Ungkap Pembicaraan dengan Jokowi, PSI Dianggap Kurang Jam Terbang

Reporter

M Rosseno Aji

Editor

Amirullah

Minggu, 4 Maret 2018 15:16 WIB

Ketum PSI Grace Natalie (tengah) didampingi Sekretaris Jenderal PSI Raja Juli Antoni (kiri) dan Bendahara Umum PSI Suci Mayang Sari pada jumpa pers di DPP PSI, Jakarta Pusat, 15 Desember 2017. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Pusat Studi Politik dan Keamanan Universitas Padjadjaran Muradi menilai tindakan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) membocorkan isi pertemuan dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Negara adalah hal yang tidak etis. Dia menganggap tindakan itu mencerminkan kurangnya pengalaman pengurus partai dalam dunia politik.

"Jam terbang dan pengalaman penting buat politikus. Dan akhirnya karena kasus ini, orang menganggap PSI jam terbangnya kurang. Jadinya lebay," katanya saat dihubungi Tempo, Ahad, 4 Maret 2018.

Baca juga: Bertemu Jokowi, PSI Tawarkan Kampanye Pilpres Lewat Media Sosial

Muradi mengatakan menggunakan Istana Negara sebagai tempat untuk membicarakan strategi pemenangan pemilu memang tidak dibenarkan. Meski demikian, tindakan tersebut sangat biasa dilakukan, bahkan sejak zaman Presiden Sukarno.

Masalahnya, kata dia, partai yang lain sudah memahami bahwa hal yang dibicarakan tidak boleh disebarkan kepada publik. "Semua partai juga melakukan, juga membicarakan hal yang sama. PSI ini yang comel," ujarnya.

Advertising
Advertising

Dia menduga PSI sengaja membocorkan isi pertemuan tersebut untuk mendulang ketenaran. PSI dianggap ingin memanfaatkan momentum pertemuan tersebut untuk menunjukkan diri sebagai partai yang dekat dengan kekuasaan. "Saya kira PSI sedang menunjukkan citra diri sebagai partai yang paling bisa merepresentasikan visi Jokowi," ucapnya.

Pertemuan antara Jokowi dan sejumlah pengurus PSI berlangsung di Istana Negara, Kamis, 1 Maret 2018. Seusai pertemuan itu, Ketua Umum PSI Grace Natalie menyampaikan dirinya membicarakan strategi pemenangan pemilu 2019 bersama Jokowi.

Grace juga mengaku sempat membicarakan mengenai calon wakil presiden yang akan mendampingi Jokowi dalam pilpres 2019. Mengenai hal itu, Grace mengatakan partainya akan tetap mendukung Jokowi siapa pun calon wakil presidennya.

Baca juga: Dikritik Soal Pertemuan dengan Jokowi, Ini Kata PSI

Isi pertemuan itu kemudian dikritik publik, di antaranya Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera. Mereka menganggap Jokowi telah menyalahgunakan kekuasaan saat menggunakan Istana Negara untuk membicarakan pemenangan pilpres 2019.

"Pak Jokowi sekarang sangat jelas mempertontonkan sikap yang terlalu kebelet sehingga beliau mengabaikan prinsip yang seharusnya tidak dilakukan Presiden," kata Wakil Ketua Umum Gerindra Ferry Juliantono, Sabtu, 3 Maret 2018.

Berita terkait

Akui Jalin Komunikasi Dengan PDIP, Khofifah: Relatif, Belum Pasti Mendukung

5 jam lalu

Akui Jalin Komunikasi Dengan PDIP, Khofifah: Relatif, Belum Pasti Mendukung

Khofifah menaakui menjalin komunikasi dengan PDIP. Namun ia mengatakan, belum pasti partai itu memberikan rekomendasi dukungan.

Baca Selengkapnya

Minta Peserta Pilkada 2024 di Bali Terapkan Kampanye Hijau, Ini Penjelasan KPU

6 jam lalu

Minta Peserta Pilkada 2024 di Bali Terapkan Kampanye Hijau, Ini Penjelasan KPU

KPU RI meminta para peserta Pilkada serentak 2024 di Provinsi Bali agar menerapkan kampanye hijau. Apa itu kampanye hijau?

Baca Selengkapnya

Rekam Jejak Teguh Prakosa, Wakil Wali Kota Solo yang Maju Pilkada 2024 dari PDIP

7 jam lalu

Rekam Jejak Teguh Prakosa, Wakil Wali Kota Solo yang Maju Pilkada 2024 dari PDIP

Teguh Prakosa memastikan bakal ikut serta dalam Pilkada 2024 sebagai calon wali kota Solo. Berikut rekam jejak pria yang sempat mendampingi Gibran.

Baca Selengkapnya

Bakal Calon Bupati Sragen Minta Dukungan Buruh untuk Maju di Pilkada 2024

17 jam lalu

Bakal Calon Bupati Sragen Minta Dukungan Buruh untuk Maju di Pilkada 2024

Putri mantan Bupati Sragen Untung Wiyono, Wina Sukowati, menggelar silaturahmi bersama Sahabat Buruh Sragen. MInta dukungan buat Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Bersiap Maju Pilkada, Bupati Petahana Buru Selatan Ambil Formulir ke Partai

1 hari lalu

Bersiap Maju Pilkada, Bupati Petahana Buru Selatan Ambil Formulir ke Partai

Pengambilan formulir ke PKB, Nasdem, hingga PSI.

Baca Selengkapnya

PSI Sebut Nama Jokowi Jadi Rebutan usai Tak Dianggap PDIP

3 hari lalu

PSI Sebut Nama Jokowi Jadi Rebutan usai Tak Dianggap PDIP

Ketua DPP PSI, Andre Vincent Wenas, mengatakan nama Presiden Jokowi menjadi rebutan di luar PDIP. PSI pun mengklaim partainya adalah partai Jokowi.

Baca Selengkapnya

Seleksi CPNS Diminta Ditunda hingga Usai Pilkada, Rentan Menjadi Komoditas Politik

3 hari lalu

Seleksi CPNS Diminta Ditunda hingga Usai Pilkada, Rentan Menjadi Komoditas Politik

Ketua Ombudsman RI Mokhammad Najih menyarankan agar rekrutmen calon pegawai negeri sipil (CPNS) ditunda hingga Pilkada selesai.

Baca Selengkapnya

Tito Karnavian Pastikan Pilkada Serentak Digelar 27 November 2024

3 hari lalu

Tito Karnavian Pastikan Pilkada Serentak Digelar 27 November 2024

Mendagri Tito Karnavian mengatakan sebelumnya memang ada wacana yang muncul untuk mempercepat pelaksanaan Pilkada.

Baca Selengkapnya

Muhaimin Sebut 2 Kader Golkar Ini Daftar di PKB untuk Pilkada 2024

3 hari lalu

Muhaimin Sebut 2 Kader Golkar Ini Daftar di PKB untuk Pilkada 2024

Dua kader Golkar ini melamar jadi calon gubernur Banten dan Jakarta lewat PKB. Muhaimin Iskandar sebut belum jamin akan berkoalisi.

Baca Selengkapnya

PSI Tuding Suaranya di Dapil Nias Selatan 5 untuk Kursi DPRD Berpindah ke Gerindra

3 hari lalu

PSI Tuding Suaranya di Dapil Nias Selatan 5 untuk Kursi DPRD Berpindah ke Gerindra

PSI menduga suara partainya dalam pemilihan legislatif DPRD Nias Selatan, Sumatera Utara berpindah ke Partai Gerindra.

Baca Selengkapnya