan. Tetapi, di perhelatan MHQH kali ini, Sa'ad meminta Indonesia mengirim banyak hafizah karena Indonesia memiliki banyak wanita penghafal Alquran dan Hadis.