Presiden Jokowi (tengah) memberikan sambutan saat penyerahanan sertifikat tanah di Taman Pujaan Bangsa Margarana, Tabanan, Bali, 23 Februari 2018. Pemerintah membagikan 15.000 sertifikat tanah kepada masyarakat di Kabupaten Tabanan. ANTARA/Wira Suryantala
TEMPO.CO, Lamongan - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyerahkan 5.750 sertifikat kepada warga lima kabupaten di Jawa Timur. Penyerahan sertifikat tersebut dipusatkan di Alun-alun Lamongan, Kamis, 8 Maret 2018.
Jokowi meminta semua pemegang sertifikat mengangkat sertifikatnya tinggi-tinggi. Lalu 12 orang yang secara simbolis menerima sertifikat mengangkat sertifikatnya. “Saya minta sertifikatnya diangkat tinggi-tinggi. Biar kelihatan bahwa 5.750 sertifikat sudah benar-benar diserahkan kepada rakyat,” ujar Jokowi.
Pembagian sertifikat itu juga dihadiri Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Sofyan Djalil, Gubernur Jawa Timur Soekarwo, serta Bupati Lamongan Fadeli.
Jokowi menuturkan ihwal kengototannya agar semua bidang tanah di Indonesia sudah bersertifikat pada 2025. Alasannya, sengketa lahan selama ini menjadi sumber konflik, bahkan membuat permusuhan dalam keluarga. Karena itu, dia menargetkan bisa merampungkan 5 juta sertifikat.
Presiden mewanti-wanti agar sertifikat yang sudah diterima dijaga dan dimanfaatkan dengan bijak. Selain itu, disimpan yang rapi dalam wadah plastik agar tidak cepat rusak. Kemudian difotokopi agar jika hilang mudah mengurusnya.
Sedangkan jika digunakan sebagai agunan untuk pinjaman, jangan untuk kegiatan konsumtif, seperti membeli mobil atau sepeda motor. Jokowi menyarankan pinjaman itu dipakai untuk modal usaha. Hasil keuntungan dari usaha itu baru untuk membeli kebutuhan.
Sofyan Djalil berujar 5.750 sertifikat itu dibagikan untuk warga Kabupaten Lamongan sebanyak 1.500 orang, Gresik 1.500 orang, Bojonegoro 1.500 orang, Tuban 750 orang, dan Sidoarjo 500 orang. Pada 2023, seluruh tanah di Jawa Timur ditargetkan sudah bersertifikat.