Perempuan Pengguna Napza Masih Mendapatkan Kekerasan

Reporter

Tempo.co

Editor

Juli Hantoro

Selasa, 6 Maret 2018 16:44 WIB

Sejumlah wanita melakukan long march saat aksi Women's March di Hari Perempuan Internasional di Bandung, 4 Maret 2018. Mereka juga menolak human trafficking, serta memprotes perluasan pasal zina dalam RUKHUP. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta - Perempuan korban narkotika, psikotropika, dan zat adiktif (napza) menanggung stigma yang berat. "Perempuan pengguna napza memiliki double atau triple stigma, satu sebagai perempuan, kedua sebagai pengguna, ketiga sebagai kriminal," kata Fiona Putri Hasyim dari Perempuan Persaudaraan Korban Napza Indonesia (PPNKI) dalam konferensi pers di Gedung Lembaga Bantuan Hukum (LBH), Jakarta Pusat, pada Selasa, 6 Maret 2018.

Hal ini disuarakan Fiona menjelang Hari Perempuan Internasional yang jatuh pada 8 Maret 2016. Dari penelitian Perempuan Bersuara pada 2014 dan 2015, kekerasan terhadap perempuan di atas 18 tahun pengguna Napza suntik di wilayah Jawa Barat, Banten, dan Jakarta masih tinggi.

Baca juga: Kisah Gadis Pengguna Narkoba di Bandung

Sebanyak 60 persen perempuan itu mendapat kontak fisik oleh petugas penegak hukum dan mendapat kekerasan secara verbal seperti dihina, dicaci dan dimaki. Sebanyak 27 persen dilecehkan secara fisik seperti ditampar, ditendang atau dipukuli. Dan lima persen lainnya dilecehkan secara seksual dalam proses penangkapan.

Perempuan korban napza juga mendapatkan kekerasan dari pasangan intim. Sekitar 90 persen perempuan yang menyuntikan napza mengalami kekerasan baik secara fisik, psikologis, maupun seksual. "Kami ingin menyuarakan tujuh tuntutan kepada pemerintah," kata Fiona.

Advertising
Advertising

Tuntutannya antara lain ialah melibatkan perempuan korban napza dalam menyusun kebijakan hukum dan rehabilitasi. "Karena perempuan memiliki kebutuhan yang berbeda dari laki-laki," kata Fiona.

Tuntutan lain ialah hak kesehatan bagi perempuan korban napza sampai di lapas, hapuskan stigma, diskriminasi, dan kekerasan terhadap perempuan korban napza, baik dari masyarakat, maupun negara.

Selain itu, mereka juga menuntut praktek dekriminalisasi korban Napza dalam sistem peradilan pidana. "Pengguna napza itu pengguna bukan kriminal tapi korban," kata Fiona.

Tuntutan ini akan disuarakan pada Kamis, 8 Maret 2018, dalam Parade Juang Perempuan Indonesia yang akan diselenggarakan di Jakarta bersama berbagai organisasi dan kelompok masyarakat.

FADIYAH

Berita terkait

Rio Reifan Tidak Dapat Rehabilitasi karena Terjerat Kasus Narkoba 5 Kali

16 jam lalu

Rio Reifan Tidak Dapat Rehabilitasi karena Terjerat Kasus Narkoba 5 Kali

Polisi tak akan melepas Rio Reifan untuk menjalani rehabilitasi karena sudah lima kali terjerat kasus narkoba.

Baca Selengkapnya

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

1 hari lalu

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

GBH, kurir tempat produksi ganja sintetis di Sentul, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, mengaku dijanjikan oleh pengendali imbalan Rp 80-100 juta.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

1 hari lalu

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

Polda Metro Jaya mengungkap laboratorium terselubung narkoba jenis cannabinoid/MDMB-4en-Pinaca atau ganja sintetis di Sentul, Bogor.

Baca Selengkapnya

Bahaya Konsumsi Paracetamol Sembarangan, Perlu Perhatikan Dosis yang Tepat

2 hari lalu

Bahaya Konsumsi Paracetamol Sembarangan, Perlu Perhatikan Dosis yang Tepat

Paracetamol tidak dapat dikonsumsi sembarangan karena memiliki efek dan bahaya bagi kesehatan. Perhatikan dosis yang disarankan.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Gelar Olah TKP Industri Rumahan Narkoba di Sentul Hari Ini

3 hari lalu

Polda Metro Jaya Gelar Olah TKP Industri Rumahan Narkoba di Sentul Hari Ini

Rumah yang menjadi tempat industri narkoba ini terdiri atas dua lantai, dengan cat berwarna kuning keemasan.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

4 hari lalu

Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

Artis Rio Reifan kelima kali ditangkap polisi karena kasus narkoba. Apa itu sabu dan bahaya menggunakannya?

Baca Selengkapnya

Polres Metro Depok Tangkap 2 Kurir Narkoba Modus Tempel dan Bungkus Permen

4 hari lalu

Polres Metro Depok Tangkap 2 Kurir Narkoba Modus Tempel dan Bungkus Permen

Dari kedua kurir narkoba itu, polisi juga mengamankan 6 botol liquid ganja cair dan alat hisap.

Baca Selengkapnya

Selebritas Berkali-kali Kejeblos Kasus Narkoba, Terakhir Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya

4 hari lalu

Selebritas Berkali-kali Kejeblos Kasus Narkoba, Terakhir Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya

Polisi tangkap selebritas Rio Reifan kelima kalinya dalam kasus narkoba. Berikut beberapa artis lain yang berkali-kali terjerat barang haram itu.

Baca Selengkapnya

Rapper Sik-K Serahkan Diri ke Polisi karena Konsumsi Narkoba Januari Lalu

4 hari lalu

Rapper Sik-K Serahkan Diri ke Polisi karena Konsumsi Narkoba Januari Lalu

Baru terungkap, rapper Korea Selatan berusia 30 tahun yang menyerahkan diri ke kantor polisi pada Januari lalu adalah Sik-K.

Baca Selengkapnya

Polisi Bakal Ulang Tes Urine Rio Reifan, Dalami Status Sebagai Pemakai atau Sekaligus Pengedar

5 hari lalu

Polisi Bakal Ulang Tes Urine Rio Reifan, Dalami Status Sebagai Pemakai atau Sekaligus Pengedar

Polisi mengatakan Rio Reifan baru keluar dari lapas setelah menjalani hukuman 3 tahun penjara pada Februari 2024.

Baca Selengkapnya